Rabu, 1 Oktober 2025

Ritual Gentong Air hingga Pencarian Digital untuk Temukan Mahasiswi UTM asal Sampang yang Menghilang

Mahasiswi semester akhir Fakultas Pendidikan Universitas Trunojoyo Madura meninggalkan sepeda motor Honda Beat di Terminal Kota Bangkalan

Editor: Eko Sutriyanto
TribunMadura.com/Ahmad Faisol
TINGGALKAN MOTOR DI TERMINAL - Pencarian keberadaan Zahrotus Sakdiyah (20), warga Dusun Mortonggak, Desa Ragung, Kecamatan Pangarengan, Kabupaten Sampang hingga kini masih menjadi misteri. Mahasiswi semester akhir Fakultas Pendidikan UTM hanya meninggalkan motor di area parkir Terminal Bangkalan dan dievakuasi personil Satlantas Polres Bangkalan pada Jumat (21/2/2025).  

TRIBUNNEWS.COM, BANGKALAN – Zahrotus Sakdiyah (20), warga Dusun Mortonggak, Desa Ragung, Kecamatan Pangarengan, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, dilaporkan hilang secara misterius. 

Mahasiswi semester akhir Fakultas Pendidikan Universitas Trunojoyo Madura (UTM) ini terakhir kali terlihat meninggalkan sepeda motor Honda Beat warna merah bernomor polisi L 2113 SU di Terminal Kota Bangkalan.

Motor tersebut ditemukan terparkir di area terminal selama dua minggu sebelum akhirnya dievakuasi ke Polres Bangkalan pada Jumat (21/2/2025). Namun, hingga saat ini, keberadaan Zahro masih belum diketahui.

Zahro dilaporkan hilang oleh ayahnya, Rofik (46), ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Bangkalan pada 14 Februari 2025.

Berdasarkan laporan polisi, Zahro terakhir kali terlihat bersama Lailatul Qomariyah (21), warga Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan.

Keduanya mengendarai motor Honda Vario bernomor polisi L 2113 SU saat meninggalkan rumah Zahro di Desa Campurejo, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, pada 6 Februari 2025 sekitar pukul 08.00 WIB.

Rivai menjelaskan bahwa Zahro merupakan anak kedua dari lima bersaudara. Informasi terakhir yang diterima keluarga menyebutkan bahwa Zahro berada di sebuah rumah kos putri di Jember.

Baca juga: Mahasiswi Diduga Dilecehkan Pegawai di Ruang Kesehatan Pengadilan Negeri Kota Sukabumi

Namun, ketika keluarga berusaha menghubunginya, Zahro sudah tidak ada di lokasi tersebut.

Zahro diketahui telah bertunangan dengan seorang pria yang masih memiliki hubungan keluarga dari garis keturunan ibunya.

Rivai menegaskan bahwa hubungan tunangan Zahro berjalan baik dan tidak ada masalah.

“Tunangannya adalah sepupu dari ibu. Zahro tidak ada masalah dengan perjodohan ini, bahkan komunikasi mereka baik-baik saja. Rencananya, pernikahan akan digelar setelah Hari Raya Idul Fitri tahun ini,” jelas Rivai.

Namun, kepergian Zahro diduga kuat terkait dengan sosok pria lain yang pernah disebutkannya kepada ibunya.

Pria tersebut dikabarkan sedang menempuh pendidikan di Yogyakarta dan sering membantu Zahro dalam pengerjaan skripsinya.

“Tapi Zahro tidak pernah menjelaskan detail tentang pria itu. Tunangannya juga ada di Yogyakarta, tapi dalam kapasitas bekerja. Dia bahkan pulang ke Madura untuk membantu mencari Zahro,” tambah Rivai.

Keluarga Zahro telah melakukan berbagai upaya untuk menemukan keberadaannya. Selain mengumpulkan informasi melalui jejak digital, keluarga juga melakukan ritual adat dengan memanggil nama Zahro melalui gentong air, sebuah praktik yang diyakini sebagian masyarakat dapat membantu menemukan orang hilang.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved