Kamis, 2 Oktober 2025

Peran Kanit Reskrim Ipda Ahmad Efendi Tersangka Tewasnya Siswa di Asahan, Tabrak dan Tendang Korban

Terungkap peran Kanit Reskrim Polsek Simpang Empat, Ipda Ahmad Efendi tersangka tewasnya siswa SMA Asahan, Pandu Brata Siregar (18), diduga dianiaya.

Penulis: Nina Yuniar
Editor: Febri Prasetyo
Tribun-Medan.com/Alif Al Qadri Harahap
PRAREKONSTRUKSI PENGANIAYAAN - Kanit Reskrim Polsek Simpang Empat, Ipda Ahmad Efendi mengangkat senjatanya saat prarekontruksi yang dilakukan di Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut) untuk meletuskan tiga kali tembakan ke udara sebagai tembakan peringatan saat mengejar lima orang korban, Senin (17/3/2025). Dalam kejadian ini, seorang siswa SMA bernama Pandu Brata Siregar (18) tewas diduga akibat dianiaya oknum polisi. 

"Setelah ditendang, korban dibawa oleh tersangka Dimas alias Bagol mengarah kepada motor," ungkap Nuel membacakan adegan rekonstruksi.

Korban pun ditelentangkan dan ditodongkan senjata sembari membilang "ku tembak kau nanti".

Selanjutnya, korban dibawa ke Polsek Simpang Empat dengan mengendarai sepeda motor Bagol.

Awal Mula

Kejadian bermula saat korban menonton balap lari pada Minggu (9/3/2025) malam yang akhirnya dibubarkan oleh polisi.

Diceritakan oleh salah seorang kerabat Pandu yang tak ingin disebutkan namanya ini, korban sempat mengaku ditendang sebanyak dua kali oleh polisi.

"Jadi awalnya dia ini nonton balap lari sama teman-temannya, di dekat PT Sintong. Kemudian, ada polisi dua sepeda motor ngejar bubarkan balap itu. Karena kewalahan, mereka satu sepeda motor tarik lima," beber keluarga korban, Selasa (11/3/2025).

Akhirnya terjadilah aksi kejar-kejaran antara diduga polisi dengan sepeda motor yang ditumpangi oleh korban.

"Setelah dikejar, satu orang lompat kemudian lari. Lepas dari kejaran polisi. Saat korban yang lompat, terjatuh dan pengakuan korban saat itu langsung ditendang sebanyak dua kali," sebutnya.

Setelah diamankan, korban sempat dibawa ke Polsek Simpang Empat lalu dijemput dan dibawa berobat.

Setelah sempat mendapatkan perawatan medis di rumah sakit, Pandu meninggal dunia pada Senin (10/3/2025).

"Berdasarkan hasil pemeriksaan rumah sakit, diagnosa dari dokter itu ada yang bocor bagian dalamnya. Kalau tidak salah lambungnya," katanya.

Ditemukan juga beberapa luka lain di bagian kepala dan wajah korban.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Prarekonstruksi Versi Tersangka Dimas, Pandu Siregar Ditabrak Lalu di Aniaya

(Tribunnews.com/Nina Yuniar) (Tribun-Medan.com/Alif Al Qadri Harahap)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved