Sabtu, 4 Oktober 2025

Korban Salah Sasaran, Anggota Polisi di Buton Sultra Tewas Ditikam

Kapolres Buton, AKBP Ali Rais Ndraha mengatakan motif terduga pelaku ialah pembalasan dendam.

|
Editor: Erik S
KOMPAS.com/NURWAHIDAH
SALAH SASARAN - Anggota polisi Aipda Fajar Iwu di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), tewas ditikam, Sabtu(19/4/2025). Anggota polisi tersebut merupakan korban salah sasaran. 

TRIBUNNEWS.COM, BUTON - Anggota polisi Aipda Fajar Iwu di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), tewas ditikam, Sabtu(19/4/2025).

Kapolres Buton, AKBP Ali Rais Ndraha mengatakan motif terduga pelaku ialah pembalasan dendam.

“Balas dendam karena ada rangkaian peristiwa pada tempat kejadian perkara pertama yaitu tempat joget yang adanya perkelahian sehingga adanya balas dendam, namun salah sasaran,” ungkapnya saat diwawancarai, Sabtu(19/4/2025).

Baca juga: Honorer Dinas Cipta Karya Batam Tikam Rekan hingga Tewas, Faras Kausar Dendam ke Hafiz Abdillah

Kata dia, pelaku sebenarnya menyasar ayah dari terduga pelaku R pada peristiwa sebelumnya.

“Jadi mungkin sudah cukup lama juga dipendam sehingga menyasar orangtua terduga pelaku pada peristiwa sebelumnya,” tambahnya.

Kapolres Buton menjelaskan sebelum terjadi insiden penikaman tersebut, terjadi keributan saat acara joget di desa Ambuau Togo, Kecamatan Lasalimu Selatan, Kabupaten Buton

Keributan tersebut berujung penikaman terhadap dua warga berinisial ER dan LY.

Menjaga situasi agar tetap kondusif beberapa anggota polisi termasuk Aipda Fajar mengamankan rumah terduga pelaku.

Terduga pelaku N hendak membalaskan dendamnya mencari R sebab telah menikam ER dan LY, namun R tidak ditemukan sehingga N berniat menikam ayah R berinisial LP.

Baca juga: Perkara Ditegur karena Ngelem di Rumah, Pria 31 Tahun di Kalbar Tikam Ayahnya Sendiri

“Terduga pelaku N awalnya mengintai terlebih dahulu sebelum sampai di rumah terduga untuk melihat lokasi sasarannya yakni LP,” jelasnya. 

Ia menjelaskan setelah terduga pelaku mengetahui posisi LP ia langsung berlari menuju lokasi serta melakukan penikaman. 

“Namun posisi duduk tersebut sudah digantikan oleh korban Aiptu FI sehingga terjadilah peristiwa tersebut,” tambahnya.

Usai melancarkan aksinya terduga pelaku langsung kabur dengan melompat dari lantai dua rumah.

Korban meninggal setelah dirawat di Puskesmas Kumbewaha kemudian dirujuk ke RSUD Kabupaten Buton.

Pria yang saat itu menjabat sebagai Kanit provos Polsek Ambuau Indah meninggal dunia sekira pukul 12.00 wita, Senin(14/4/2025).

Halaman
12
Sumber: Tribun Sultra
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved