Rekan Kerja Ungkap Sosok Peserta PPPK Meninggal saat Ujian: Sering Drop di Sekolah Tapi Tetap Masuk
Nur Asia mengaku mendengar informasi bahwa Ahmad menunjukkan gelagat aneh sebelum meninggal dunia.
TRIBUNNEWS.COM, PASANGKAYU - Ahmad (43) meninggal saat mengikuti tes calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Rabu (4/12/2024).
Ahmad tiba-tiba ambruk di dalam ruangan tes.
Dia sempat dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Mamuju, namun nyawanya tak tertolong.
Detik-detik meninggalnya Ahmad disaksikan langsung oleh istrinya, Lisnawati.
Baca juga: Passing Grade PPPK 2024, Simak Durasi Waktu Tes hingga Bobot Nilai Seleksi Kompetensi
Pasangan suami istri ini memang sama-sama mengikuti tes PPPK di Badan Kepegawaian Negara (BKN) Jl RE Martadinata, Kelurahan Simboro, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Sulbar, Rabu (4/12/2024).
Bagaimana sosok Ahmad semasa hidupnya?
Rekan kerja Ahmad, Nur Asia mengaku mendengar informasi bahwa Ahmad menunjukkan gelagat aneh sebelum meninggal dunia.
"Saya dengar, katanya Pak Ahmad di sana selalu terlihat ceria, padahal yang saya tahu beliau sedang sakit," ujar Mur Asia dikutip dari TribunSulbar.
Nur Asia adalah rekan seprofesi Ahmad di MTS 1 Pasangkayu.
Menurut Nur Asia, Ahmad meninggal pukul 08.30 Wita.
"Tadi pagi pukul 08.00 Wita, saya ditelepon teman di Mamuju, kalau almarhum drop dan ingin dilarikan ke RS Bhayangkara Mamuju," kata Nur Asia saat ditemui di kantor MTS 1 Pasangkayu, Desa Ako, Kecamatan Pasangkayu.
Kemudian pukul 08.30 Wita, Nur Asia mendapat telepon lagi yang mengatakan bahwa Ahmad meninggal dunia, saat di perjalanan menuju RS Bayangkara.
Baca juga: Tragis, Guru yang Jasadnya Ditemukan Terbakar di Kampar Baru Jadi PPPK, Tinggalkan Anak Usia 1 Tahun
Ahmad disebutnya memiliki riwayat penyakit tulang belakang akibat pernah jatuh saat bermain bola.
Penyakitnya ini selalu kambuh.
Ahmad juga disebut sudah beberapa kali keluar masuk rumah sakit untuk transfusi darah.
Semasa hidup, ahmad juga kerap meminum obat penghilang nyeri.
"Karena penyakitnya itu, sering dia drop di sekolah, tapi tetap masuk kerja," terangnya.

Namun berdasarkan keterangan pihak keluarga, Ahmad meninggal akibat penyakit jantung.
Nur Asia mengatakan ahmad mulai masuk di MTS 1 Pasangkayu pada tahun 2009, sebagai guru honorer.
"Tahun ini dia mendaftar PPPK bersama istrinya. Sempat saya larang untuk tidak ambil ujian di Mamuju karena khawatir penyakitnya itu kambuh, tapi dia tetap bersikeras," ujar Nur Asia.
Di matanya, Ahmad merupakan seorang pekerja keras dan berdedikasi tinggi.
Dia dikenal sebagai pribadi yang ramah serta setia kawan.
"Bertahun-tahun saya kenal, baik sekali orangnya," ujar Nur Asia, sambil meneteskan air mata.
Baca juga: Cara Cetak Kartu Ujian PPPK 2024, Akses Laman Sscasn.bkn.go.id
Sementara itu Kepala MTS 1 Pasangkayu, Jabaruddin Roar menyebut Ahmad sebagai sosok yang rajin.
"Rajin sekali almarhum itu, biar sakit tetap kerja," ujarnya.
Ahmad tinggal di Desa Pedanda, Kecamatan Pedongga, Kabupaten Pasangkayu Sulawesi Barat.
"Saat ini jasadnya masih di Mamuju, dan akan dibawa ke kampung halamannya Polewali Mandar (Polman). Kami dari pihak sekolah rencana mau ke sana untuk melayat," tambah Jabar.
Kesedihan Istri Ahmad
Diketahui Ahmad bersama istrinya, Lisnawati mengikuti tes di ruang Badan Kepegawaian Negara (BKN) di Jl RE Martadinata, Kelurahan Simboro, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Sulbar, Rabu pagi.
Keduanya sama-sama berasal dari Madrasah Tsanawiyiah (MTs) 1 Pasangkayu.
Kebetulan pasutri ini berada di ruangan yang sama saat mengikuti tes PPPK tersebut.
Saat panitia seleksi tengah memberikan pengarahan, tiba-tiba Ahmad terjatuh di dalam ruang BKN.
Kejadian itu juga disaksikan langsung oleh Lisnawati.
"Iya berdekatan, hanya dua kursi antara saya dengan suami dan di sebelah almarhum ada papa Nabila (ipar). Saya sempat tanyakan kondisi kesehatan suami saya, tiba-tiba saya lihat jatuh saat mau tes," ungkap Lisnawati saat bercerita dengan rekannya di RS Bhayangkara Mamuju, Jl Arteri, Mamuju.
Lisnawati mengatakan, sudah sejak lama suaminya memiliki riwayat penyakit jantung.
Bahkan dia pernah lama dirawat di RS Wahidin Makassar.
Lisnawati tak kuat menahan tangis saat melihat suaminya meninggal dunia.
Padahal mereka tengah berjuang bersama-sama menjadi pegawai PPPK Kementerian Agama.
"Lama sekali suami saya menunggu ikut tes PPPK, saya sangat terpukul dan sakit hati," ujar Lisnawati tak kuasa menahan kesedihannya.
Panitia seleksi PPPK Kementerian Agama Sulbar Rizal mengatakan, korban sempat memasuki ruangan tes.
Namun tiba-tiba saat dalam ruangan Ahmad terjatuh.
Tim kesehatan sempat mengecek kondisi korban hingga akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Hoegeng Iman Santoso Mamuju untuk mendapat perawatan.
"Namun menurut dokter, Ahmad meninggal dunia sebelum tiba di rumah sakit," ungkap Rizal kepada Tribun-Sulbar.com.
Kini jenazah Ahmad dibawa ke kampung halaman Desa Bate Tangga Kanang, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar (Polman).
Rekan Ahmad Berduka
Sementara itu suasana duka cita menyelimuti ruang perawatan Rumah Sakit Bhayangkara Hoegeng Iman Santoso Mamuju, Rabu (4/12/2024).
Sejumlah rekan Ahmad menangis histeris melihat Ahmad yang meninggal saat mengikuti tes PPPK Kementerian Agama Provinsi Sulbar di UPT Badan Kepegawaian Negara (BKN) Mamuju.
Ruangan perawatan RS Bhayangkara Mamuju dipenuhi isak tangis dari rekan-rekan mendiang.
Pantauan Tribun-Sulbar.com, terlihat peserta berpakaian hitam putih dan juga panitia tes PPPK Kemenag Sulbar sedih melihat istri Ahmad tak kuat menahan tangis.
Begitu pun saat jenazah Ahmad mulai dibawa ke mobil ambulans.
Kepergian Ahmad secara tiba-tiba menyisakan duka yang mendalam bagi Lisnawati dan kedua anaknya.
Lisnawati tak bisa berkata apa-apa lagi.
Dia hanya terbaring di ranjang pasien.
Begitu pula dengan rekan-rekan Ahmad yang sama-sama berjuang menjadi pegawai PPPK dari MTs 1 Pasangkayu.
Kesedihan mereka membuat suasana makin haru di rumah sakit.
Ahmad merupakan guru dan tenaga operator dari MTs 1 Pasangkayu ia sudah lama mengabdi menjadi tenaga honorer.
Sumber: (Tribun-Sulbar.com: Taufan/Abd Rahman) (Tribunnews/wik)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunsulbar.com dengan judul SOSOK Ahmad Peserta PPPK yang Meninggal di Mata Rekan Kerja, Pekerja Keras dan Dedikasi Tinggi
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.