Senin, 29 September 2025

Duel Maut di Semarang Menewaskan Pelajar, Bermula Saling Tantang Via Instagram

Sepanjang perjalanan ke lokasi, korban dan pelaku terus berkomunikasi via DM Instagram untuk saling mengabarkan posisi

Editor: Eko Sutriyanto
WARTA KOTA
DUEL MAUT - Polisi mengamankan Muhammad Rizki (18), warga Sendang Mulyo, Tembalang, Kota Semarang yang terlibat dalam duel maut di Jalan Barito, depan SMK Dr. Cipto, Semarang Timur, Rabu (12/2/2025) pukul 19.00 WIB. Rizki terlibat duel menggunakan celurit corbek melawan APW (17), warga Kebonharjo, Tanjung Mas, Semarang Utara 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi mengamankan Muhammad Rizki (18), warga Sendang Mulyo, Tembalang, Kota Semarang yang terlibat dalam duel maut di Jalan Barito, depan SMK Dr. Cipto, Semarang Timur, Rabu (12/2/2025) pukul 19.00 WIB.

Rizki terlibat duel menggunakan celurit corbek melawan APW (17), warga Kebonharjo, Tanjung Mas, Semarang Utara.

Korban APW meninggal dunia setelah dilarikan ke rumah sakit.

"Mereka berdua itu sama-sama pelajar SMK, tapi dari sekolah yang berbeda. Mereka saling tantang via Instagram," kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol M Syahduddi, dalam konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Jumat (14/2/2025).

Syahduddi mengatakan, duel bermula ketika tersangka mengirim pesan lewat DM Instagram kepada korban pada Rabu (12/2) pukul 16.00 WIB.

Pesan tersebut berisi tantangan duel dan korban menerima tantangan itu dan sepakat untuk bertarung.

Baca juga: Kronologi Siswa SMK Tewas usai Duel Maut di Semarang, Ketua RT: Korban Sedikit Temperamen

"Korban dan tersangka berasal dari dua SMK yang sering terlibat tawuran. 

Mereka akhirnya janjian untuk berkelahi satu lawan satu," ujarnya.

Keduanya sepakat membawa senjata tajam dan menentukan lokasi duel.

Sepanjang perjalanan ke lokasi, mereka terus berkomunikasi via DM Instagram untuk saling mengabarkan posisi.

Saat tiba di lokasi, korban datang bersama dua temannya, sementara tersangka hanya didampingi satu temannya.

"Sebelum berkelahi, mereka saling mengadu senjata tajam atau 'tos' sebagai tanda setuju pertarungan," lanjutnya.

Perkelahian berlangsung dalam dua tahap.

Pada tahap pertama, terjadi empat kali adu senjata tajam, salah satunya mengenai jari korban.

Setelah itu, mereka kembali melakukan "tos" senjata dan melanjutkan pertarungan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan