Kecelakaan Maut di Gerbang Tol Ciawi
Sopir Truk Pemicu Kecelakaan Maut di Tol Ciawi Jadi Tersangka, Akui Rem Tidak Berfungsi
Sopir truk yang terlibat kecelakaan maut di Ciawi mengaku rem blong, kini resmi ditetapkan sebagai tersangka.
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Bendi Wijaya, sopir truk pengangkut galon, ditetapkan sebagai tersangka dalam kecelakaan maut yang terjadi di Gerbang Tol Ciawi 2, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat.
Kecelakaan ini mengakibatkan delapan orang tewas.
Bendi mengaku kepada polisi bahwa rem truk yang dikendarainya tidak berfungsi atau dalam kondisi blong.
"Remnya tidak berfungsi kalau pengakuan sopir," ungkap Kanit Laka Lantas, AKP Santi Marintan, saat dihubungi oleh TribunnewsBogor.com pada Kamis (13/2/2025).
Namun, AKP Santi belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai penyebab kerusakan rem truk tersebut. "Mohon waktu ya, soalnya itu sudah masuk ke materi penyidikan," katanya.
Sebelum Bendi diperiksa, polisi telah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa rekaman CCTV.
Penyelidikan ini mencakup area hingga empat kilometer sebelum lokasi kejadian, yang terletak di kilometer 41.
Baca juga: Kepala Masih Diperban, Sopir Truk Pemicu Kecelakaan Tewaskan 8 Orang di Tol Ciawi Kini Ditahan
"Kemarin kita fokus di Gerbang Tol Ciawi 2, nanti kita akan mundur lagi melalui penelusuran CCTV dari Jasa Marga. Saat ini kita sampai ke KM 45," kata Dirlantas Polda Jabar, Kombes Pol Ruminio Ardano, kepada wartawan di Unit Laka Lantas Ciawi pada Kamis (6/2/2025).
Pihak kepolisian juga berencana untuk memeriksa perjalanan truk sejak berangkat dari lokasi asalnya di Sukabumi.
"Kita lihat dari jam berapa dia berangkat dan bagaimana tingkah laku pengemudi sepanjang perjalanan," tambah Ruminio.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Pengakuan Sopir Truk Tersangka Kecelekaan Maut Gerbang Tol Ciawi, Ternyata Rem Tidak Berfungsi
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.