5 Fakta Orangutan Setinggi Rumah Muncul ke Permukiman Warga, Diduga Tersesat Imbas Penebangan Liar
Lima fakta seputar seekor Orangutan (Pongo pygmaeus) berupaya menggelantung di sebuah pohon viral di media sosial.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lima fakta seputar seekor Orangutan (Pongo pygmaeus) berupaya menggelantung di sebuah pohon viral di media sosial.
Aktivitas Orangutan yang disebut ”setinggi rumah” itu terlihat di dekat permukiman.
Video itu juga disebut diambil di Kalimantan Timur.
Lokasinya belum diketahui karena pengunggah video pertama sudah menurunkan unggahannya di akun Tiktok.
Berikut lima fakta terkait kemunculan Orangutan.
1. Diduga tersesat
Dalam unggahan itu tampak seekor Orangutan yang diperkirakan memiliki berat puluhan kilogram tengah berada di sekitaran rumah warga.
Orangutan tersebut kemudian mencoba bergelantung pada sebuah pohon dengan ranting-ranting yang kecil.
Namun lantaran ukuran tubuhnya yang besar, ranting-ranting itu pun tak mampu menahan bobot tubuh orang utan tersebut.
Diduga Orangutan tersebut tersesat ke permukiman warga lantaran kondisi hutan tempat tinggalnya tak lagi memadai akibat adanya penebangan liar.
2. Tanggapan BKSDA Kaltim
Terkait hal itu, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim, Ari Wibawanto menyebut pihaknya masih menelusuri lokasi orang utan tersebut.
"Belum ada informasi tambahan, saat ini masih kami telusuri," ungkapnya saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (9/7/2024).
Ari menyebut proses identifikasi, penelusuran, dan sebagainya tengah diupayakan.
Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) juga tengah mencari lokasi di mana orang utan itu direkam.
Informasi yang didapatkannya mengenai lokasi orang utan masih belum jelas.
Selain itu, Ari berujar pengunggah video pertama sudah menghapus postingan itu.
Sehingga semakin menyulitkan identifikasi.
"Tapi kita tetap mencari lokasi yang sesuai dengan video tersebut," ungkapnya.
3. Habitat Orangutan Kalimantan
Habitat Orangutan Kalimantan ini adalah di daerah hutan hujan tropis yang ada di Pulau Kalimantan, di daerah dataran rendah hingga daerah pegunungan dengan ketinggian 1.500 meter dpl.
Mereka biasa tinggal di pepohonan lebat dan membuat sarangnya dari dedaunan.
Satwa ini hidup endemik di Pulau Kalimantan, mencakup wilayah Indonesia dan Malaysia. Subspesies Pongo pygmaeus pygmaeus (Northwest Bornean Orangutan) dapat ditemukan di Serawak (Malaysia) dan Kalimantan bagian barat laut.
Subspesies Pongo pygmaeus wurmbii (Central Bornean Orangutan) terdapat di Kalimantan Tengah dan bagian selatan kalimantan Barat.
Sedangkan subspesies Pongo pygmaeus morio (Northeast Bornean Orangutan) dijumpai di Kalimantan Timur (Indonesia) dan Sabah (Malaysia).
4. Orangutan masuk dalam satwa dilindungi
IUCN Redlist memasukkan orangutan kalimantan dalam status endangered (terancam) sejak tahun 1994.
Sedangkan CITES memasukkannya dalam daftar Apendiks I yang berarti tidak boleh diperdagangkan.
Pemerintah Indonesia juga telah memasukkan spesies ini sebagai satwa yang dilindungi.
Hal ini disebabkan populasi orangutan kalimantan yang semakin hari mengalami penurunan akibat dari rusaknya habitat (kerusakan hutan), kebakaran hutan, pembalakan hutan, menciutnya luas hutan, serta perburuan dan perdagangan liar.
Baca juga: Penampakan Orang Utan Setinggi Rumah di Pemukiman, BKSDA Kaltim Beri Tanggapan Video yang Viral
5. Ringkasan Profil
Orangutan Kalimantan memiliki morfologi yang tidak bebeda jauh dengan orangutan sumatera.
Orangutan merupakan hewan diurnal (aktif di siang hari) dan aboreal, hewan ini memiliki tubuh gemuk dan besar, berleher besar, lengan yang panjang dan kuat, kaki yang pendek dan tertunduk serta tidak memiliki ekor.
Tubuh Orangutan diselimuti rambut merah kecoklatan.
Mereka juga memiliki kepala yang besar dengan posisi mulut yang tinggi.
Pejantan orangutan kalimantan memiliki benjolan dari jaringan lemak di kedua sisi wajah yang mulai berkembang di masa dewasa setelah perkawinan pertama.
Orangutan jantan memiliki pelipis yang gemuk.

Mereka memiliki indera yang sama seperti manusia, yaitu pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecap dan peraba.
Telapak tangan mereka terdiri dari empat panjang ditambah dengan satu ibu jari.Telapak kaki mereka juga memiliki susunan jari-jemari yang sangat mirip dengan manusia.
Orangutan jantan berukuran 100- 114 cm dengan berat tubuh maksimal 90kg, dan Orangutan betina berukuran 80-100 cm dengan berat tubuh sekitar 56kg.
Masa hidup diperkirakan hingga 56 tahun jika dalam perlindungan ataupun perawatan dan 35 sampai 45 tahun jika di alam bebas. (*)
Prakiraan Cuaca Kota Pontianak Hari Ini, Kamis 18 September 2025: Berpotensi Hujan di Sore Hari |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Banjarmasin Kamis, 18 September 2025 Hari Ini: Siang hingga Malam Cenderung Berawan |
![]() |
---|
Tabiat Yuda Prawira, Pemuda Diduga Kerangka dalam Pohon Aren, Ibu: Kita Susah, Jangan Buat Masalah |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Banjarmasin Kamis, 18 September 2025: Seharian Mendung, Waspada Hujan Petir |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Banjarmasin Rabu, 17 September 2025 Hari Ini: Petang hingga Malam Nanti Berawan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.