Anak Muda Terjebak Iming-Iming Kerja di Kamboja dan Thailand Lewat Online, Ratusan WNI Korban TPPO
Korban TPPO ini adalah anak-anak muda yang tergiur dengan tawaran pekerjaan di luar negeri, di dua negara, yaitu Kamboja dan Thailand.
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Sebanyak 554 Warga Negara Indonesia (WNI) korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) berhasil dievakuasi dari wilayah konflik di Myawaddi, Myanmar, pada Selasa (18/3/2025).
Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI), Abdul Kadir Karding, menyebutkan bahwa para korban tersebut berasal dari 35 provinsi di Indonesia.
Kebanyakan dari korban TPPO ini adalah anak-anak muda yang tergiur dengan tawaran pekerjaan di luar negeri, terutama di restoran atau hotel di dua negara, yaitu Kamboja dan Thailand.
Mereka awalnya diiming-imingi dengan penghasilan yang tinggi melalui iklan lowongan kerja di media sosial.
Namun, kenyataannya mereka justru menjadi korban eksploitasi dan pemaksaan kerja.
"Rata-rata mereka ini anak-anak muda yang terjebak oleh janji gaji tinggi untuk bekerja di restoran atau hotel di Kamboja atau Thailand. Tawaran pekerjaan ini datang dari orang yang tidak dikenal, yang menawarkan pekerjaan lewat aplikasi sosial media," ujar Abdul Kadir Karding kepada awak media di Terminal VIP Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Baca juga: 95 Persen Kasus Kekerasan dan TPPO yang Menimpa Pekerja Migran Berawal dari Keberangkatan Ilegal
Sumatera Utara menjadi provinsi dengan jumlah korban TPPO terbanyak.
Dari 554 orang yang dipulangkan ke Indonesia, sebanyak 133 orang berasal dari Sumatera Utara.
Selain itu, terdapat juga korban dari berbagai provinsi lain, seperti Jawa Barat (75 orang), Bangka Belitung (68 orang), dan Jakarta (51 orang).
Para korban ini awalnya diberitahu bahwa mereka akan bekerja di Thailand, namun sesampainya di sana mereka justru dibawa ke Myawaddi, sebuah wilayah di Myanmar yang berbatasan langsung dengan Thailand.
"Myawaddi ini memang daerah yang berbatasan langsung dengan Thailand, hanya dipisahkan oleh sebuah sungai. Jadi, banyak korban tidak menyadari bahwa mereka telah keluar dari Thailand dan masuk ke Myanmar," tambah Karding.
Karding juga mengungkapkan bahwa penipuan lowongan kerja ini tidak hanya menargetkan warga Indonesia, melainkan juga korban dari berbagai negara.
Ia mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan memeriksa rekam jejak perusahaan yang menawarkan pekerjaan luar negeri, terutama yang datang melalui media sosial.
Baca juga: 46 WNI Korban TPPO di Myanmar Berhasil Dipulangkan, Termasuk Eks Anggota DPRD Indramayu
Selain itu, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Budi Gunawan, menjelaskan bahwa kepulangan ratusan WNI tersebut dilakukan dalam tiga gelombang.
Gelombang pertama sudah tiba pada pagi hari, gelombang kedua diperkirakan tiba sore ini, dan gelombang ketiga akan tiba besok.
"Saat ini ada 400 orang yang tiba, dan 154 orang lainnya diperkirakan akan tiba esok. Mereka semua adalah korban online scam yang terjadi di Myanmar," ujar Budi Gunawan.
Selama berada di wilayah konflik di Myawaddi, para korban mengalami kekerasan fisik dan mental, serta ancaman yang sangat mengerikan.
"Mereka dipukuli, dianiaya, bahkan diancam akan diambil organ tubuhnya. Paspor mereka juga diambil, dan mereka dilarang berkomunikasi dengan siapa pun," tambah Budi.
Setelah dipulangkan ke Indonesia, para korban akan ditampung sementara di Wisma Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, untuk menjalani pemeriksaan kesehatan dan mendapatkan bantuan logistik.
Pemerintah juga akan melakukan pendalaman lebih lanjut untuk memastikan apakah ada korban lain atau bahkan pelaku yang terlibat dalam jaringan TPPO ini.
Budi Gunawan mengimbau agar masyarakat tidak mudah tergiur oleh tawaran pekerjaan luar negeri dengan gaji tinggi tanpa melakukan pengecekan lebih lanjut.
"Kami akan memastikan keselamatan dan kesejahteraan mereka, serta akan melakukan investigasi apakah ada indikasi pelaku yang terlibat," tegasnya.
Dengan adanya kejadian ini, para pihak berwenang mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menerima tawaran pekerjaan luar negeri, terutama yang datang dari sumber yang tidak jelas.
onesia, Abdul Kadir Karding mengatakan, ratusan PMI ilegal yang berhasil dipulangkan ke Tanah Air itu berasal dari 35 p
Artikel ini telah tayang di Tribuntangerang.com dengan judul Sumatera Utara Jadi Provinsi yang Warganya Paling Banyak Terjerat TPPO Online Scam di Myanmar
Sumber: Tribun Tangerang
FI Asia Thailand dan Vitafoods Asia 2025 Dihadiri Ribuan Pengunjung |
![]() |
---|
Lisa Mariana Dilaporkan Terkait dengan Kasus Dugaan Penipuan, Jumlah Korban Capai 18 Orang |
![]() |
---|
Suami Aktris Anjani Dina Terseret Masalah Hukum, Dipolisikan Berkait Dugaan Penipuan |
![]() |
---|
Polisi Gadungan Berpangkat AKP di Bekasi Janjikan Korban Lolos CPNS: Kirim Foto Selfie di BKN |
![]() |
---|
Kenali 4 Jenis Penipuan di WhatsApp, Termasuk Menyamar Jadi Orang Lain |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.