Gubernur NTT Harap Film Persahabatan Indonesia-Timor Leste Libatkan Komunitas Lokal
Melkiades Laka Lena juga menyampaikan dukungan dan kesediaannya untuk turut serta dalam proses produksi film tersebut.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur NTT, Melkiades Laka Lena, menyambut baik audiensi tim produksi film "Saat Luka Bicara Cinta" di kantornya, Kupang, NTT.
Dirinya berharap tim produksi film ini dapat melakukan transfer pengetahuan, keterampilan dan keahlian mereka kepada generasi muda NTT.
"Semoga dalam proses produksi film nanti, tim dapat melibatkan dan memberdayakan komunitas-komunitas film yang ada di Nusa Tenggara Timur,” kata Melki melalui keterangan tertulis, Rabu (12/3/2025).
Melki juga menyampaikan apresiasinya atas keterpilihan Kabupaten Belu, Kabupaten Kupang serta Kota Kupang sebagai lokasi shooting film.
Melkiades Laka Lena juga menyampaikan dukungan dan kesediaannya untuk turut serta dalam proses produksi film tersebut.
Hadir dalam audiensi itu adalah tim Produksi Film Persahabatan Indonesia-Timor Leste yang diwakili oleh Dr. Wahyuni Refi (eksekutif produser), Anggi Friska (sutradara), Chandra Sembiring dan Baskoro (produser).
Mereka melaporkan perkembangan produksi film yang sedang berlangsung.
"Tim produksi film yang dimotori oleh WR Film & Entertainment dan Aksa Bumi Langit memang akan melibatkan komunitas film dan generasi muda Nusa Tenggara Timur,” kata Wahyuni Refi.
Dirinya juga menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur yang telah memberikan dukungan terhadap pelaksanaan film tersebut.
“Film persahabatan antara Indonesia-Timor Leste ini juga telah mendapat persetujuan dan dukungan dari Presiden dan Perdana Menteri Timor Leste,” ungkap Refi.
Dukungan yang ia maksudkan itu berasal dari Presiden Republik Demokratik Timor Leste, Jose Ramos Horta pada 23 September 2024, dan persetujuan lisan dari Perdana Menteri Xanana Gusmao pada 28 Agustus 2023.
Sementara itu Anggi Friska selaku sutradara turut menjelaskan, subtansi film tersebut mengedepankan aspek-aspek kemanusiaan yang telah dilakukan pihak Indonesia dan Timor Leste.
Film ini menampilkan kisah tentang putra Panglima FALINTIL, Lere Anan Timur, yang diadopsi oleh salah satu perwira ABRI pada tahun 1982, dibesarkan hingga tumbuh dewasa.
Adapun seluruh proses produksi film tersebut akan disupervisi oleh sineas terkemuka, Deddy Mizwar.
Tim produksi akan memulai pemilihan lokasi shooting pada 13-19 Maret 2025, yang akan berlangsung di beberapa wilayah di Timor Leste dan Nusa Tenggara Timur, khususnya Kabupaten Belu, Kota Kupang dan Kabupaten Kupang.
Keterangan Saksi Warga NTT Diduga Tertembak Polisi Timor Leste: Bermula dari Pemasangan Patok |
![]() |
---|
Start Idaman Timnas Putri Indonesia di Piala AFF Wanita U16, Pelatih Bicara Pentingnya Semifinal |
![]() |
---|
Harga Mahal Kemenangan Timnas Putri Indonesia U16, Satu Pemain Kunci Cedera |
![]() |
---|
Warga NTT Tewas Tertembak saat Berburu di Perbatasan Timor Leste, Begini Kronologi Kejadiannya |
![]() |
---|
Hasil Akhir Timnas Indonesia vs Timor Leste Piala AFF Wanita U16: Pesta 6-0, Garuda Amankan 3 Poin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.