Tidak hanya Minyak Kelapa Sawit, Perusahaan di Tiongkok Ini Berminat Impor Durian Kaltim
Pangsa pasar durian sangat besar, sementara saat ini pasokan durian di China masih didominasi oleh Malaysia dan Thailand
Editor:
Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Kaltim Rita Lavenia
TRIBUNNEWS.COM, TIONGKOK - Petroleum LR, salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Anhui Tiongkok berminat mengimpor buah-buahan dari Kaltim.
Manajer Umum Shandong Liaoche Huijin Petroleum Sales Co., Ltd, Zhou Qiang mengatakan, selain melirik potensi bisnis kelapa sawit, pihaknya juga menyampaikan kertetarikan impor buah-buahan tropis dari Kalimantan Timur, salah satunya durian.
"Kami melihat pangsa pasar durian sangat besar, sementara, saat ini pasokan durian di China masih didominasi oleh Malaysia dan Thailand," katanya saat bertemu penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik dan jajarannya melakukan kunjungan dinas ke Tiongkok atau China, Rabu (19/6/2024).
Baca juga: Dua Jam Raib, Durian Musang King Ratusan Juta Rupiah di Rumah Dinas Eks Mentan SYL Jadi Misteri
Zhou Qiang melihat pengembangan bisnis buah tropis di Kalimantan Timur akan menjadi pilihan berikutnya setelah sawit.
Utamakan Ekspor Minyak Kelapa Sawit
Meski menyampaikan minat impor buah-buahan, sejak awal Petroleum LR ingin membangun kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam ekspor minyak kelapa sawit.
Kepada jajaran Pemprov Kaltim, Petroleum LR menyampaikan kebutuhan crude palm oil (CPO) pada tahap awal sebesar 5.000 ton per bulan.
Selanjutnya, jika dapat memenuhi kebutuhan tersebut, mereka menginginkan peningkatan menjadi 30.000 ton per bulan.
Keinginan itu disampaikan setelah melihat potensi minyak kelapa sawit di Kaltim saat berkunjung ke Benua Etam pada Mei 2024 lalu.
Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik mengarahkan agar BUMD Anhui itu dapat mengembangkan usaha untuk melakukan hilirasis produk kelapa sawit menjadi beberapa produk turunan.
Ia menjelaskan saat ini eksportir CPO terbesar Kaltim adalah Tiongkok dan India, dengan 106 pabrik serta produksi mencapai 4,59 juta ton CPO dan TBS 19,8 juta ton.
"Bila ingin menjajaki ekspor kelapa sawit, maka akan kami fasilitasi melalui kurang lebih 112 perusahaan sawit di Kaltim," kata orang nomor satu di Kaltim ini sebagaimana melansir laman resmi Pemprov Kaltim, Kamis (20/6/2024).
Karena sebagian besar pabrik-pabrik sudah memiliki pembeli, ia juga meminta agar Petroleum LR mengajukan proposal pembelian jangka panjang dengan skema yang diinginkan.
Nantinya pihaknya akan melihat bagaimana Kaltim memenuhi kebutuhan CPO 30.000 ton per bulan.
"Untuk melihat kelanjutan bisnisnya, jika semakin banyak volumenya maka akan semakin murah harganya," jelasnya.
Sumber: Tribun Kaltim
Kemenperin Tingkatkan Kualitas SDM Industri Kelapa Sawit untuk Perkuat Industri Hilir |
![]() |
---|
BUMN Agrinas Palma Didorong Lebih Profesional Kelola Perkebunan Sawit |
![]() |
---|
Terungkap Bocoran Harga Smartphone Xiaomi 15T, Siap Debut 24 September 2025 |
![]() |
---|
Ekonom: Perusakan Kebun Sawit Ganggu Iklim Investasi, Kerugian Negara Capai Rp174 Triliun per Tahun |
![]() |
---|
Xiaomi 17 Series Diperkirakan Debut Secara Global Akhir September 2025, Ini Bocoran Spesifikasinya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.