Senin, 29 September 2025

Eksistensi Petani Kelapa, Hilirisasi Sejahterakan Warga Jaga Indonesia Tetap Lestari

Para petani membutuhkan pabrik pengolahan kelapa yang menerima hasil panen mereka dalam bentuk kopra

Tribunnews/JEPRIMA
Pengrajin saat merapikan bahan untuk pembuatan sapu lidi di Desa Cimulang, Kabupaten Bogor, Selasa (16/2/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - Perkembangan industri agribisnis di Indonesia perlu diperhatikan.

Satu di antaranya adalah eksistensi petani kelapa Tanah Air.

Seperti contoh para petani kelapa di Halmahera yang menjual kelapa dalam bentuk utuh atau dalam bentuk kopra.

Jika dijual dalam bentuk kopra, maka serabut kelapanya menjadi limbah yang kemudian hanya dibakar begitu saja.

Tentu hal tersebut tidak ramah lingkungan dan bisa mengganggu kesehatan masyarakat.

Para petani membutuhkan pabrik pengolahan kelapa yang menerima hasil panen mereka dalam bentuk kopra.

Dalam hal ini komitmen JHL Group untuk turut berkontribusi dalam pengembangan industri agribisnis di Tanah Air semakin tampak nyata.

Salah satu bukti konkretnya, perusahaan yang didirikan oleh Jerry Hermawan Lo itu kini telah memiliki dua pabrik pengolahan kelapa yang sudah beroperasi.

Yakni Dewacoco yang terletak di Desa Goal, Kecamatan Sahu Timur, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara dan di Manado, Sulawesi Utara.

Sebenarnya, ada lagi pabrik yang akan didirikan di Kalimantan, yang saat ini masih dalam proses pengembangan.

Selain itu, Dewacoco juga sedang menjajaki untuk membangun pabrik pengolahan kelapa di Kepulauan Riau.

Baca juga: Industri Kelapa Sawit Ingin Capai Net Zero Emission Lewat Hilirisasi dan Pengelolaan Biomassa

Pabrik kelapa Dewacoco bisa mengolah kelapa-kelapa yang dibeli dari para petani untuk menjadi sesuatu yang memiliki nilai tambah tinggi.

“Kalau dulu kelapa Indonesia diekspor dalam bentuk utuh (kelapa bulat), sekarang dengan pabrik ini, kami bisa olah dulu sebelum diekspor. Ini yang dinamakan hilirisasi kelapa,” kata Founder Dewacoco, Jerry Hermawan Lo.

Sementara di pabrik Dewacoco ini, limbah sabut kelapa pun diolah menjadi bahan bakar terbarukan.

"Dewacoco jadi perusahaan satu-satunya di dunia penghasil bahan bakar biomassa dari limbah sabut kelapa," kata Jerry.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan