Sabtu, 4 Oktober 2025

Jual Kalender Seharga Rp1,5 Juta, Bupati Mamuju Tengah Ungkap Oknum LSM Hanya Minta Seikhlasnya

Oknum LSM meminta maaf setelah menjual kalender dengan harga Rp1,5 juta. Mengaku ke Bupati Arsal cuma meminta bayaran seikhlasnya, Jumat (11/4/2025).

Penulis: Isti Prasetya
Editor: timtribunsolo
Warta Kota/Yulianto
ILUSTRASI KALENDER - Aktivitas pekerja saat mencetak kalender di Percetakan di Kalibaru Timur, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (8/12/2023). Oknum LSM meminta maaf setelah menjual kalender dengan harga Rp1,5 juta. Mengaku ke Bupati Arsal cuma meminta bayaran seikhlasnya, Jumat (11/4/2025). (Warta Kota/Yulianto) 

TRIBUNNEWS.COM - Publik dihebohkan oleh dugaan pemerasan yang melibatkan oknum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kabupaten Mamuju Tengah.

Oknum tersebut diduga menjual kalender Pemerintah Kabupaten Mamuju Tengah dengan harga Rp1,5 juta per eksemplar.

Oknum LSM yang mengatasnamakan Lembaga Pengawasan Birokrasi Politik Nusantara ini menawarkan kalender tahun 2025 dengan mendatangi langsung kantor-kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Mereka tidak menerima pembayaran tunai, melainkan meminta transfer ke rekening pribadi.

Bupati Mamuju Tengah, Arsal Aras, menanggapi isu ini dengan tegas.

Ia menyatakan tidak pernah mengutus atau menyuruh oknum tersebut untuk menjual kalender.

"Wah foto ini diambil di mana?" ungkap Arsal saat melihat fotonya dan Wakil Bupati Askary Anwar terpajang di kalender.

Ia juga menyoroti harga kalender yang sangat tinggi.

Arsal mengimbau kepada semua pihak untuk tidak melayani penjualan kalender atas namanya.

"Saya imbau kepada semua pihak untuk berhati-hati dan jangan tertipu, sebab saya tidak pernah mengeluarkan imbauan itu," tegasnya.

Setelah berita ini beredar, oknum LSM yang bersangkutan akhirnya menemui Bupati Mamuju Tengah untuk meminta maaf.

Hal ini diungkapkan Arsal saat dikonfirmasi oleh TribunSulbar.com pada Jumat, 11 April 2025.

Baca juga: Oknum LSM di Mamuju Jual Kalender Berfoto Bupati Seharga Rp1,5 Juta, Mengaku Cuma Minta Seikhlasnya

"Saat bertemu, oknum LSM tersebut membantah pernah menjual kalender seharga Rp1,5 juta. Ia hanya meminta seikhlasnya," jelas Arsal.

Ia juga meminta oknum tersebut untuk tidak mengulangi perbuatannya dan menyarankan agar jika ada hal serupa, sebaiknya melakukan konfirmasi lebih awal.

(Tribunnews.com/Isti Prasetya)

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved