Feni Ere Ditemukan Meninggal di Palopo
Jenazah Feni Ere Wanita Berdarah Toraja Dimakamkan di Luwu Diwarnai Isak Tangis Keluarga
Kerangka jenazah Feni Ere ditemukan di Kilometer 35, Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat Palopo, setahun setelah dibunuh.
Editor:
Hasanudin Aco
Feni pun sempat memberikan kabar kepada keluarganya bila dirinya pulang sore itu.
Namun, pada Kamis (25/1/2025), Parman tak lagi mendapatkan kabar dari putrinya.
Hingga akhirnya ia bergegas ke Palopo dan mendatangi kediaman Feni.
“Saat ke rumah, pintu dalam keadaan terkunci. Pintu saya dobrak, Feni tidak ada di rumah,” kata Parman kepada wartawan, Minggu (16/2/2025), dikutip dari Tribun-Timur.com.
Di dalam rumah, orang tua Feni menemukan bercak darah dalam kamar.
“Banyak darah di kamarnya,” ucapnya.
Parman kemudian melapor hilangnya Feni ke Polres Palopo, pada Sabtu 27 Januari 2024.
Setelah melakukan pencarian selama setahun, Feni belum juga ditemukan.
Upaya pencarian pun menemukan titik terang setelah warga menemukan kerangka manusia di hutan perbatasan Toraja-Palopo.
Kasat Reskrim Polres Toraja Utara, Iptu Ridwan, menyebutkan, kerangka itu ditemukan warga pada Minggu (9/2/2025) dan segera melapor ke pihak berwajib.
"Dari info memang telah ditemukan diduga kerangka manusia, informasi awal ditemukan oleh entah warga setempat atau bukan saat hendak berburu, pada hari Minggu (9/2/2025) kemarin," ujarnya, Senin (10/2/2025).
Mulut Terikat
Meski hasil tes DNA belum keluar, namun bisa dipastikan bahwa kerangka yang ditemukan tersebut seorang wanita bernama Feni Ere (28).
Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Sayed Ahmad Aidid, kepada wartawan, Kamis (20/2/2025), mengatakan, ada kecocokan antara korban (yang dilaporkan hilang) dengan kerangka yang ditemukan.
"Ditambah keyakinan orang tua (Feni Ere) yang meyakini itu adalah anaknya," kata Sayed.
Identitas warga Jalan Pongsimpin, Kelurahan Boting, Kecamatan Wara, Kota Palopo, itu terungkap berdasarkan ciri-ciri bentuk gigi dan busana pada kerangka korban yang diidentifikasi keluarganya.
Ayah Feni Ere, Parman, meyakini kerangka itu adalah anaknya karena mengenali leging yang digunakan membekap mulut korban.
Artikel ini telah tayang di Tribuntoraja.com dengan judul Dalami Kasus Kematian Feni Ere, Polisi Periksa 10 Saksi
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Isak Tangis dan Derasnya Hujan Iringi Pemakaman Feni Ere di Bastem Utara Luwu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.