Senin, 6 Oktober 2025

Mayat dalam Koper di Ngawi

Kronologi Penemuan Mayat Wanita Dalam Koper di Ngawi, Warga Curiga Ada Paket Besar Hitam

Kronologi penemuan mayat dalam koper di Ngawi, Jawa Timur, Kamis (23/1/2025) pagi, berjenis kelamin perempuan dengan usia antara 20 hingga 30 tahun.

|
TRIBUNJATIM.COM/FEBRIANTO RAMADANI
Penampakan paket yang berisi koper muat berbagai benda mencurigakan di selokan Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Kamis (23/1/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Kronologi penemuan mayat dalam koper di Ngawi, Jawa Timur, Kamis (23/1/2025) pagi.

Polres Ngawi bersama Tim Kedokteran Forensik terus mendalami kasus penemuan jasad dalam koper tersebut. 

Terkini, Satuan Reskrim Polres Ngawi mengungkap hasil autopsi mayat perempuan dalam koper merah itu. 

Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, mengatakan hasil autopsi dan pengamatan fisik korban berjenis kelamin perempuan dengan usia antara 20 hingga 30 tahun.

Tim forensik juga mendapati tindik pirsing warna keperakan tepatnya di atas pusar.

Selain itu, ditemukan tahi lalat di atas pinggang samping kiri korban.

Joshua menambahkan, beberapa bagian dari korban tidak ada atau terpotong.

Kronologi Penemuan Mayat Dalam Koper

Awalnya ditemukan sebuah paket terbungkus rapi di selokan wilayah Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi, pada Kamis kemarin, sekira pukul 09.00 WIB.

Hal tersebut, memicu rasa penasaran masyarakat sekitar.

Mereka mengerumuni lokasi penemuan benda asing tersebut. Polisi pun memasang garis Police Line.

Baca juga: 5 Ciri-Ciri Jasad Wanita Termutilasi di Koper Merah Kawasan Ngawi: Kulit Cerah, Tindik di Atas Pusar

Kepala Desa Dadapan, Andik Bangga Satria Rama, menjelaskan warga curiga melihat paket besar berwarna hitam.

“Merasa penasaran akhirnya coba didekati. Sempat dipegang kok berat jadi ragu ragu, akhirnya dibuka paket hitam plastik itu,” kata Andik, dilansir TribunJateng.com.

Ketika paket dibuka, ternyata berisi sebuah koper berwarna merah.  Di dalam koper ada berbagai benda.

“Ada selimut agak putih, sepatu wanita dan sekilas bentuk tubuh tapi tidak lama ditutup kembali. Warga lalu melaporkannya ke Pemerintah Desa diteruskan ke polisi,” ungkapnya.

“Paketnya rapi. Kalau bukan orang paket atau kurir, tidak mungkin bisa dikemas sedemikian rupa,” imbuhnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved