Selasa, 7 Oktober 2025

Kepribadian Dokter Aulia Risma, Diduga Akhiri Hidup karena Perundungan, Suntikkan Bius ke Tubuh

Dokter Aulia dikenal sebagai sosok dokter yang memiliki etos kerja yang luar biasa baik. Ia diduga akhiri hidup di kamar kos.

Handout/Tribun Jateng
Dokter Program Pendidikan Spesialis (PPDS) Anestesi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip), Aulia Risma Lestari (30), ditemukan tewas diduga bunuh diri di kamar kos kawasan Lempongsari, Gajahmungkur, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (14/8/2024). 

Kasatreskrim Polrestabes Semarang, Kompol Andika Dharma Sena, menyatakan sejumlah saksi telah diperiksa untuk mengungkap penyebab kematian Aulia Risma.

Diduga Aulia sempat mendapat perundungan dari senior-senior di Undip sebelum mengakhiri hidup.

"Ada beberapa saksi yang sudah kami mintai keterangan. Kami juga Koordinasi dengan Undip yang mana info dari kampus korban ada permasalahan pribadi," ucapnya, Kamis.

Hasil olah TKP menunjukkan tak ada tanda kekerasan pada jasad.

Baca juga: Dokter Muda Undip Diduga Bunuh Diri Karena Dibully Senior, DPR Minta Polisi Turun Tangan

Kondisi kamar kos juga terkunci dari dalam sehingga kuat dugaan Aulia tewas bunuh diri.

"Tubuh korban tidak ada tanda kekerasan, ada bekas suntikan di tubuh korban yang diduga (dilakukan) dari yang bersangkutan," lanjutnya.

Kapolsek Gajahmungkur, Kompol Agus Hartono, menambahkan buku tulis yang ada di kamar akan dijadikan barang bukti.

“Nah dia sempat nggak kuat begitu istilahnya otaknya sudah ambyar urusan pelajarannya berat, urusan sama seniornya berat," paparnya.

Menurut Kompol Agus, korban menyuntikkan obat ke lengannya sendiri.

"Dicek masih ada sisa campuran obat. Informasi dokter, obat itu seharusnya lewat infus."

"Tetapi ini disuntikan sedikit di lengannya agar bisa tidur," katanya.

Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, Moh. Adib Khumaidi, meminta kepolisian mengusut kasus kematian korban dan mendalami dugaan perundungan.

Baca juga: Dokter Aulia Ditemukan Meninggal di Kos, Korban Bully atau Punya Problem Lain? Ini Kisah Lengkapnya

“PB IDI menghormati proses penyelidikan yang masih berlangsung oleh aparat yang berwenang," katanya.

Menurutnya, dukungan kesehatan mental selama menjalani masa pendidikan sangat diperlukan.

"Kami mendorong pembentukan pusat trauma dan evaluasi kesehatan mental secara berkala untuk memastikan bahwa mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan kedokteran dan spesialis menerima perawatan dan dukungan yang diperlukan," imbuhnnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved