Jumat, 3 Oktober 2025

Bupati Ponorogo Pakai Uang Pribadi Beli Lahan Makam Imbas Ada Warga Larang Tanahnya Dilewati Jenazah

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko merogoh dana pribadi untuk membeli lahan makam imbas ada warga di Desa Wates yang melarang tanahnya dilewati jenazah.

TribunJatim.com Pramita/Dok. Warga setempat
JENAZAH SEBERANGI SUNGAI - Proses pengantaran jenazah seorang warga Desa Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, bernama Mulyadi (38), Sabtu (19/4/2025) (kanan), harus melewati sungai karena ada warga yang menolak jalan depan rumahnya dilewati keranda. Buntut hal ini, Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko (kiri), merogoh dana pribadi membeli lahan untuk makam. 

TRIBUNNEWS.COM - Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko memutuskan merogoh dana pribadi untuk membeli lahan makam imbas ada warga yang melarang tanahnya dilewati keranda jenazah.

Lahan itu dibeli untuk makam warga Dukuh Bukul, Desa Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Sugiri tak sendiri. Ia patungan dengan orang terdekatnya untuk membeli lahan yang diperuntukan makan tersebut.

Keputusan ini ia ambil lantaran menurutnya jika mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) akan membutuhkan waktu yang lama.

"Kalau menggunakan APBD lama. Akhirnya saweran mawon (saweran saja). Pakai ABPD kesuwen (kelamaan)," katanya, Rabu (23/4/2025).

Lahan yang dibeli itu memiliki luas 868 meter persegi, milik warga bernama Lukas Kamsari, warga Dukuh Bukul.

Sugiri mengungkapkan, pihaknya sempat melakukan diskusi setelah viral kejadian pengantar jenazah menyeberangi sungai.

Ia kemudian membahas persoalan itu bersama camat, kepala desa, dan tokoh masyarakat.

Sempat muncul ide dibangun jembatan dari Desa Wates ke Desa Tugurejo yang menjadi lokasi pemakaman.

"Tetapi tentu masih butuh waktu, perencanaan dan lain-lain. Alternatifnya biar juga independen saudara-saudara saya di Bukul punya makam sendiri."

"Maka kita lakukan cari tanah yang ikhlas dapat punyanya Pak Lukas Kamsari," bebernya.

Baca juga: Sosok Sugiri Sancoko, Bupati Ponorogo Utus Beli Lahan Makam usai Warga Antar Jenazah Lewat Sungai

Ia lantas mengusulkan untuk dilakukan 'saweran' atau iuran kepada orang terdekatnya.

"Waktu itu, ayo urunan waktunya pendek. Tidak sekadar menjawab viral memang kebutuhan masyarakat butuh makam," tandasnya.

Sebelumnya, viral di media sosial, sekelompok warga menggotong keranda jenazah menyeberangi sungai.

Peristiwa itu terjadi di Desa Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo.

Jenazah Mulyadi (38) dibawa menyeberangi sungai menuju Tempat Pemakaman Umum (TPU) Guyangan Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo.

Rombongan jenazah itu melewati sungai bukan karena keterbatasan infrastruktur di desa setempat.

Namun, hal itu karena kelakuan seorang warga yang tak mau tanahnya dilewati jenazah.

Padahal, jalan itu merupakan satu-satunya jalur menuju jembatan yang dibangun swadaya oleh warga untuk mengakses TPU.

"Kemarin kejadiannya, kalua warga Desa Wates yang sebelah sini (perbatasan) dekat dengan Desa Tugurejo, dimakamkan di Desa Tugurejo. Tidak boleh lewat situ (tanah warga)," kata warga setempat, Tri Utami, Minggu (20/4/2025).

Tri Utami mengungkapkan, kasus ini bukan yang pertama, namun kejadian serupa sudah terjadi berulang kali.

"Sudah berulang kali kejadian seperti itu. Akhirnya ya warga memilih lewat sungai," tandasnya.

Senada, Kepala Desa Tugurejo, Siswanto juga membenarkan, peristiwa ini bukan yang pertama kali.

"Sudah puluhan tahun, yang viral kemarin adalah kejadian kesekian kali," ujarnya, Senin (21/4/2025).

Ia menjelaskan, warga di dua dukuh di Desa Wates tidak memiliki pemakaman.

Baca juga: Sosok Sulasmi, Warga Slahung Ponorogo Larang Pengantar Jenazah Lewat Rumahnya, Ikuti Kata sang Ayah

Sehingga, jika ada warga yang meninggal, selalu dimakamkan di TPU Desa Tugurejo.

Karena alasan itu, warga kemudian secara swadaya membangun jembatan.

Namun, malah ada warga yang melarang tanahnya dilewati jenazah.

BUPATI SUGIRI SANCOKO - Foto H. Sugiri Sancoko, S.E., M.M. saat ditemui oleh awak media di Kantor Bupati Ponorogo pada 10 Oktober 2023. Berikut profil eks Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur tersebut.
BUPATI SUGIRI SANCOKO - Foto H. Sugiri Sancoko, S.E., M.M. saat ditemui oleh awak media di Kantor Bupati Ponorogo pada 10 Oktober 2023. Berikut profil eks Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur tersebut. (TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum)

"Namun, ada salah satu keluarga yang merupakan penduduk Desa Wates melarang keranda jenazah melintas jalan yang di depan rumahnya," terangnya.

Siswanto menuturkan, Pemerintah Desa Tugurejo dan Wates telah melakukan upaya mediasi dengan warga dan keluarga yang menolak tanahnya dilewati jenazah.

Akan tetapi, mediasi itu menemui jalan buntu.

"Namun buntu, sampai sekarang mereka tidak mau dilewati untuk membawa jenazah," jelasnya.

Adapun alasan keluarga tersebut menolak tanahnya dilewati jenazah karena takut sial.

"Alasannya itu pemahaman Jawa yang tua-tua. Katanya, jika dilewati jenazah menjadi sangar atau kurang bagus," jelas Siswanto.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Rogoh Kocek Pribadi, Bupati Ponorogo Beli Lahan Makam Usai Viral Warga Gotong Jenazah Lewat Sungai

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved