Selasa, 30 September 2025

Ketua OSIS SMAN 1 Cawas Meninggal

Update Ketua OSIS SMAN 1 Cawas Tewas Tersetrum: 1 Siswa Masih Dirawat di RS, 6 Saksi Diperiksa

Ketua OSIS SMAN 1 Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah berinisial FN (18) meninggal di hari ulang tahunnya ke 18 pada Senin (8/7/2024).

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNJOGJA.COM/DEWI RUKMINI
Suasana rumah duka FN (18), Ketua Osis SMAN 1 Cawas yang meninggal tersengat listrik saat diceburkan ke kolam sekolah di hari ulang tahunnya. Rumah duka berada di Dusun Sanggrahan, Desa Cawas, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Selasa (9/7/2024). 

TRIBUNNEWS.COM - SMAN 1 Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah berduka usai Ketua OSIS berinisial FN (18) tewas tersetrum saat diceburkan ke kolam sekolah, Senin (8/7/2024).

Awalnya, para siswa SMAN 1 Cawas hanya ingin merayakan ulang tahun korban ke 18 dengan menceburkan ke kolam.

Namun, korban tak sengaja menginjak kabel dan tersetrum listrik.

Dua siswa sempat masuk ke kolam untuk menyelamatkan korban.

Namun dua siswa tersebut juga tersetrum, namun masih selamat.

Sedangkan korban dinyatakan meninggal sebelum mendapat penanganan dari rumah sakit.

Kapolsek Cawas, AKP Umar Mustofa, mengatakan siswa berinisial AD (17) yang berusaha memberikan pertolongan masih dirawat di rumah sakit.

"Saat ini masih di rumah sakit. Kondisinya memang sudah tidak memakai alat bantu pernafasan oksigen. Sudah membaik daripada saat awal dirawat," ucapnya, Rabu (10/7/2024), dikutip dari TribunJogja.com.

AD sempat syok ketika mendengar kabar kematian FN.

"Kalau informasi dari orangtua korban, anggota tubuh bagian kaki dan tangan korban masih kaku. Dia juga masih kayak trauma, sehingga kami masih belum bisa mengumpulkan klarifikasi (keterangan)," jelasnya.

Pihak sekolah memberikan pendampingan psikologis lantaran AD menyaksikan korban tersetrum.

Baca juga: Pelatih Paskibra Kabupaten Sikka Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Pencabulan, Korbannya Siswa SMA

Sementara itu, Kapolsek Cawas, AKP Umar Mustofa, menyatakan korban dibawa ke rumah sakit dalam kondisi meninggal.

"Jadi di RJP (resusitasi jantung paru), tidak bisa lagi. Sehingga dimungkinkan meninggal sebelum sampai RS," bebernya.

Meski pihak keluarga tak membuat laporan, namun polisi tetap memeriksa sejumlah saksi dan memasang garis polisi di kolam sekolah.

"Kami dari Polsek masih melakukan penyelidikan dan pemeriksaan, yang sudah diperiksa 6 orang di lokasi," tandasnya.

Kepsek akan Perbaiki Kolam

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan