Selasa, 30 September 2025

Guru MAN 1 Lamongan Gebrak Meja saat Siswa Protes soal SNBP, Kepsek: Eligible Tak Menjamin Masuk PTN

Viral oknum guru MAN 1 Lamongan yang terekam membentak menggebrak meja saat menghadapi protes siswa terkait status eligible SNBP, Selasa (4/1/2025).

TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR
ILUSTRASI RUANG KELAS - Ruang kelas di SMPN 2 Kota Bekasi masih kosong belum ada aktivitas belajar tatap muka pada Senin, (20/7/2020). Viral oknum guru MAN 1 Lamongan yang terekam membentak menggebrak meja saat menghadapi protes siswa terkait status eligible SNBP, Selasa (4/1/2025). (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar) 

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video yang memperlihatkan oknum guru menggebrak meja dan membentak siswa di sebuah ruangan menjadi viral di media sosial.

Video berdurasi 25 detik itu merekam aksi guru yang emosional saat memberikan penjelasan terkait siswa yang mempertanyakan data eligible mereka untuk pendaftaran Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Bahkan, terekam pula suara tangis siswa yang saat itu melayangkan aksi protes tersebut.

Video ini kemudian tersebar luas dan menjadi viral di media sosial.

Satu di antaranya diunggah kembali oleh akun Instagram @kabarelamongan pada Selasa (4/1/2025).

Diketahui, peristiwa itu terjadi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Lamongan pada Jumat (31/1/2025).

Sebanyak 22 siswa di sekolah itu tidak terdaftar sebagai siswa eligible untuk SNBP 2025.

Sebab, nilai mereka tidak terbaca dalam sistem e-Rapor.

Menyikapi hal tersebut, Kepala MAN 1 Lamongan, Nur Endah Mahmudah memberikan klarifikasi.

Dia menyebutkan, insiden emosional itu terjadi antara seorang Wakil Kepala Kurikulum dan siswa.

Oknum guru itu sempat menggebrak meja dan bernada tinggi saat membahas masalah pendaftaran SNBP.

Baca juga: Akhirnya 106 Siswa SMAN 1 Mempawah Bisa Ikut SNBP, Pj Gubernur Kalbar: 7 Lainnya Masih Diperjuangkan

Endah pun mengatakan, peristiwa ini akan menjadi bahan evaluasi untuk pihak MAN 1 Lamongan.

“Kejadian ini akan menjadi bahan evaluasi bagi pihak MAN 1 Lamongan agar kami bisa lebih baik dalam memberikan layanan pendidikan yang berkualitas,” ujarnya pada awak  media, Selasa (4/2/2025).

Endah melanjutkan, permasalahan itu bermula ketika nilai rapor dari 22 siswa tersebut tidak terbaca oleh sistem e-rapor.

Akibatnya, mereka tidak terdaftar sebagai siswa eligible untuk mengikuti seleksi SNBP.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan