Minggu, 5 Oktober 2025

Siswi SD Trauma Dipermalukan Guru karena Belum Bayar Buku LKS Rp120 Ribu, Orangtua Lapor ke Disdik

Siswi SD di Indramayu mengalami trauma setelah dimarahi dan dipermalukan oleh guru karena belum membayar buku LKS sebesar Rp120 ribu, Rabu (19/3/2025)

Penulis: Isti Prasetya
Editor: Sri Juliati
TRIBUNCIREBON.COM/HANDHIKA RAHMAN
DISDIK DATANGI SEKOLAH - Disdikbud Indramayu saat datang ke sekolah tempat IA yang diduga di-bully oknum guru untuk melakukan konfirmasi, Kamis (20/3/2025). IA mengalami trauma setelah dimarahi dan dipermalukan oleh guru karena belum membayar buku LKS sebesar Rp120 ribu, Rabu (19/3/2025). (TribunJabar.id/Handhika Rahman) 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang siswi kelas 3 SD di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat mengalami trauma setelah diduga menjadi korban perundungan oleh gurunya.

Siswi berinisial IA itu dirundung guru karena belum membayar buku Lembar Keja Siswa (LKS) sebesar Rp120.000.

Saat ini IA diketahui mengalami trauma dan enggan sekolah karena kerap dimarahi oleh guru berinisial PA di depan kelas.

Kasus dugaan perundungan ini kemudian menjadi viral setelah orangtua IA, Marwaeni mengadu ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Indramayu.

Menurut Marwaeni, anaknya sering dimarahi oleh PA, yang merupakan wali kelasnya.

Tak hanya dari guru, IA juga mengalami perundungan dari teman-temannya di sekolah akibat kejadian tersebut.

“Anak saya ini selalu bilang ke saya, ‘Mamah, saya nggak mau sekolah. Kalau saya sekolah selalu dimarahin,’” ujar Marwaeni dalam pengaduannya, Rabu (19/3/2025).

Dia juga mengungkapkan, sejak adanya pemberitaan soal dugaan pungutan liar di sekolah, IA semakin sering mendapat perlakuan tidak menyenangkan. 

Pihak sekolah diduga menuduh Marwaeni sebagai pihak yang melaporkan dugaan pungli tersebut kepada wartawan.

“Beliau (PA) menuduh saya yang mengadukan ke wartawan, padahal saya sama sekali tidak tahu soal itu,” lanjutnya. 

Ketegangan semakin meningkat ketika Marwaeni hendak membayar uang buku LKS. 

Baca juga: Viral Guru Indramayu Diduga Bully Siswi Kelas 3 SD hingga Trauma, Gara-gara Belum Bayar Buku LKS

Setibanya di sekolah, ia justru diteriaki di hadapan siswa lainnya terkait tunggakan tersebut. 

Merasa dipermalukan, Marwaeni pun memutuskan untuk melaporkan hal ini ke Disdikbud Indramayu.

Pihak sekolah minta maaf

Menanggapi hal ini, Pelaksana tugas Kepala Sekolah IA, Ovi Novianti meminta maaf kepada IA dan Marwaeni.

“Saya atas nama pribadi dan lembaga mohon maaf, kemarin saya juga sudah sampaikan langsung permintaan maaf jika selama ini perlakukan dari pihak sekolah kurang berkenan di hati ibu dan bapak IA,” ujar Ovi.

Ovi juga meminta maaf karena kurang memantau aktivitas yang terjadi di sekolah tempatnya ditugaskan menjadi Plt Kepala Sekolah.

Dia menilai, kejadian yang viral tersebut hanya kesalahpahaman antara wali kelas dan wali murid.

“Kemarin alhamdulillah sudah selesai dan diselesaikan secara kekeluargaan,” ujar dia.

Baca juga: Siswa SMP Surabaya Tuntut 6 Teman Bayar Ganti Rugi Rp2 M, Jadi Korban Bully Selama 3 Tahun

Di sisi lain, disampaikan Ovi, pihak sekolah juga sudah melakukan konfirmasi langsung dengan oknum guru yang bersangkutan.

Konfirmasi juga dilakukan kepada para siswi lainnya untuk mengetahui perilaku dari guru tersebut.

“Bahwa ibu PA ini memang marah pada anak-anak yang salah. Mohon maaf ya pak, guru juga manusia, ada salahnya, ada lupanya, ada khilafnya,” ujar dia.

Ovi menyampaikan, sikap marah yang ditunjukkan oknum guru tersebut tujuannya lebih kepada mendidik anak.

Ia juga menyampaikan, bahwa mendidik sikap anak-anak tentu tidak mudah dan butuh proses yang tidak sebentar.

“Jadi kalau untuk bully tidak ada,” ujar dia.

Baca juga: Viral Bocah SD Jember Diduga jadi Korban Bully, Tubuh Terendam di Got, Polisi: Pesta Miras

Disdikbud tindaklanjuti kasus

Di sisi lain, laporan Marwaeni ini dibenarkan oleh pihak Disdikbud Indramayu.

Hal ini diungkapkan oleh  Kepala Bidang Pembinaan SD Disdikbud Indramayu, Untung Aryanto.

Dia memastikan pihaknya akan menindaklanjuti kasus ini dengan melakukan klarifikasi ke pihak sekolah. 

“Adanya laporan ini tentu akan kami tindaklanjuti. Kami akan memastikan kebenaran kejadian ini sebelum mengambil langkah lebih lanjut,” kata Untung, Kamis (20/3/2025).

Pihak Disdikbud Indramayu juga menegaskan, tindakan tegas akan diambil sesuai regulasi yang berlaku. 

Apalagi, kejadian ini menyebabkan siswi yang bersangkutan mengalami trauma dan enggan kembali ke sekolah.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Orangtua Siswi SD Indramayu yang Dibully Guru Dituduh Bocorkan Dugaan Pungli di Sekolah.

(Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunJabar.id/Handhika Rahman)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved