Jumat, 3 Oktober 2025

Sosok YS, Dokter Konsulen RSMH yang Diduga Tendang Alat Vital PPDS Unsri, Kini Dinonaktifkan

Sosok Dokter konsulen RSMH Palembang yang menjadi pelaku dugaan kekerasan seksual terhadap peserta PPDS Unsri diungkap oleh Dirut RS. YS dikenal emosi

Penulis: Falza Fuadina
Editor: Sri Juliati
TRIBUNSUMSEL.COM/LINDA TRISNAWAT
PPDS UNSRI DIANIAYA - Gedung Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta kasus dugaan penganiayaan yang dialami PPDS Unsri diduga dilakukan oknum konselen di RSMH segera diusut tuntas. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang dokter konsulen di Rumah Sakit Umum Pusat Muhammad Hoesin (RSMH) berinisial YS diduga melakukan tindakan kekerasan seksual terhadap peserta Pendidikan Program Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Sriwijaya (Unsri) di Palembang.

YS diduga menendang alat vital korban yang berinisial S hingga mengalami pendarahan.

Akibat kejadian ini, YS dinonaktifkan dari jabatannya oleh RSMH terhitung sejak 22 April 2025.

Pihak rumah sakit juga membeberkan hasil investigasi internal dan kondisi terkini korban seorang PPDS Unsri yang mengalami tindak kekerasan oleh oknum dokter konsulen.

Direktur Utama RSMH, dr Siti Khalimah mengatakan peristiwa itu terjadi pada Minggu (20/4/2025) di ruangan ICU RSMH.

"Peristiwa itu memang ada dan terekam kamera CCTV di ruangan ICU. Dari hasil investigasi yang kami dapat tindakan kekerasan itu dilakukan karena tidak puas dengan kinerja PPDS-nya," ujar Siti Khalimah saat jumpa pers, Rabu (23/4/2025).

Karena perbuatan yang dilakukan pelaku, korban harus mendapat perawatan secara medis.

"Korban baik-baik saja tidak sampai dirawat, setelah itu keesokan harinya (hari Senin) kembali beraktivitas seperti biasa," kata dr Siti Khalimah, dikutip dari TribunSumsel.com.

Pihak rumah sakit telah melakukan investigasi sejak bulan Maret, menyusul adanya laporan bahwa YS sempat melakukan kekerasan fisik dengan menampar salah satu PPDS.

Kini, kasus dugaan kekerasan seksual tersebut sedang ditangani oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Sekarang dia kami serahkan ke Kementerian Kesehatan, karena dia ASN Kemenkes. Sembari menunggu sanksi apa dari Kemenkes, dokter YS kami nonaktifkan baik tugasnya sebagai konsulen di rumah sakit maupun pengajar terhitung 22 April 2025," katanya.

Baca juga: Dokter PPDS Unsri Diduga Alami Kekerasan, Ini Langkah Kemenkes

Sosok YS

Peristiwa ini menyita perhatian publik, sekaligus membuka tabir sisi gelap dari sosok YS.

dr. Siti Khalimah turut mengungkap sosok dan kebiasaan sehari-hari pelaku.

Pelaku dikenal sebagai pribadi yang emosional dan tidak sabaran.

YS juga tak segan untuk melakukan perundungan atau bullying maupun kekerasan. Baik kekerasan secara verbal maupun fisik.

Akibatnya, para PPDS enggan bertemu dengan pelaku.

"Sehingga banyak PPDS maupun perawat yang takut bertemu dengan yang bersangkutan ini. Tetapi terlepas dari orangnya yang emosional, YS ini kinerjanya sangat baik dan perfeksionis dalam menjalankan pekerjaan," ujarnya dalam konferensi pers yang digelar di RSMH, Rabu (23/4/2025). 

Sebelumnya, viral di media sosial terkait kasus dugaan kekerasan seksual yang dialami oleh seorang peserta PPDS anestesi Universitas Sriwijaya.

Dalam informasi yang beredar, pelaku kekerasan disebut-sebut merupakan konsulen dari korban.

Isu kekerasan tersebut diposting oleh akun Instagram @ppdsgramm yang memperlihatkan pesan dari seseorang yang memberitahu tentang peristiwa tersebut.

Pesan DM Instagram yang diposting itu menyebutkan bahwa korban sampai dirawat di IGD karena area testisnya mengalami hematom (pendarahan), dan hal tersebut sudah dikonfirmasi dengan USG testis.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Tabiat YS, Dokter Konsulen RSMH Tendang Alat Vital PPDS Unsri: Emosional, Tak Segan Lakukan Bullying 

(Tribunnews.com/Falza) (TribunSumsel.com/Rachmad Kurniawan)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved