Selasa, 7 Oktober 2025

Siswa SMP Terseret Ombak di Pantai Drini

4 Pihak Dilaporkan Wali Murid SMPN 7 Mojokerto, Dianggap Lalai hingga 4 Siswa Tewas Terseret Ombak

Sebanyak empat siswa SMPN 7 Mojokerto, Jawa Timur tewas tenggelam di Pantai Drini. Wali murid membuat laporan karena pihak sekolah dianggap lalai.

Penulis: Faisal Mohay
TribunJatim.com/Mohammad Romadoni
ORANG TUA KORBAN - Yosep dan Istiqomah, orang tua korban siswa SMPN 7 Kota Mojokerto, Malvein Yusuf Adh Dhuqa yang menjadi korban terseret ombak Pantai Drini, Gunung Kidul saat ditemui di rumah duka, Selasa (28/1/2025). Mereka membuat laporan ke Polres Gunungkidul dan menganggap pihak sekolah lalai. 

TRIBUNNEWS.COM - Tewasnya empat siswa SMPN 7 Mojokerto, Jawa Timur menyisakan duka mendalam bagi keluarga.

Keempat siswa terseret ombak saat mengikuti kegiatan outing class di Pantai Drini Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (28/1/2025) lalu.

Identitas keempat korban meninggal yakni Alfian Aditya Pratama (13), Malfen Yusuf Adhi Dilaga (13), Bayhaki F (13) dan Rifky Yudha Pratama (13).

Wali murid menganggap pihak sekolah lalai dan membiarkan korban bermain di bibir pantai.

Orang tua Malven Yusuf Adliqo, Yosep dan Istiqomah membuat laporan ke Polres Gunungkidul pada Selasa (4/2/2025).

Istiqomah mengaku tak mengizinkan anaknya mengikuti kegiatan di pantai, namun pihak sekolah memaksa.

"Memang saya tidak mengizinkan anak saya untuk berangkat. Tetapi, memang harus bayar walaupun tidak ikut, saya tidak tau nominal yang harus dibayarkan berapa kalau tidak ikut," ungkapnya, Selasa, dikutip dari TribunJogja.com.

Ia menuntut pertanggungjawaban dari pihak sekolah dan meminta keadilan atas tewasnya Malven Yusuf Adliqo.

Kuasa hukum keluarga Malven, Rif'an Hanum, menyatakan ada empat pihak yang dilaporkan.

"Ada empat pihak yang kami sampaikan (laporkan) yaitu pihak kepala sekolah, wali kelas, agen travel, dan penanggung jawab Pantai Drini," tukasnya.

Ia menambahkan orang tua terpaksa melepas anaknya outing class karena dipaksa membayar meski tak ikut.

Baca juga: Profil Evi Poespito Hany, Kepsek SMPN 7 Mojokerto Diisukan Ditahan Buntut Tragedi Pantai Drini

Pihak travel dan pengelola pantai juga tak memberikan pelampung ke para siswa untuk keselamatan.

"Maka dari itu, unsur yang kami laporkan yaitu unsur kelalaian yang menyebabkan kematian seseorang. Dalam unsur tersebut, yang kami pahami ada perbuatan atau peristiwa yang tidak direncanakan hingga menyebabkan kematian seseorang. Maka, dari pengamatan kami unsur kelalaiannya sudah terpenuhi," lanjutnya.

Laporan tersebut telah diterima Polres Gunungkidul dan akan ditindaklanjuti.

"Setelah dari sini, akan ada pemanggilan terhadap pihak-pihak dari saksi maupun dari pelapor," sambungnya.

Rif'an menerangkan wali murid membuat laporan karena mediasi tak menemukan jalan keluar.

Sebelumnya, beredar viral video wali murid SMPN 7 Mojokerto, Jawa Timur merobek kertas yang disodorkan para guru diduga berisi permintaan damai.

Dalam video terlihat Yosep meluapkan kemarahannya karena para guru tak memiliki empati dengan mendatangi rumah duka sambil membawa surat permintaan damai.

Para guru meminta agar insiden tenggelamnya siswa tak dilanjutkan ke ranah hukum.

Yosep dan Istiqomah dengan tegas menolak permintaan para guru untuk menandatangani surat.

Baca juga: Soal Tragedi Tewasnya 4 Siswa di Pantai Drini Yogyakarta, Outing Class di Mojokerto Diperketat

Kepala Sekolah Diperiksa

Kasat Reskrim Polres Gunungkidul, AKP Ahmad Mirza, mengatakan Kepala Sekolah SMPN 7 Mojokerto, Evi Poespito Hany telah memenuhi panggilan pemeriksaan.

AKP Ahmad Mirza enggan mengungkap hasil pemeriksaan yang dilakukan pada Jumat (31/1/2025).

“Benar (ada pemeriksaan terhadap Kepala Sekolah), akan kami informasikan lebih lanjut terkait hal ini,” bebernya, dikutip dari TribunJogja.com.

Hingga saat ini, belum ada penetapan tersangka dan penahanan.

"Posisi kepala sekolah tidak ditahan baik Polda maupun Polres," imbuhnya.

Evi Poespito Hany keluar dari ruang pemeriksaan Mapolres Gunungkidul sekitar pukul 17.05 WIB dan langsung masuk ke mobil.

Salah satu staf sekolah membenarkan adanya pemeriksaan terhadap Evi Poespito Hany.

Baca juga: Sudah Diperiksa Polisi, Kepala SMPN 7 Mojokerto Bungkam saat Ditanya soal Insiden Pantai Drini

"Kami sangat berduka atas kejadian ini dan akan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk membantu penyelidikan," ucap staf yang enggan disebut namanya.

Berdasarkan rundown kegiatan, para siswa seharusnya sarapan di sebuah warung di Pantai Drini pada Selasa (28/1/2025) pagi.

Namun, sejumlah siswa bermain di bibir pantai dan mengakibatkan 13 siswa terseret ombak.

Hanya 9 siswa yang dapat diselamatkan tim SAR sehingga 4 siswa lain meninggal.

Diketahui, kegiatan outing class di Panti Drini diikuti 257 siswa dan 16 pendamping.

Mereka berangkat dari Mojokerto, Jawa Timur pada Senin (27/1/2025) malam menggunakan lima bus pariwisata.

Sebagian artikel telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Orangtua Korban Tragedi Pantai Drini Buat Laporan ke Polres Gunungkidul

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJogja.com/Mohammad Romadoni/Nanda Sagita) 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved