Selasa, 30 September 2025

Mayat dalam Koper di Ngawi

Antok Ajak Check-in Minggu Malam, Jasad Uswatun Dimutilasi Senin: Sudah Direncanakan Jauh Hari

Di kamar hotel di Kediri Antok dan Uswatun Khasanah terlibat cekcok lalu Antok mencekiknya hingga tewas.

|
Penulis: Choirul Arifin
Kola
Tersangka Rochmat Tri Hartanto alias Antok (33), pelaku pembunuhan dan mutilasi terhadap kekasihnya sendiri, Uswatun Khasanah (29), sudah jauh-jauh hari merencanakan pembunuhan terhadap Uswatun Khasanah. 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Tersangka Rochmat Tri Hartanto alias Antok (33), pelaku pembunuhan dan mutilasi terhadap kekasihnya sendiri, Uswatun Khasanah (29), sudah jauh-jauh hari merencanakan pembunuhan terhadap Uswatun Khasanah.

Sampai kemudian dia dan Uswatun sepakat check in menginap di Hotel Adisurya di Kota Kediri pada Minggu malam, 19 Januari 2025.

Di kamar tersebut Antok dan Uswatun Khasanah terlibat cekcok lalu Antok mencekiknya hingga tewas.

Direskrimum Polda Jatim Kombes Pol Farman dalam konferensi pers di Mapolda Jatim, Senin (27/1/2025). siang mengatakan, setelah Uswatun meninggal dunia, pelaku kebingungan, mulai berpikir untuk membuang mayatnya," katanya. 

Tersangka Antok kemudian berinisiatif mengambil koper ke rumahnya, dan menyiapkan sejumlah barang seperti plastik, lakban dan pisau yang dibeli dari suaru tempat. 

Pada hari berikutnya, Senin (20/1/2025), Antok mulai memutilasi jasad Uswatun Khasanah.

"Korban awalnya mau dimasukkan utuh, karena tidak cukup kemudian dimutilasi," sebut Farman. 

Setelah termutilasi, jasad korban lalu dibuang di tiga wilayah, pertama di Trenggalek, kemudian di Ponorogo dan Ngawi.  

"Upaya membuang kepala sempat dilakukan saat kepala terbentur ke jendela, sehingga kembali. Akhirnya dilakukan keesokan harinya," katanya.  

Menurut Farman, Antok nekat membunuh korban karena rasa cemburu dan sakit hati.

"Tersangka ini ketua ranting salah satu perguruan pencak silat. Sudah punya istri dan juga anak."

 Motifnya itu sakit hati, kemudian juga cemburu. Tersangka merasa, korban pernah memasukkan laki-laki lain ke kamarnya. Jadi dari pengakuan tersangka, ada rasa ketersinggungan," kata

Baca juga: Pelaku Mutilasi Uswatun Khasanah Ketua Ranting Perguruan Silat, Motifnya Cemburu dan Sakit Hati

"Motifnya itu sakit hati, kemudian juga cemburu. Tersangka merasa, korban pernah memasukkan laki-laki lain ke kamarnya. Jadi dari pengakuan tersangka, ada rasa ketersinggungan," kata Direktur Reskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Farman di Mapolda Jatim.

Kombes Firman juga mengatakan, tersangka Antok sehari-hari adalah ketua ranting salah satu perguruan pencak silat di Tulungagung dan juga anggota sebuah LSM lokal di Tulungagung.

Rekaman kamera CCTV saat Uswatun Khasanah masuk ke kamar hotel dan saat pria berkacamata keluar kamar membawa koper,
Rekaman kamera CCTV saat Uswatun Khasanah masuk ke kamar hotel dan saat pria berkacamata keluar kamar membawa koper, (Kolase Tribunnews)

"Tersangka sudah punya istri dan juga anak," ungkap Kombes Farman.

Menurut informasi, anak dan istri Antok tinggal di Jombang. Istrinya berasal dari Ngawi.

Dia menambahkan, Antok menjalin asmara dengan Uswatun Khasanah selama 3 tahun. Kepada rekan-rekannya, dan pengakuan awal ke polisi Antok mengaku Uswatun adalah istri sirinya.

Baca juga: Sang Nenek Hampir Pingsan Saat Jenazah Pramugari Osima Yukari Dimakamkan ke Liang Lahat

Namun, setelah diinterogasi, dia mengaku hanya pacaran dan sudah berkali-kali melakukan hubungan badan,

Soal keanggotaannya di LSM lokal di Kabupaten Tulungagung, Kombes Farman mengatakan, LSM tersebut bergerak pada isu sosial, kemasyarakatan dan antikorupsi. 

Suasana kamar di 301 salah satu hotel di Kabupaten Kediri, Jawa Timur yang diduga menjadi lokasi eksekusi mutilasi jasad dalam koper, Uswatun Khasanah, Minggu (26/1/2025). Pelaku mutilasi Ngawi sebelumnya telah tertangkap.
Hotel di Kota  Kediri, Jawa Timur yang diduga menjadi lokasi eksekusi mutilasi jasad dalam koper, Uswatun Khasanah, Minggu (26/1/2025). Pelaku mutilasi Ngawi sebelumnya telah tertangkap. (Tribun Jatim/Isya Anshori)

"Tersangka bergerak seolah-olah sebagai LSM di Tulungagung. Sisi lain yang baru kita ketahui, si tersangka juga merupakan salah satu ketua ranting salah satu perguruan pencak silat di Tulungagung," ujar Farman di depan Gedung Bidang Humas Mapolda Jatim, pada Senin (27/1/2025). 

  Kejahatan Rochmat Tri Hartanto akhirnya terungkap setelah ditemukan sebuah koper di selokan di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Kamis (23/1/2025).

Meskipun jasad tidak utuh, tanpa kaki dan kepala, hanya dalam kurung waktu satu hari, identitas korban mampu diidentifikasi polisi dari sidik jarinya. 

Baca juga: Curhatan Uswatun Khasanah di Medsos Bikin Trenyuh, Ibu Kandung Dipamiti Pergi ke Luar Kota

Pada Minggu (26/1/2025), polisi akhirnya berhasil menemukan kepala dan kaki jenazah, setelah menangkap Tersangka Rohmad Tri Hartanto. 

Kepala korban Uswatun Hasanah ditemukan di wilayah Jurug Bang, Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek.

Kasat Reskrim Polres Trenggalek, AKP Eko Widiantoro menuturkan kepala jenazah ditemukan pukul 08.00 WIB.

"Intinya tim jatanras (Polda Jatim) meminta bantuan untuk melakukan pencarian salah satu potongan tubuh ketemunya di wilayah Desa Slawe Kecamatan watulimo, termasuk beberapa barang buktinya," kata Eko, Minggu (26/1/2025). 

Lokasi penemuan tak jauh dari jalan provinsi, tepatnya di bawah jembatan kecil, dengan kondisi kepala terbungkus tas plastik kresek berwarna putih.

"Pencariannya cepat sekali, tadi ada salah satu yang menunjukkan," lanjutnya. 

Setelah ditemukan, kepala tersebut sempat dibawa ke RSUD dr Soedomo Trenggalek. 

"Dibawa tim Polda Jatim untuk dilabforkan," pungkasnya.

Namun untuk otopsi yang lebih optimal, potongan jenazah korban dirujuk ke RSUD dr Iskak Tulungagung.


Lalu, di lain sisi, dikutip dari Kompas.com, potongan kaki yang diduga milik korban mutilasi perempuan juga ditemukan di tempat pembuangan sampah di Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, Jatim. 

Potongan kaki tersebut sebelumnya dimasukkan ke dalam koper merah dan ditemukan oleh warga di Kabupaten Ngawi.

Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Rudy Hidajanto mengatakan, penemuan kaki korban tersebut berawal dari pengakuan pelaku. 

"Jadi, temuan kaki itu ditemukan oleh tim Polda Jawa Timur tadi jam 04:00 WIB berdasarkan keterangan pelaku, dan benar ditemukan kaki tersebut,” ujarnya melalui sambungan telepon pada Minggu (26/1/2025). 

Setelah ditemukan, potongan kaki tersebut segera dievakuasi ke RS Dr Harjono untuk dilakukan pemeriksaan kecocokan dengan bagian tubuh korban lainnya.

“Temuan kaki tersebut langsung dievakuasi dan disimpan di RSUD Harjono," imbuh Rudy.


Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Musahadah

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan