Kondisi Jenazah Korban yang Diterkam Buaya di Pangkalpinang, Alami Luka di Kaki
Kondisi jenazah bocah bernama Tina Ramadani (8), korban diterkam buaya di Sungai Muara Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang.
TRIBUNNEWS.COM - Bocah bernama Tina Ramadani (8), korban diterkam buaya di Sungai Muara Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, akhirnya ditemukan.
Dilansir Bangka Pos, Tina ditemukan dalam kondisi mengapung dan sudah meninggal dunia.
Korban ditemukan tak jauh dari Jembatan Emas pada Selasa, 4 Februari 2025, sekitar pukul 00.45 WIB.
"Jarak lokasi penemuan korban dari TKP saat disambar buaya sekitar 1 mil," kata Kepala Kantor Basarnas Pangkalpinang, I Made Oka Astawa Astawa.
Korban pertama kali ditemukan oleh seorang nelayan kepiting yang melintas di Jembatan Emas.
Saat melintas, nelayan tersebut melihat ada sosok tumbuh yang mengambang di atas permukaan air.
Sang nelayan kepiting lantas memberikan informasi kepada Basarnas dan Polairud.
Tim SAR gabungan yang ketika itu sedang melakukan pemantauan di sekitar lokasi perairan segera bergegas menuju lokasi penemuan korban.
Pada saat ditemukan, tubuh korban dalam keadaan utuh, tetapi terdapat luka gigitan pada kaki sebelah kiri.
Selanjutnya, tim SAR mengevakuasi korban menuju dermaga KN SAR Karna dan menginformasikan penemuan korban kepada pihak keluarga.
Ayah korban meminta untuk diantarkan ke kediamannya di Kelurahan Pangkalarang, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang.
Baca juga: Ayah Korban yang Diterkam Buaya di Pangkalpinang Ucapkan Terima Kasih usai Anaknya Ditemukan
"Korban atas nama Tina Ramadhani yang sebelumnya dilaporkan hilang diterkam buaya di Muara Pangkalpinang pada hari ketiga berhasil kita temukan pada pukul 00.45 WIB. Kemudian kami menyerahkan korban langsung kepada pihak keluarga."
"Terima kasih kami ucapkan kepada segenap Unsur Tim SAR Gabungan yang turut membantu proses pencarian terhadap korban hingga korban berhasil ditemukan, di antaranya Rescuer Kansar PKP, ABK KN SAR KARNA, Ditpolairud Polda Babel, Baharkam Polairud, Satpolairud Polres PKP, SAR Brimob, Bakamla Kep. Babel, BPBD Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka, Laskar Sekaban, Orari Pangkalpinang, Tagana Prov. Kep. Babel," ujar I Made Oka Astawa.
Dengan ditemukannya korban, sambung I Made Oka, maka operasi SAR resmi ditutup.
"Unsur SAR Gabungan dapat kembali ke kesatuan masing-masing dan diucapkan terima kasih setelah operasi pencarian, ini ditutup," ucapnya.
Ayah Korban Ucapkan Terima Kasih
Ayah korban, Deo (54), menyampaikan terima kasih kepada Tim Basarnas yang sudah berusaha maksimal mencari korban.
Apalagi proses pencarian ini membutuhkan waktu yang cukup lama.
Jenazah korban ditemukan pada hari ketiga setelah kejadian korban diterkam buaya.
"Terima kasih banyak atas bantuan bapak-bapak yang semaksimal mungkin, mudah-mudahan semua usaha kerja keras bapak-bapak semua diganti sama Allah dengan yang berlipat ganda," ucap Deo kepada tim Basarnas usai jenazah korban diantarkan ke rumah duka, Selasa.
"Sekali lagi kami ucapkan terima kasih, kami tidak bisa ngasih yang setimpal yang diberikan Allah dengan berlipat ganda kepada bapak-bapak," imbuhnya.
Detik-detik Korban Diterkam Buaya
Tina Ramadani hilang diterkam buaya di Sungai Muara Pangkalbalam pada Minggu (2/2/2025).
Deo mengatakan, saat itu dirinya sekeluarga sedang bersantai di tepi sungai dengan niat ingin memancing.
"Kemarin kita sama keluarga ke sini termasuk korban, memang kita sering ke sini untuk bersantai, karena kalau mau ke pantai angin lagi kencang."
"Jadi, kami santai di sini sambil makan-makan, santai, dan mancing," tutur Deo saat ditemui di Dermaga Ditpolairud Polda Babel, Senin (3/2/2025).
Deo membeberkan, ia dan keluarga kecilnya datang ke Sungai Muara Pangkalbalam dengan tujuan ingin bersantai di hari libur.
Berkunjung ke sungai itu pun sering dilakukannya bersama keluarga untuk menghilangkan penat.
Namun, anak bungsunya malah hilang diterkam buaya di Sungai Muara Pangkalbalam.
"Tidak menyangka kami, apalagi pas kejadian itu tidak ada bunyi apa pun, termasuk ketika korban diterkam buaya dan saya sadar saat si bungsu sudah dibawa buaya."
"Ya Allah anakku ketika saya sadar, terus istri saya bilang, ‘Pak, selamatkan anak kita'. Saya berusaha mengejar, akan tetapi buaya sudah bawa anak kami sekejap dan tidak terlihat lagi," ujar Deo.
Sebagian artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Jasad Thina Ditemukan Nelayan Kepiting, Ada Luka Gigitan di Kaki Kiri.
(Tribunnews.com/Deni)(BangkaPos.com/Deddy Maryajaya/Adi Saputra)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.