Jumat, 3 Oktober 2025

Polisi Salah Tangkap

Nasib Aipda IR Oknum Polisi Salah Tangkap di Grobogan, Pria Pencari Bekicot Jadi Korban

Setelah salah menangkap warga sebagai pencuri pompa air, oknum polisi anggota Polsek Geyer, Grobogan, Jateng, inisial Aipda IR diperiksa Propam.

|
TribunJateng.com/Istimewa
POLISI SALAH TANGKAP - Kusyanto pencari bekicot di Grobogan Jawa Tengah, menjadi korban salah tangkap polisi inisial Aipda IR, Minggu (2/3/2025). Begini nasib Aipda IR setelah lakukan salah tangkap. 

TRIBUNNEWS.COM - Viral video seorang oknum polisi anggota Polsek Geyer di Grobogan, Jawa Tengah (Jateng), berinisial Aipda IR melakukan aksi kekerasan dan salah tangkap terhadap seorang warga.

Korban salah tangkap polisi kali ini adalah Kusyanto (38), pencari bekicot asal Desa Dimoro, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan.

Peristiwa yang terjadi pada Minggu (2/3/2025) ini mendapatkan sorotan publik lantaran prosedur penangkapan yang dinilai tidak sesuai aturan atau SOP.

Begitu juga dengan aksi kekerasan oleh oknum polisi yang dialami Kusyanto.

Kasi Humas Polres Grobogan, AKP Danang Ersanto mengatakan bahwa pemeriksaan terhadap yang bersangkutan telah dilakukan sejak Jumat (7/3/2025).

"Masih dalam penyelidikan," kata Danang, dilansir dari TribunBanyumas.com.

"Saksi-saksi masih dalam proses," sambungnya.

Baca juga: Awal Mula Kusyanto Pencari Bekicot di Grobogan Jadi Korban Salah Tangkap Polisi, Dikira Pencuri

Danang juga mengungkapkan bahwa polisi telah meminta maaf kepada korban.

Sementara itu, terhadap Aipda IR masih dilakukan pemeriksaan di Propam Polres Grobogan dan belum ditahan.

Pengakuan Korban

Kejadian polisi salah tangkap ini berawal pada Minggu (2/3/2025) malam sekitar pukul 22.00 WIB, saat Kusyanto sedang duduk santai di persawahan Desa Suru, Kecamatan Geyer.

Tiba-tiba saja Kusyanto dibekuk Aipda IR bersama sejumlah warga karena dituduh mencuri pompa air bermesin diesel.

Kusyanto yang tengah melepas lelah di sela aktivitasnya mencari bekicot pun kebingungan.

Meski merasa tak bersalah, nyali Kusyanto seketika menciut.

Di hadapan kerumunan warga, Kusyanto dipaksa mengakui perbuatan yang tidak pernah sekalipun ia lakukan.

Dalam rekaman amatir berdurasi pendek itu, Kusyanto terlihat pasrah di tengah intimidasi yang ia terima didokumentasikan.

Tampak Kusyanto duduk di kursi dengan kedua tangannya terikat di belakang dan diinterogasi oleh Aipda IR yang berdiri di hadapannya.

Mulut Kusyanto juga dicengkeram oleh Aipda IR menggunakan tangan kanannya hingga wajahnya mendongak ke atas.

"Ngaku rak! Ngaku rak! Hey! Hey! Hey! Mateni kowe rak pateken (membunuh kamu tidak masalah). Saiki diesel mbok dolok ndi? (sekarang diesel kamu taruh mana)," desak Aipda IR kepada Kusyanto saat itu, dikutip dari Kompas.com.

"Mboten Pak mboten (tidak Pak, tidak...)," jawab Kusyanto lirih. 

Baca juga: Sosok Kusyanto, Pencari Bekicot Korban Salah Tangkap yang Dipersekusi Aipda IR Kini Mentalnya Hancur

Kedua tangan Kusyanto diikat lalu ia diboncengkan motor menuju rumah mertua Aipda IR di Desa Ngleses, Kecamatan Boyolali.

"Saya diapit di motor dan Pak polisi itu duduk di belakang. Di perjalanan, kepala saya juga dipukuli disuruh mengaku mencuri pompa air diesel."

" Salah saya apa, saya tak tahu apa-apa. Katanya di sana banyak pompa air diesel hilang," jelas Kusyanto saat ditemui di rumahnya, Sabtu (8/3/2025).

Setelah diinterogasi, Kusyanto langsung digelandang Aipda IR ke Mapolsek Geyer untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Sepeda motor Honda Verza milik Kusyanto juga turut disita.

Hasil Pemeriksaan

Setelah diselidiki oleh Satreskrim Polsek Geyer, Kusyanto dinyatakan tidak terbukti melakukan pencurian pompa air tersebut.

"Kusyanto tidak bersalah dan tuduhan pencurian itu tidak bisa dibuktikan. Kusyanto benar-benar pencari bekicot," ungkap penyidik Satreskrim Polsek Geyer yang enggan identitasnya dipublikasikan.

"Di bronjong motornya juga masih ada banyak bekicot. Anggota kami Aipda IR telah salah langkah," lanjutnya.

Pada malam itu juga, Kusyanto langsung dikembalikan ke rumahnya dengan disaksikan perangkat desa.

Kasus polisi salah tangkap ini juga langsung dimediasikan di Mapolsek Geyer.

Meski demikian, Kusyanto merasa trauma berat atas kejadian tidak mengenakkan yang dialaminya itu.

Kusyanto lantas meminta anggota agar Aipda IR meminta maaf secara langsung kepada dirinya, pihak keluarga, dan desa.

Kusyanto juga meminta supaya nama baiknya dipulihkan.

"Walau orang kecil, saya tidak pernah mencuri. Saya dipaksa mengaku maling, padahal saya bukan maling. Saya meminta oknum itu meminta maaf dan pulihkan nama baik saya. Saya takut dan malu," ujar Kusyanto.

"Demi Allah, saya bukan pencuri. Keseharian cuma berburu bekicot untuk dijual," imbuhnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanyumas.com dengan judul Kasus Polisi Salah Tangkap Pencari Bekicot, Polres Grobogan Minta Maaf!

(Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunBanyumas.com/Mamdukh Adi Priyanto) (Kompas.com/ Puthut Dwi Putranto Nugroho)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved