Jurus Bidan Eros Rosita agar Warga Baduy Melek soal Kesehatan Ibu dan Anak
Bidan Eros pun menempuh puluhan kilometer untuk menyusuri kampung di Baduy Dalam dengan jalan kaki
Ia mengingat, satu kejadian yang tidak terlupakan ketika merujuk seorang perempuan warga Baduy Dalam saat melahirkan.
Ditemukan penyulit sehingga harus dibawa ke rumah sakit di Rangkasbitung.

Selain ditandu dengan berjalan kaki, ada proses izin kepada kepala adat.
"Kalau keluar bisa kena masalah adat. Saya menghadap kepala adat meminta izin. Sekembalinya ke Baduy, pasien ini tidak bisa langsung pulang ke rumah. Pasien ini harus disucikan dulu 40 hari, jadilah dia menginap di rumah saya agar suci kembali,” ungkap perempuan berhijab ini.
Kesulitan lain yang dirasakan Bidan Eros adalah alat komunikasi, khususnya di Baduy Dalam.
Ia hanya mengandalkan informasi dari mulut ke mulut jika ada pasien yang membutuhkan pertolongan karena itulah, Bidan Eros mencoba merekrut warga untuk menjadi kader.
Warga Baduy diberikan bekal pengetahuan terkait tanda-tanda ibu akan melahirkan.
“Beberapa warga seperti kepanjangan tangan kami para bidan. Melihat tanda-tanda ibu akan melahirkan apakah ada lender, darah atau mules. Sehingga mereka bisa memberitau kepada kami bahwa ada warga yang akan melahirkan dan membutuhkan segera pertolongan bidan,” kata Bidan Eros.
Melek Juga soal KB
Kini warga Baduy juga mulai sadar memakai kontrasepsi sehingga angka kelahiran di Baduy dapat ditekan.
Ia mengisahkan, berdasarkan adat istiadat warga Baduy dilarang menggunakan KB.
Butuh waktu juga untuk meyakinkan tentang KB.
Sama dengan mengedukasi warga soal kesehatan, meningkatkan kesadaran memakai KB juga melalui pendekatan hati ke hati.
Setiap warga yang ingin mencari tau tentang KB, ia dan tenaga kesehatan lain memberikan penjelasan yang mudah dipahami masyarakat.
“Banyak bapak-bapak Baduy Dalam itu penasaran dengan KB. Menurut pemahaman warga Baduy KB membuat tidak bisa punya anak. Saya jelaskan tidak seperti itu, tapi memberikan jarak kehamilan satu dengan kehamilan lain,” tutur Bidan Eros.
Awalnya, hanya KB suntik dan pil jadi pilihan warga Baduy namun sejak 2012, IUD dan implan juga sudah mulai digunakan warga.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Dosen, Mahasiswa hingga Alumni UI Kompak Bantu Tekan Angka Stunting Warga Baduy Lewat Saung Gizi |
![]() |
---|
Manfaat Biji Tanaman Hanjeli, Pangan Andalan Masyarakat Baduy |
![]() |
---|
Makna Busana Demang dan Kain Ujung Serong Khas Betawi yang Dipakai Jokowi di Pidato Kenegaraan 2024 |
![]() |
---|
Fakultas Farmasi UI Budidayakan Tanaman Hanjeli untuk Penanganan Stunting Warga Suku Baduy |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.