Lebaran 2025
Dedi Mulyadi Sentil Bupati Bogor karena Kades Klapanunggal Minta THR Rp165 Juta: Tanggung Jawab
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi memberikan sentilan secara tersirat kepada Bupati Bogor Rudy Susmanto terkait kasus Kades minta THR.
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi, memberikan sentilan secara tersirat kepada Bupati Bogor Rudy Susmanto terkait dengan kasus Kepala Desa (Kades) Klapanunggal, Bogor, Ade Endang Saripudin yang meminta tunjangan hari raya (THR) senilai Rp165 juta ke pabrik.
Menurut Dedi Mulyadi, otoritas kewenangan Kades sebenarnya ada di tangan sang Bupati, dalam hal ini adalah Bupati Bogor Rudy Susmanto.
"Maka bupati harus punya tanggung jawab terhadap pembinaan," kata Dedi Mulyadi, dikutip dari TribunnewsBogor.com pada Senin (1/4/2025).
Dedi Mulyadi juga memberikan komentar menohok kepada Kades Klapanunggal Ade Endang Saripudin.
Menurut Dedi Mulyadi, tindakan Kades Klapanunggal tersebut tidak bisa diampuni dan tak cukup jika hanya diberi sanksi pembinaan.
KDM, sapaan Gubernur Jabar tersebut, menilai kasus Kades Klapanunggal ini harus diproses hukum.
Itu perlu dilakukan sebab sang Kades menghiraukan intruksi langsung dari orang nomor satu di Jawa Barat tersebut.
"Dari sisi aspek Kades abai terhadap instruksi Gubernur itu kesalahan yang tak bisa diampuni," ujarnya.
Baca juga: Akui Salah, Kades di Bogor yang Minta THR Rp165 Juta kepada Pengusaha Kini Terancam Dipenjara
Saking geramnya, Dedi Mulyadi bahkan menyamakan perbuatan Kades Klapanunggal tersebut dengan aksi preman di Bekasi.
Maka dari itu, Dedi Mulyadi menilai sang kades patut ditindak tegas.
"Perlakukan seperti preman di Bekasi. Polisinya bertindak. Kan preman Bekasi juga ditangkap, ditahan, preman ditahan. Masa kepala desa (gak)?" tegasnya.
"Kan sudah tahu ada instruksi, kan dia melakuakn suatu perbuatan, meminta untuk digratifikasi, melanggar hukum, jadi tidak cukup hanya pembinaan, harus ada tindakan tegas," sambungnya.
Diketahui, Ade Endang Saripudin, Kades Klapanunggal menyebar surat permintaan THR ke perusahaan dan pabrik di lingkup wilayah Klapanunggal, Bogor.
Surat permintaan THR yang ditandatangani Ade tersebut berisikan rencana anggaran THR untuk aparatur desa mencapai Rp165 juta.
Adapun rinciannya yaknoi 200 paket bingkisan, 200 amplop THR, 200 paket kain sarung, dan 200 paket konsumsi.
Selanjutnya yakni biaya untuk penceramah, pembaca ayat suci Al-Quran, sewa sound system, dan tambahan biaya tak terduga lainnya.
Kasus lama Kades Klapanunggal
Ade Endang Saripudin rupanya juga sempat membuat heboh masyarakat atas tuduhan menyunat bansos pada tahun 2021 silam.
Kala itu, Kades Klapanunggal tersebut dituding menyunat bantuan sosial tunai (BST) Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Melansir TribunnewsBogor.com, dugaan penyunatan bansos presiden ini diungkap oleh sekelompok ibu-ibu yang mengaku korban.
Mereka mengaku menjadi korban penyunatan dana bansos sebesar 50 persen.
Mulanya mereka seharusnya mendapat BST sebesar Rp 600 ribu, tetapi justru hanya mendapat Rp 300 ribu.
Tati Herawati, salah satu korban, berujar bansos tersebut dibagikan di SMPN 1 Klapanunggal kepada yang berhak mendapatkan bansos ini.
Di satu ruangan, Tati mengaku menerima BST itu Rp 600 ribu, lalu disuruh ke ruangan lain dan uangnya itu mendadak dipotong jadi Rp300 ribu dengan alasan dialihkan ke warga yang belum dapat.
"Dia (petugas) bilang, uang ibu katanya dialihkan Rp 300 ribu, katanya udah sepakat. Kita keberatan, karena tidak ada pemberitahuan dari pertamanya," kata Tati, Senin (19/4/2021).
Baca juga: Viral Minta THR Rp165 Juta kepada Pengusaha, Kades Klapanunggal Bogor Bagi-bagi Uang ke Pengurus RT
Namun, Kades Klapanunggal mengaku tidak mengetahui pemotongan bansos tersebut.
Ia mengaku dijebak, di mana ada pihak lain yang bermain soal pembagian BST itu tanpa sepengetahuannya.
Catatan lama kades ini diungkap oleh Politisi PSI, Ronald A Sinaga alias Bro Ron di media sosial dengan tajuk 'sejarah kepemimpinan Kades Klapanunggal.'
"Aku sih yaqueen seyaqueen yaqueennya, staff desa gak mungkin melakukan itu tanpa arahan pimpinan," tulis Bro Ron.
Diketahui, Ade Endang Saripudin menjabat sebagai Ketua APDESI Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor.
Ade Endang terpilih melalui Pilkades 2020.
Saat itu Ade Endang berhasil mengalahkan empat saingannya.
Hingga akhirnya tiga tahun kemudian, ia sempat memposting foto di akun Facebook Ade Endang Saripudin.
LINK Akun Facebook Ade Endang Saripudin : KLIK DI SINI
Terlihat dalam foto tersebut sosok Ade Endang yang menggunakan batik merah dengan gambar wayang.
Ade Endang terlihat menenteng tas hitam senada dengan jam tangan dan kopiah.
Uniknya akun Facebook Ade Endang Saripudin hanya memiliki tiga teman.
Tak ada informasi apapun yang ditulis pada akun tersebut.
Terkecuali informasi pada kolom halaman yang disukai.
Akun Ade Endang Saripudin rupanya menyukai satu halaman fanpage bernama Si Montok.
Halaman tersebut berisi foto-foto wanita seksi.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul RESPON Menohok Dedi Mulyadi Soal Kades Bogor Palak THR Rp165 Juta ke Pabrik, KDM Ambil Langkah Tegas dan Kasus Lama Kades Klapanunggal Disorot, Pernah Heboh Dituduh Sunat Bansos Jokowi, Bro Ron: Sejarah!
(Tribunnews.com/Rakli/Ika Wahyuningsih) (TribunnewsBogor.com/Sanjaya Ardhi/Naufal Fauzy)
Sumber: TribunSolo.com
Lebaran 2025
Order Penumpang inDrive Intercity Melonjak Hingga 5 Kali Lipat Selama Mudik Lebaran 2025 |
---|
Menhub Dudy Purwagandhi Ungkap Angka Korban Meninggal Dunia Selama Arus Mudik Lebaran 2025 Turun |
---|
Pekan Depan, Komisi V DPR Agendakan Rapat Bahas Evaluasi Pelaksanaan Mudik 2025 |
---|
Mudik Lebaran 2025 Berjalan Baik, Kebijakan Kapolri hingga Kinerja Polantas Dapat Catatan Positif |
---|
Survei: 91,2 Persen Masyarakat Puas Kebijakan One Way dan Contraflow Saat Mudik Lebaran 2025 |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.