Polisi Gugur Ditembak di Lampung
Keinginan Terakhir Aipda Anumerta Petrus Aprianto, Polisi di Lampung Gugur Diduga Ditembak Oknum TNI
Petrus Aprianto mempunyai keinginan yang belum terwujud sebelum gugur, yang diungkapkan oleh kakak sepupu korban.
TRIBUNNEWS.COM - Tiga anggota Polda Lampung meninggal dalam penggerebekan judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung, Senin (17/3/2025) petang.
Tiga polisi yang gugur dalam penembakan tersebut yakni Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto; serta Aipda Anumerta Petrus Aprianto dan Briptu Anumerta Ghalib Surya Ganta.
Oknum anggota TNI terduga pelaku penembakan tiga polisi itu telah menyerahkan diri dan ditahan.
Setelah gugur, ternyata Petrus Aprianto diketahui mempunyai keinginan yang belum terwujud.
Keinginan Petrus Aprianto ini diungkapkan oleh kakak sepupu korban, Sarprosah.
Pihaknya mengaku terakhir berkomunikasi dengan Petrus Aprianto pada lima bulan lalu.
"Kemarin sebelum meninggal dunia ada rencana mau mudik dan kumpul bersama keluarga di Palembang," ungkap Sarprosah di depan RS Bhayangkara, Selasa (18/3/2025), dilansir TribunLampung.co.id.
Menurutnya, jenazah Petrus Aprianto rencananya akan dimakamkan di OKU Timur, karena anak dan istrinya berada di sana.
Sarprosah mengungkapkan, keseharian korban selama menjadi polisi cenderung pendiam dan tidak banyak cerita.
Ia menambahkan, korban meninggalkan seorang anak berusia 6 bulan.
"Dia (korban) meninggalkan satu anak masih usia 6 bulan," lanjut Sarprosah.
Baca juga: Tak Cuma Sabung Ayam, TKP Tewasnya 3 Polisi Lampung juga Jadi Lokasi Beredarnya Senpi Rakitan
Ditembak Bagian Dada, Mata hingga Bibir
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Lampung, AKBP Legowo, menuturkan ketiga polisi tersebut ditembak pada bagian dada, mata, hingga bibir.
"Untuk AKP Anumerta Lusiyanto yang merupakan Kapolsek Negara Batin ditembak pada bagian depan karena terdapat lubang bekas peluru dari arah depan di dada kanan, dan saat dilakukan autopsi proyektil ada di rongga dada sebelah kiri," ungkap AKBP Legowo di RS Bhayangkara, Selasa, dikutip dari TribunLampung.co.id.
Kemudian, Aipda Anumerta Petrus Aprianto terdapat bekas lubang luka peluru dengan arah tembak dari depan.
Peluru mengenai persis mata sebelah kiri dan saat autopsi proyektil tersebut ada di tempurung kepala.
Lalu, Briptu Anumerta Ghalib Surya Ganta ditembak dan terdapat lubang bekas peluru pada sisi kiri bibirnya hingga menembus rongga mulutnya.
Setelah dilakukan autopsi, proyektil peluru tersebut ada di tempurung kepala belakang dan di tenggorokannya.
"Ketiga hal tersebut menyebabkan kematian anggota Polri yang gugur menjalankan tugasnya," papar AKBP Legowo.
Baca juga: Anggota Komisi III DPR Sebut Penembak Tiga Polisi di Lampung Biadab dan Keji, Layak Dipidana Mati
Gugur dalam Baku Tembak
Pada Senin (17/3/2025), Polda Lampung membenarkan gugurnya tiga anggota polisi dalam baku tembak di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan.
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari Yuyun, menjelaskan tiga polisi itu meninggal dunia saat menjalankan tugasnya menggerebek judi sabung ayam.
"Benar terjadi peristiwa penembakan," kata Yuni, Senin, masih dari TribunLampung.co.id.
Awalnya, sebanyak 17 personel gabungan Polres Way Kanan mendatangi arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Senin (17/3/2025) sore.
Setiba di tempat kejadian perkara (TKP), petugas langsung ditembaki oleh orang tak dikenal (OTK).
Akibatnya, tiga personel polisi gugur.
Ketiga jenazah anggota tersebut lalu dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung untuk dilakukan proses autopsi.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Cita-cita Bripka Petrus Apriyanto yang Belum Terwujud, Kini Tinggal Kenangan
(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunLampung.co.id/Bayu Saputra)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.