Siswa SMP Terseret Ombak di Pantai Drini
4 Pihak Dilaporkan Wali Murid SMPN 7 Mojokerto, Dianggap Lalai hingga 4 Siswa Tewas Terseret Ombak
Sebanyak empat siswa SMPN 7 Mojokerto, Jawa Timur tewas tenggelam di Pantai Drini. Wali murid membuat laporan karena pihak sekolah dianggap lalai.
Rif'an menerangkan wali murid membuat laporan karena mediasi tak menemukan jalan keluar.
Sebelumnya, beredar viral video wali murid SMPN 7 Mojokerto, Jawa Timur merobek kertas yang disodorkan para guru diduga berisi permintaan damai.
Dalam video terlihat Yosep meluapkan kemarahannya karena para guru tak memiliki empati dengan mendatangi rumah duka sambil membawa surat permintaan damai.
Para guru meminta agar insiden tenggelamnya siswa tak dilanjutkan ke ranah hukum.
Yosep dan Istiqomah dengan tegas menolak permintaan para guru untuk menandatangani surat.
Baca juga: Soal Tragedi Tewasnya 4 Siswa di Pantai Drini Yogyakarta, Outing Class di Mojokerto Diperketat
Kepala Sekolah Diperiksa
Kasat Reskrim Polres Gunungkidul, AKP Ahmad Mirza, mengatakan Kepala Sekolah SMPN 7 Mojokerto, Evi Poespito Hany telah memenuhi panggilan pemeriksaan.
AKP Ahmad Mirza enggan mengungkap hasil pemeriksaan yang dilakukan pada Jumat (31/1/2025).
“Benar (ada pemeriksaan terhadap Kepala Sekolah), akan kami informasikan lebih lanjut terkait hal ini,” bebernya, dikutip dari TribunJogja.com.
Hingga saat ini, belum ada penetapan tersangka dan penahanan.
"Posisi kepala sekolah tidak ditahan baik Polda maupun Polres," imbuhnya.
Evi Poespito Hany keluar dari ruang pemeriksaan Mapolres Gunungkidul sekitar pukul 17.05 WIB dan langsung masuk ke mobil.
Salah satu staf sekolah membenarkan adanya pemeriksaan terhadap Evi Poespito Hany.
Baca juga: Sudah Diperiksa Polisi, Kepala SMPN 7 Mojokerto Bungkam saat Ditanya soal Insiden Pantai Drini
"Kami sangat berduka atas kejadian ini dan akan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk membantu penyelidikan," ucap staf yang enggan disebut namanya.
Berdasarkan rundown kegiatan, para siswa seharusnya sarapan di sebuah warung di Pantai Drini pada Selasa (28/1/2025) pagi.
Namun, sejumlah siswa bermain di bibir pantai dan mengakibatkan 13 siswa terseret ombak.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.