Minggu, 5 Oktober 2025

Tiga Gerbong Kereta Cadangan di Stasiun Yogyakarta Dibakar ABG, Perkiraan Kerugian Rp6,9 Miliar 

Tiga gerbong yang terbakar terbuat dari baja stainless steel, terdiri dari dua gerbong eksekutif dan satu gerbong premium

Editor: Eko Sutriyanto
TribunJogja.com/Christi Mahatma
GERBONG KERETA TERBAKAR - Petugas dari Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta dan KAI sedang meninjau lokasi terbakarnya tiga gerbong kereta di Stasiun Tugu Yogyakarta pada 12 Maret 2025. Terduga pelaku pembakaran telah diamankan polisi dan mengakibatkan PT KAI alami kerugian Rp6,9 miliar berdasarkan perhitungan sementara 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA – Tiga gerbong kereta cadangan di Stasiun Yogyakarta mengalami kebakaran pada Rabu (12/03/2025) sekitar pukul 06.44 WIB. 

Kebakaran ini diduga dilakukan oleh seorang remaja berinisial MR (17).

Dua gerbong kereta eksekutif hangus terbakar, sedangkan satu gerbong kereta premium terbakar sebagian.

Peristiwa ini menimbulkan kerugian material yang cukup besar bagi PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 6 Yogyakarta.

Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, menyampaikan bahwa estimasi awal kerugian akibat kebakaran ini mencapai Rp6,9 miliar.

Kerugian tersebut baru mencakup kerusakan pada interior dan rangka atas gerbong kereta.

"Karena baru penelusuran interior dan rangka atas, estimasi awal kerugian Rp6,9 miliar. Belum estimasi keseluruhan, baru interior dan atap, belum termasuk rangka bawahnya," kata Feni pada Jumat (14/03/2025).

Baca juga: Penyebab Remaja Bakar Gerbong Kereta di Stasiun Tugu Yogyakarta, Sering Naik Kereta Tanpa Tiket

Feni menjelaskan bahwa tiga gerbong yang terbakar terbuat dari baja stainless steel, terdiri dari dua gerbong eksekutif dan satu gerbong premium.

Pihaknya masih berkoordinasi dengan KAI pusat untuk menghitung total kerugian yang diderita. "Yang terbakar itu tiga kereta baja stainless steel, dua eksekutif dan satu premium," tambahnya.

Pelaku Diduga Remaja dengan Riwayat Tindakan Tidak Terpuji

Pelaku kebakaran, MR (17), diduga memiliki riwayat tindakan tidak terpuji.

Feni menyebutkan bahwa pelaku pernah terlibat dalam aksi vandalisme, pengganjalan rel di Bekasi, dan beberapa kali naik kereta tanpa tiket.

"Memang sudah ada riwayat, dari penyelidikan yang dikembangkan, terduga (pelaku) ada indikasi sakit hati. Karena memang pernah diturunkan dari KA, nggak ada tiket," ujar Feni.

Menurut Feni, pelaku diduga melakukan pembakaran karena merasa sakit hati setelah pernah diturunkan dari kereta akibat tidak memiliki tiket.

Namun, motif pastinya masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved