Alasan Gubernur Aceh Akan Hapus Barcode Pembelian BBM Subsidi, Mualem: Ingin Buat Rakyat Senang
Gubernur Aceh, Mualem, mencabut sistem barcode BBM subsidi setelah banyak keluhan. Ia ingin menunaikan janji kampanye dengan menyenangkan rakyat.
TRIBUNNEWS.COM, Banda Aceh – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, yang akrab disapa Mualem, mengumumkan rencana untuk mencabut sistem barcode dalam pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi di wilayahnya.
Keputusan ini diambil setelah Mualem menerima banyak keluhan dari masyarakat yang merasa terbebani oleh aturan tersebut.
Mualem menjelaskan bahwa sistem barcode yang diterapkan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Aceh dinilai sangat menyusahkan masyarakat.
"kami ingin mensejahterakan rakyat, menyenangkan rakyat, bukan menyusahkan rakyat. PR hari ini adalah semua SPBU yang ada di Aceh tidak istilah lagi ada barcode," tegas Mualem dalam sambutannya usai dilantik sebagai Gubernur Aceh periode 2025-2030 di gedung utama DPRA, Banda Aceh, pada Rabu, 12 Februari 2025.
Pencabutan sistem ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat dalam mengakses BBM subsidi.
Baca juga: Kuota BBM Subsidi 2025 Telah Ditetapkan, Pertamina Genjot Penyaluran Tepat Sasaran Melalui QR Code
Respon Masyarakat
Mualem juga mengungkapkan bahwa banyak warga yang merasa frustrasi dengan sistem barcode ini, bahkan ada yang sampai mengancam akan membakar SPBU akibat kesulitan yang dihadapi.
"Barcode BBM menjadi masalah di Aceh. Saya pikir tidak ada makna dari penerapan sistem ini," ujarnya.
Dengan keputusan ini, Mualem berharap agar masyarakat Aceh dapat lebih mudah mendapatkan akses terhadap BBM subsidi tanpa adanya kendala dari sistem yang dianggap tidak efektif.
Keputusan ini merupakan langkah awal Mualem dalam menjawab kebutuhan dan harapan masyarakat Aceh untuk kemudahan dalam mendapatkan bahan bakar minyak.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.