Senin, 6 Oktober 2025

Siswa SMK Ditembak Polisi

Pengakuan Korban Selamat Penembakan Aipda Robig: Diajak Bertemu Polisi, Dibawa Ikut Pra-Rekonstruksi

AD, korban selamat penembakan Aipda Robig membuat pengakuan. Ia mengaku diajak bertemu dengan polisi dan dibawa ikut pra-rekonstruksi.

Editor: Nuryanti
ISTIMEWA via TribunJateng.com
Anggota Polrestabes Semarang, Aipda Robig Zaenudin (kiri), saat hendak mengikuti sidang etik, Senin (9/12/2024), terkait kasus penembakan siswa SMKN 4 Semarang, Gamma alias GRO (17) (kanan). 

TRIBUNNEWS.COM - AD (17), siswa SMKN 4 Semarang, Jawa Tengah, yang juga korban penembakan polisi, Aipda Robig Zaenudin (38), memberikan pengakuannya.

AD bersama GRO atau Gamma (17), korban meninggal, saat kejadian, Minggu (24/11/2024).

Melansir TribunJateng.com, setelah insiden itu, AD mengaku rumahnya didatangi polisi.

Namun, saat itu, orang tuanya tengah pergi, sedangkan di rumah hanya ada sang adik.

Sementara AD sedang nongkrong bersama temannya.

Polisi kemudian meminta adik AD menghubungi sang kakak saat itu juga.

Saat mengangkat telepon, AD diajak bertemu oleh polisi di sebuah minimarket.

"Polisi datang ke rumah tapi rumah hanya ada adik saya yang masih kelas 3 SMP."

"Polisi itu nelepon saya lewat handphone adik minta ketemu," kata AD, Senin (9/12/2024).

Tepat sebelum bertemu polisi, AD baru mendapat kabar dari temannya, Gamma yang nongkrong bersamanya pada malam sebelumnya meninggal.

Lantas, AD menemui polisi tersebut sendirian, tanpa pendampingan orang dewasa.

Baca juga: Sudah Jadi Tersangka, tapi Alasan Aipda Robig Tembak Pelajar di Semarang Masih Misteri

Mereka pun mengobrol di depan sebuah minimarket.

Awalnya, ia hendak dimintai keterangan terkait insiden penembakan terhadap GRO di Polrestabes Semarang.

Namun, setibanya di Mapolrestabes, AD justru dibawa polisi menaiki mobil menuju lokasi pra-rekonstruksi di daerah Simongan, tanpa sepengetahuannya.

"Pertama awalnya saya mau dimintai keterangan. Sampai Polrestabes Semarang malah diajak pra-rekonstruksi," bebernya.

A mengaku tak melihat adegan yang dilakukan polisi di lokasi pra-rekonstruksi, sebab ia hanya dibawa keluar sebentar di sana.

"Saya dimasukkan ke mobil. Tidak lihat proses pra-rekonstruksi," ucapnya.

Kendati demikian, AD mengaku tak mendapatkan tekanan dari polisi.

Dia juga tidak merasa disuruh membaca atau menyampaikan sesuatu.

Aipda Robig Dipecat

Sementara itu, Komisi Sidang Kode Etik Polda Jateng telah memecat Aipda Robig, Senin (9/12/2024).

Sidang ini dipimpin oleh Ketua, AKBP Edhie Sulitio.

Ketua Majelis Sidang memutuskan memberikan hukuman Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) alias pemecatan kepada Aipda Robig dengan berbagai pertimbangan.

Namun, hal yang paling memberatkan adalah Aipda Robig terbukti melakukan penembakan terhadap korban bukan dalam kondisi terdesak.

Selain itu, Aipda Robig juga tidak sedang melakukan tugas kepolisian.

Baca juga: Ayah Gamma Puas Tahu Aipda Robig Dipecat, tapi Belum Bisa Maafkan Perbuatannya: Saya Marah

"Iya, Aipda R di-PTDH," kata Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto.

Artanto menegaskan, Aipda Robig terbukti melakukan perbuatan tercela yakni penembakan terhadap sekelompok anak yang melintas menggunakan sepeda motor.

Tak hanya dipecat, Aipda Robig juga telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

"Ditreskrimum sudah gelar perkara hari ini (Senin, 9 Desember 2024). R (Robig) langsung ditetapkan sebagai tersangka," sambung Artanto.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul PENGAKUAN LENGKAP : AD Korban Selamat Penembakan Polisi Ngaku Diajak Bertemu Polisi di Tempat Ini

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJateng.com/Iwan Arifianto)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved