Siswa SMK Ditembak Polisi
Robig Sempoyongan saat Penembakan, Pihak Gamma Mengaku Belum Ditunjukkan Hasil Tes Urine
Kuasa hukum keluarga Gamma, Zainal Abidin, menyoroti gerak sempoyongan Aipda Robig Zaenudin saat melakukan penembakan terhadap 3 siswa di Semarang.
"Supaya fair, dua-duanya menjalani rekonstruksi, tidak hanya anak-anak atau korban saja yang terus-menerus menjadi obyek," paparnya.
Ia sudah menyampaikan permintaan itu kepada penyidik Ditreskrimum Polda Jateng.
Namun, penyidik enggan menyanggupi dengan alasan khawatir kasusnya melebar.
"Misal melebar sebenarnya tidak masalah yang penting tahu persis duduk perkara kasusnya," terangnya.
Zainal menilai, selain asas keadilan, rekonstruksi Robig perlu dilakukan untuk menjawab keraguan publik mengenai aktivitas pelaku sebelum penembakan.
Menurut polisi, saat melakukan penembakan, Robig hendak pulang ke rumahnya di asrama polisi Polsek Gunungpati dari Mapolrestabes Semarang.
Jika merujuk pernyataan tersebut, maka bertolak belakang dengan arah kendaraan Robig yang terekam CCTV.
"Jadi perlu rekonstruksi itu supaya terungkap Robig dari mana kantor, rumah, atau tempat lainnya," tuturnya.
Polisi Bantah Robig Terpengaruh Minuman Keras
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, mempersilakan kepada kuasa hukum kedua belah pihak semisal ingin mengajukan rekonstruksi terhadap Robig.
Mengenai dalih penyidik yang khawatir kasusnya melebar jika dilakukan rekonstruksi khusus untuk Robig, Artanto menyebut tergantung penyidik menilai masukan dari kedua belah pihak.
"Nanti penyidik yang mempertimbangkan," ujar Artanto.
Ia pun membantah bahwa Aipda Robig terpengaruh minuman keras maupun obat-obatan saat melakukan penembakan.
Artanto mengeklaim sudah dilakukan tes darah terhadap Robig untuk memastikan hal itu.
"Hasil tes laboratorium semua negatif obat dan minuman keras," ungkapnya.
Menurut Artanto, hasil tes tersebut dikeluarkan oleh saksi ahli.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.