Senin, 29 September 2025

Rumahnya Diberondong Tembakan hingga Kebun Dibakar, Anggota DPRD Badung Minta Perlindungan Polisi

Pihak keluarga mendengar ada suara tembakan beberapa kali yang mengarah ke pintu gerbang dan pekarangan rumah.

Penulis: Dewi Agustina
IST
Ilustrasi penembakan - Peristiwa teror dialami oleh I Nyoman Artawa, anggota DPRD Badung periode 2024-2029. Teror berupa penembakan rumah I Nyoman Antara di Desa Pelaga, Petang, Badung, pada Sabtu (17/8/2024) malam. 

Yudi memperkirakan pelaku berasal dari Pelaga. Mengingat saat kejadian jarak dirinya dengan pelaku lumayan dekat.

Sementara itu aparat kepolisian di Polsek Petang saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa penembakan itu.

"Iya kemarin kejadiannya. Jajaran reskrim sudah ke TKP melakukan penyelidikan," ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu (18/8/2024).

Rumah I Nyoman Artawa, DPRD Badung Ditembak
Peristiwa teror dialami oleh I Nyoman Artawa, anggota DPRD Badung periode 2024-2029. Foto pintu rumah Anggota DPRD Badung, I Nyoman Artawa dipasangi garis polisi pasca penembakan yang terjadi di rumahnya

Artawa Minta Perlindungan

Artawa sendiri menyerahkan kasus ini ke aparat kepolisian.

Dikutip dari Tribun-Bali.com melalui sambungan telepon, Minggu (18/8/2024) malam, Artawa membenarkan telah terjadi penembakan di rumahnya pada Sabtu (17/8/2024) malam.

Dia mengatakan peristiwa itu terjadi begitu cepat.

Artawa tidak mengira kejadian tersebut merupakan insiden penembakan.

Baca juga: Detik-detik Remaja di Medan Ditembak saat Pasang Spanduk Kemerdekaan RI, 2 Pelaku Masih Buron

Awalnya dia sempat mengira itu bunyi petasan karena masih dalam momen 17 Agustus-an.

"Waktu kejadian ramai di rumah dan saya sedang ngobrol dengan Yudi, keponakan saya. Kemungkinan pelakunya ini ingin mencari Yudi ke rumahnya. Karena Yudi di rumah saya, makanya dia ditunggu di belakang rumah saya. Saat dia pulang, pas membuka pintu langsung terjadi penembakan itu, yang awalnya saya kira bunyi petasan karena masih dalam suasana 17 Agustus," ujarnya.

Mantan Perbekel Carangsari itu melanjutkan, biasanya saat Yudi pamit pulang, dirinya ikut mengantar hingga ke gerbang.

Namun di hari kejadian itu, Artawa tidak mengantar Yudi.

Belakangan hanya Yudi sendiri yang langsung berhadapan dengan pelaku.

Situasi pun mencekam saat Yudi berteriak ada yang menembaknya.

"Biasanya saya ikut ngantar sambil sekalian nutup pintu. Namun saat itu saya tidak mengantar. Kalau tidak, bisa salah satu jadi korban. Pintu saya juga bolong kena tembakan," tuturnya.

Dari penuturan Yudi, wajah pelaku terlihat jelas.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan