Sabtu, 4 Oktober 2025

Agus Buntung dan Kasusnya

Beda dari Polisi, Pendamping Korban Agus Buntung Ungkap Kesaksian Pihak Homestay: Bawa 9 Perempuan

Pemuda disabilitas asal Mataram, Agus Buntung, disebut membawa empat hingga sembilan perempuan berbeda ke homestay.

|
Kolase TribunnewsBogor.com
Pemuda disabilitas asal Mataram yang merupakan tersangka pelecehan, Agus Buntung, disebut membawa empat hingga sembilan perempuan berbeda ke homestay yang merupakan tempat kejadian perkara (TKP). 

"Nggak ada diancam sama perempuan secara fisik. Saya diam saja selama di dalam homestay."

"Saya takut buat teriak, karena sudah telanjang. Saya yang malu kalau saya teriak," ungkapnya.

Sementara itu, menurut pengakuan korban kepada pendampingnya dari Koalisi Anti-Kekerasan Seksual NTB, Rusdin Mardatillah, Agus lah yang mendekat lebih dulu saat keduanya sama-sama berada di Taman Udayana.

Korban, kata Rusdin, ditawari menjalani ritual mandi wajib untuk menghilangkan keburukan.

Baca juga: Korban Pelecehan Agus Buntung Diduga Lebih dari Satu, 3 Korban di Bawah Umur Alami Trauma

Tetapi, korban mendapat ancaman dari Agus, meski menolak melakukan ritual tersebut.

"Berkali-kali korban menolak, namun Agus terus mengancam kalau korban tidak patuh, maka hidupnya bakal hancur dan seluruh keburukan korban akan dibongkar ke orang tua," kata Rusdin dalam keterangannya, Selasa (3/12/2024).

Setelahnya, lanjut Rusdin, korban pun terpaksa menurut dan menuju sebuah homestay bersama Agus Buntung.

Tiba di homestay, Agus Buntung memaksa korban untuk membayar biaya kamar.

Rusdin menuturkan, saat di kamar, Agus Buntung juga melucuti pakaian dalam korban menggunakan kaki kanannya.

"Korban dipaksa membuka pakaian, dan pakaian dalam korban dibuka paksa oleh terlapor (Agus) menggunakan kaki kanannya," tutur Rusdin.

Lebih lanjut, Rusdin mengatakan Agus terlihat seperti sedang membaca mantra saat terjadi persetubuhan dengan korban.

Hal itu disebutkan Rusdin semakin membuat korban takut.

"Sekitar tiga menit berlalu, korban mendorong tubuh terlapor dan berlari ke arah kamar mandi, menangis, dan berupaya menenangkan diri," jelas Rusdin.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Pria Disabilitas di Mataram Jadi Tersangka Rudapaksa Mahasiswi, Ini Penjelasan Polisi

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunLombok.com/Andi Hujaidin/Robby Firmansyah, Kompas.com/Karnia Septia)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved