Senin, 6 Oktober 2025

Pesawat SAM Air Jatuh di Gorontalo

Jenazah Meyke Korban Jatuhnya Pesawat SAM Air Dimakamkan Pagi Ini, 6 Pos Penjagaan Didirikan di TKP

Jenazah Sri Meyke Male sudah tiba di rumah duka di Jalan Kuta, Kota Timur, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo,  Minggu (20/10/2024) tengah malam.

Penulis: Dewi Agustina
HO
Jenazah Sri Meyke Male (30), satu dari empat korban meninggal akibat jatuhnya pesawat SAM Air di Gorontalo rencananya akan dimakamkan Senin (21/10/2024) sekitar pukul 08.00 pagi ini. 

Mey lahir tahun 1994. Kini usianya 30 tahun.

Suaminya, Fandy Ahmad bekerja di PLN di Palu Sulawesi Tengah.

Mey bersama keluarganya tinggal di Kelurahan Tamalate, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo

Mey sudah menikah dan memiliki tiga orang anak.

Anak paling besar sudah duduk di bangku SMP, anak kedua Sekolah Dasar (SD), sementara anak paling bungsu baru berusia 2 tahun.

Ketiga anaknya tersebut ditinggal di rumah orang tuanya di Jalan Kutai, Kelurahan Tamalate, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo.

Menurut tante Mey, Gustin Ishak, keponakannya itu dikenal sebagai orang baik dan ringan tangan membantu keluarganya.

"Orangnya baik, suka sekali membantu," katanya dikutip dari TribunGorontalo.com.

Gustin mengatakan korban sempat bercanda soal kecelakaan sebelum naik pesawat SAM Air.

Namun siapa sangka, candaan Mey menjadi kenyataan.

"Kalau jatuh di pesawat, tuan rumah akan jadi orang kaya," kata Gustin Ishak mengulang candaan korban dengan anak-anaknya.

Kronologi Jatuhnya Pesawat

SAM Air awalnya melakukan penerbangan rute Bandara Djalaluddin, Gorontalo, menuju Bandara Panua, Pohuwato. 

Pesawat yang dikendalikan captain M Saefurubi A dan Co-captain M Arthur Vico G lepas landas pada Minggu (20/10/2024) pukul 07.03 Wita.

Setelah 19 menit mengudara, pesawat SAM Air tiba-tiba kehilangan kontak.

Pilot Saefurubi terakhir melakukan kontak dengan AIRNAV Makassar.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved