Selasa, 30 September 2025

Pulang dari Pondok, Pemuda di Jombang Dikeroyok Gerombolan Orang Tak Dikenal saat Isi Bensin di SPBU

DS (22), seorang pemuda asal Nganjuk, Jatim dikeroyok diduga segerombolan pesilat saat isi bensin di Jombang, Minggu (9/2/2025).

TRIBUNJATIM.COM/ANGGIT PUJI WIDODO
PEMUDA DIKEROYOK - Ayah korban, Siswanto (55) saat menunjukkan bukti laporan ke polisi setelah anaknya jadi korban pengeroyokan di SPBU Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, Jawa Timur pada Minggu (9/2/2025). DS (22) dikeroyok setelah pulang menjenguk saudara di Pondok Pesantren Gadingmangu bersama dua rekannya. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pemuda berinisial DS (22) dikeroyok segerombolan orang yang menggunakan atribut perguruan silat di sebuah SPBU di Jalan Nasional, Desa Perak, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Minggu (9/2/2025).

DS dikeroyok saat tengah mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU Perak.

Kasi Humas Polres Jombang, AKP Kasnasin mengonfirmasi aksi pengeroyokan tersebut.

AKP Kasnasin menyebut, korban juga telah melakukan pelaporan ke kantor polisi.

"Petugas sudah datang untuk olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Korban sudah melapor yakni seorang pemuda berusia 22 tahun asal Kabupaten Nganjuk," ujarnya, dikutip dari TribunJatim.com.

Saat ini, pihak kepolisian tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku.

DS mengaku kaget saat tiba-tiba diserang gerombolan pemotor.

DS menceritakan, saat itu, ia diserang sesaat setelah mengisi BBM bersama dua rekannya.

Ia mengaku heran dan kaget karena tak pernah memiliki persoalan siapapun, namun tiba-tiba dikeroyok oleh sejumlah orang.

Pengeroyokan tersebut terjadi setelah ia pulang dari menjenguk saudara di Pondok Gadingmangu, Jombang.

Baca juga: Sekelompok Pemuda Beratribut Perguruan Silat di Jombang Keroyok Pemuda Nganjuk

"Saya dari Pondok Gadingmangu mengunjungi saudara teman saya di sekitar lingkungan pondok,"

"Setelah itu saya dan dua teman saya pulang, tapi mampir dulu ke pom bensin untuk mengisi BBM," ucapnya saat dikonfirmasi pada Senin (10/2/2025). 

Sesaat setelah mengisi BBM, DS dan kedua teman-temannya tiba-tiba dihampiri gerombolan orang dan langsung dihajar pakai tangan kosong dan helm.

DS yang tersungkur pun masih ditendang dan diinjak-injak oleh para pelaku.

"Tiba-tiba gerombolan itu langsung menyeberang dan menggeruduk saya. Tanpa alasan langsung menyerang,"

"Saya dipukul sampai jatuh dan masih ditendang," katanya. 

DS mengaku, saat kejadian, ia dan rekannya tak menggunakan atribut apapun dan hanya mengenakan jaket.

"Saya tidak memakai atribut apapun sama sekali langsung dikeroyok," ujarnya. 

Ia menambahkan, saat pengeroyokan, ada satu orang yang berteriak dengan nada provokatif.

"Setelah itu mereka mendatangi saya dan langsung menyerang saya. Saya juga tidak kenal dengan mereka. Kurang lebih ada 20 orang yang mengeroyok," imbuhnya. 

Pengeroyokan tersebut dialami seorang diri karena dua teman DS berhasil kabur.

"Dua teman saya lari, teman saya satunya itu sempat ditendang sekali sampai jatuh tapi langsung lari," bebernya. 

Aksi pengeroyokan berhasil diberhentikan setelah petugas dari SPBU dan warga membantu melerai.

"Ada pegawai SPBU sama warga sekitar yang melerai,"

Baca juga: Peran 9 Pesilat Pelaku Perusakan Mapolsek Watulimo, Ada Provokator dan Eksekutor

"Barulah disana rombongan bubar. Saya langsung lapor ke Polsek setelah kejadian itu diantar sama warga Perak. Juga sudah visum di RSUD Jombang," bebernya.

Setelah dikeroyok, DS dan orang tuanya membuat laporan di Polres Jombang.

"Saya disuruh ke Polres Jombang itu sekitar pukul 19.30 WIB. Pengeroyokannya pagi hari, saya urus proses laporan sampai malam," tukasnya. 

Sementara itu, Kapolres Jombang, AKBP Ardi Kurniawan menuturkan bahwa kasus ini masih dalam pengembangan.

"Alhamdulillah sudah ada kabar baik terkait peristiwa pengeroyokan tersebut. Jadi mohon bersabar saat ini masih dalam pengembangan oleh pihak Satreskrim Polres Jombang," ucapnya saat dikonfirmasi pada Selasa (11/2/2025). 

Pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan para petinggi perguruan silat agar kejadian ini tak memicu aksi lanjutan.

"Hukum akan ditegakkan seadil-adilnya demi keamanan dan ketentraman masyarakat Kabupaten Jombang," ujarnya kepada TribunJatim.com.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Pengakuan Korban Pengeroyokan di SPBU Jombang, Ayah Korban Enggan Negosiasi Damai: Tanpa Alasan

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJatim.com, Anggit Puji Widodo)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved