Murid Dihukum Duduk di Lantai
Kejanggalan CCTV Siswa Dihukum Duduk di Lantai, Wali Kelas Tak Menyuruh dan Orang Tua Datangi Kelas
Pihak yayasan mengungkap kejanggalan rekaman CCTV siswa dipaksa duduk di lantai. Dalam video terlihat siswa duduk sendiri tanpa disuruh wali kelas.
Penulis:
Faisal Mohay
Editor:
Sri Juliati
Kamelia meminta R menanyakan permasalahan ini ke ibunya karena kedua pihak sudah sepakat berdamai.
Namun, R menaikkan nada bicaranya sambil menyalahkan anak Kamelia yang menunggak pembayaran SPP.
Kamelia mengaku tak mengetahui videonya berselisih dengan R tersebar di media sosial.
Baca juga: Murid Nunggak SPP 3 Bulan: Guru di Medan Dihukum karena Tindakan Kontroversial
"Tapi saya nggak tahu siapa yang membuat video itu tadi, saya nggak tahu, situasinya ramai," tutur Kamelia.
Ia menjelaskan R tiba-tiba mendatanginya seorang diri dan tak terima sang ibu dituding berbuat salah.
"Tiba tiba dia datang kepingin tahu lah ceritanya, saya ceritain lah kejadiannya," jelasnya.
Meski sudah diberi penjelasan, R tetap merasa ibunya tak bersalah sehingga terjadi perselisihan.
Haryati Minta Diviralkan
Selama tiga hari, MI (10) dipaksa duduk di lantai kerena menunggak pembayaran SPP.
Kamelia mengaku tidak ingin memviralkan kasus ini jika wali kelas bernama Haryati meminta maaf atas perbuatannya.
Namun, Haryati justru tak merasa bersalah dan menantang Kamelia untuk memviralkan video tersebut.
Baca juga: Nasib Wali Kelas di Medan setelah Hukum Siswa SD Duduk di Lantai, Pihak Sekolah Meminta Maaf
"Jadi niat buat video itu, tadi bukan buat supaya sampai seperti ini (viral), enggak sebenarnya."
"Saya hanya (ingin) ngasih pelajaran, karena saya ditantang (guru itu) viralkan. Saya bilang ke dia, Ibu jangan sampai viral perbuatan ini, viralkan katanya," ungkapnya, Minggu (12/1/2025).
Ia menjelaskan pihak sekolah sudah banyak membantu kedua anaknya yang duduk di bangku kelas 4 dan kelas 1.
Kamelia hanya tidak terima dengan perlakuan Haryati yang mempermalukan anaknya di depan siswa lain selama tiga hari.
"Saya coba buat video itu hanya untuk memberi pelajaran, bukan untuk buat seperti viral atau saya mengharap dapat bantuan bukan gitu."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.