Kesaksian Pilu Nurlelani Lihat Suami Tewas Diserang Puluhan Orang: Sudah seperti Binatang Dibuatnya
Seorang peternak kambing di Deli Serdang tewas diserang puluhan orang. Istri ungkap detik-detik kejadian mencekam
TRIBUNNEWS.COM - Sarengat (65), pria di Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, tewas diserang puluhan orang.
Penyerangan itu terjadi di Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Jumat (3/5/2023) sekira pukul 23.00 WIB.
Saat itu, Sarengat yang merupakan peternak kambing tengah duduk bersama istri dan ketiga anaknya di dalam rumah.
Istri korban, Nurlelani (60), masih mengingat jelas detik-detik suaminya diserang secara membabi buta hingga tewas.
Melansir Tribun-Medan.com, Nurlelani mengatakan, saat tengah berkumpul, tiba-tiba terdengar suara puluhan orang menggeruduk rumahnya.
Puluhan orang itu juga menyalakan petasan dan melempari batu.
"Waktu kejadian saya di dalam rumah. Waktu itu saya lagi duduk sama bapak (suaminya)."
"Itulah datang serangan itu, bertubi-tubi tidak ada berhentinya," kata Nurlelani kepada Tribun-Medan.com, Kamis (13/6/2024).
Ia langsung mengucap takbir sembari memeluk anak perempuannya dan berupaya menyelamatkan diri.
Sementara suaminya mencoba keluar dari rumah melalui pintu belakang untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Sambil melihat situasi, korban berpesan kepada anak laki-lakinya agar menjaga ibu dan sang adik.
Baca juga: Pria di Probolinggo Bunuh Tetangga, Sempat Kabur ke Hutan Namun Akhirnya Serahkan Diri karena Lapar
"Begitu nampak orang banyak nyerang rumah kami, bapak keluar dia bilang ke anak saya yang laki-laki, 'kau jagalah adikmu sama mamakmu'," terangnya.
Di tengah keributan itu, sesekali Nurlelani mendengar teriakan dari luar 'matikan saja semuanya'.
Ketika itu, Nurlelani hanya bisa menangis histeris sembari memeluk anaknya.
Ia pun mendapati suaminya terluka parah akibat terkena sabetan senjata tajam.
Sementara anaknya bernama Sandra Ramadhan terkena panah yang menembus bahunya.
"Kaki bapak (suaminya) sebelah kanan terluka parah dibacok, di punggung belakangnya juga dibacok."
"Kenapa orang tua sampai digituin, sudah seperti binatang dibuatnya," beber Nurlelani.
Setelah kejadian, suami dan anaknya dilarikan ke rumah sakit. Nahas, sang suami menghembuskan napas terakhirnya dalam perjalanan.
Menurut Nurlelani, ia dan keluarganya sudah tinggal di desa tersebut selama 20 tahun dan tak pernah memiliki masalah dengan siapa pun.
Ia pun meminta agar pihak kepolisian mengusut kasus tersebut dan mengadili para pelaku.
"Saya minta tolong ditindak seadil-adilnya para pelaku. Saya nggak terima, hukumlah seberat-beratnya."
"Karena mereka membantai kami nggak memikirkan kemanusiaan. Saya nggak pernah punya masalah bahkan nggak kenal dengan mereka," jelasnya.
Diketahui, anak korban, Sandra Ramadhan telah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Medan Tembung.
Namun, sebulan kemudian, dia mengaku mendapat teror yang diduga dilakukan oleh kelompok para pelaku yang menyerang ayahnya hingga tewas.
Baca juga: Disambit Batu saat Jemput Pacar di Jakut, Waldo Bacok 4 Warga, Ternyata Sebelumnya Bunuh 2 Orang
Sandra mengaku nyaris terkena tembakan yang dilakukan oleh dua orang pelaku.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Diponogoro, Desa Cinta Rakyat, Kecamatan Percut Sei Tuan, Minggu (2/6/2024).
Saat itu, ia sedang mengendarai sepeda motor dan dipepet oleh dua orang pelaku.
"Waktu itu aku pulang ngantar mamak, ada acara keluarga. Aku lagi jalan tiba-tiba dari belakang ada motor mepet," ucapnya kepada Tribun-Medan.com, Kamis.
Dikatakannya, pelaku yang belakangan diketahui bernama Anis menyabet dirinya menggunakan rantai.
Lalu, rantau tersebut mengenai kendaraan yang ia tumpangi hingga membuatnya jatuh tersungkur.
Kemudian, satu pelaku lagi bernama Ari mengeluarkan senjata pistol air softgun.
"Karena aku nampak dia ngeluarin airsoft, aku langsung lari ke pemukiman warga sekalian minta tolong," bebernya.
Sandra menuturkan, pelaku sempat menembak ke arahnya, beruntung tidak kena.
"Tiga kali meletus tembaakannya, cuma nggak ada kena karena saya lari."
"Lalu, orang itu melarikan diri, setelah dikejar warga, motornya tinggal di lokasi," paparnya.
Kanit Reskrim Polsek medan Tembung, AKP Japri Binsar Simamora mengatakan, pihaknya telah menangkap sejumlah orang terkait penyerangan tersebut.
"Total ada empat orang yang sudah kita amankan," ujarnya, Kamis.
Diketahui, aksi penyerangan itu sempat terekam kamera pengawas CCTV yang terpasang tak jauh dari lokasi kejadian.
Puluhan pelaku yang diperkirakan berjumlah sekira 50 orang datang dengan berjalan kaki.
Para pelaku terlihat menenteng senjata tajam ukuran panjang.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Nurlelani Ceritakan saat Saksikan Suaminya Tewas Dibantai Puluhan Orang yang Serang Rumahnya
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Tribun-Medan.com/Alfiansyah)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.