Titiek Puspa Meninggal Dunia
Titiek Puspa dan Temanggung, Kisah Emosional dari Rumah Masa Kecil hingga Masjid Bersejarah
Titiek Puspa, legenda musik Indonesia, meninggalkan jejak emosional di Temanggung, tempat ia tumbuh. Dari rumah masa kecil yang kini menjadi Masjid.
Banyak warganet yang terkejut dan tersentuh saat mengetahui bahwa masjid tersebut berdiri di atas rumah masa kecil sang legenda.
“Masjid Birrul Walidain di Kecamatan Temanggung ini lebih dikenal sebagai Masjid Titiek Puspa. Konon masjid ini berdiri di atas tanah yang dihibahkan oleh beliau,” tulis akun @idabizars.
“Dari rumah kecil menjadi tempat ibadah, Masjid Titiek Puspa adalah bukti jejak kebaikan yang tak hilang oleh waktu,” tulis @retno_raya.
Komentar-komentar tersebut menunjukkan bahwa kepergian Titiek Puspa tidak hanya menggetarkan dunia hiburan, tetapi juga menggugah sisi spiritual masyarakat yang mengenangnya lewat masjid yang kini ramai dikunjungi jamaah.
Baca juga: Dampingi Titiek Puspa hingga Akhir Hayat di RS, Inul Daratista: Semua Berkesan, Alhamdulillah
Wafatnya Sang Legenda dan Doa dari Berbagai Kalangan
Titiek Puspa menghembuskan napas terakhir pada pukul 16.30 WIB di RS Medistra, Jakarta. Ucapan duka mengalir dari berbagai kalangan, termasuk dari Menteri Kebudayaan Fadli Zon.
“Selamat jalan komposer n penyanyi legendaris Indonesia, Mbak Titiek Puspa… al Fatihah,” ujar Fadli Zon di media sosial.
Warganet juga turut meramaikan linimasa dengan doa dan pujian atas jejak panjang Titiek dalam dunia seni dan sosial.
“Selamat jalan Oma Titiek Puspa. Terima kasih karyamu. Fatihah,” tulis @BewoksXmoveUp.
“Rest in peace Bu Titiek Puspa. Karyamu akan selalu hidup,” ucap @mukhlisticky.
Kupu-Kupu Malam: Lagu yang Hidup Kembali Lewat NOAH
Salah satu karya Titiek Puspa yang paling ikonik dan dikenang lintas generasi adalah “Kupu-Kupu Malam”, lagu yang mengangkat kisah nyata seorang perempuan yang jatuh ke dalam dunia kelam karena keadaan.
Lagu ini dibawakan ulang oleh grup band NOAH (sebelumnya Peterpan) pada tahun 2008, lalu direkam ulang dalam album Sing Legends (2016).
Pada hari kepergiannya, NOAH mengunggah pesan perpisahan yang menyentuh melalui Instagram Story:
“Selamat jalan, eyang Titiek Puspa. Beristirahatlah dengan tenang dan terima kasih atas segalanya,” tulis akun @noah.site, Kamis (10/4/2025).
Lirik lagu Kupu-Kupu Malam kembali ramai diperbincangkan sebagai bentuk penghormatan atas kepekaan sosial Titiek dalam menulis lagu:
"Ada yang benci dirinya
Ada yang butuh dirinya
Ada yang berlutut mencintainya
Ada pula yang kejam menyiksa dirinya…"
"Ini hidup wanita si Kupu-Kupu Malam
Bekerja, bertaruh seluruh jiwa raga…"
"Dosakah yang dia kerjakan?
Sucikah mereka yang datang?
Kadang dia tersenyum dalam tangis
Kadang dia menangis di dalam senyuman…"
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.