Insiden Pemukulan Pebasket SMP di Bogor, Pelaku Skorsing 7 Hari dan Larangan Bermain 1 Tahun
Pebasket SMP di Bogor diskors 7 hari setelah memukul lawan saat pertandingan serta dilarang bermain selama 1 tahun
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pebasket SMP berinisial RC, yang merupakan pemain nomor punggung 13 dari SMP Mardi Waluya, terlibat dalam insiden pemukulan terhadap lawannya saat pertandingan antarpelajar di Bogor, Jawa Barat.
Kejadian tersebut terjadi pada Senin, 17 Februari 2025, dalam ajang SDH Basketball Cup 2025.
Akibat tindakan tidak sportif tersebut, RC mendapatkan sanksi skorsing dari sekolahnya selama tujuh hari.
Hal ini disampaikan oleh Plh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Nina Nurmasari.
"SMP Mardi Waluya telah menjatuhkan sanksi skorsing kepada pelaku selama 7 hari dan akan dievaluasi kembali," ujarnya, dikutip dari Tribunnews Bogor, Jumat, 21 Februari 2025.
Lebih lanjut, Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor juga akan mengeluarkan surat teguran kepada SMP Mardi Waluya karena dianggap lalai dalam pembinaan pelatih dan asisten pelatih.
"Kami akan memberikan teguran kepada SMP Mardi Waluya atas kelalaiannya dalam membina pelatih dan asisten pelatih serta memerintahkan agar pelatih dan asisten pelatih segera dinonaktifkan," tambahnya.
Ketua Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Kota Bogor, Destyono, juga menyatakan bahwa RC dilarang untuk berpartisipasi dalam event resmi di Kota Bogor selama satu tahun.
"Satu tahun tidak boleh bermain di Kota Bogor, karena ini sudah menjadi kesepakatan peraturan organisasi," jelasnya, dikutip dari Kompas.com.
Destyono menjelaskan bahwa sanksi ini diberikan berdasarkan peraturan organisasi yang telah disepakati oleh klub-klub basket di Kota Bogor.
"Ketika kami mengetahui kejadian pemukulan itu, koordinator dan pengawas langsung memberikan laporan dan melakukan investigasi,"
Baca juga: Nasib Pebasket SMP di Bogor yang Pukul Lawannya saat Pertandingan, Diskors hingga Dilarang Bermain
"Dari video yang ada, kejadian tersebut memang terlihat sebagai pemukulan," ungkapnya.
Sanksi yang dijatuhkan diharapkan dapat memberikan pelajaran bagi para pemain dan tim.
"Ini adalah bentuk sanksi untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang. Kami tidak ingin ada pembiaran atas tindakan yang tidak sportif," tutup Destyono.
Dengan adanya insiden ini, diharapkan semua pihak dapat lebih memperhatikan etika dan sportifitas dalam setiap pertandingan, terutama di kalangan pelajar.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Karma Main Pukul Saat Tanding Basket, Pelajar SMP Mardi Waluya Bogor Diberi Sanksi Skors 7 Hari
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani)(Kompas.com, Afdhalul Ikhsan)
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.