Fakta di Balik Anak di Malang Robohkan Rumah Ibu dengan Buldoser, Sebelumnya Datang Bawa Palu

Sugianti pun menawarkan uang hasil penjualan rumah itu dibagi dua untuk Khoirul Ramadani dan anaknya dari hasil pernikahan dengan suami keduanya.

Namun, Khoirul Ramadani menolak tawaran tersebut.

Kasi Humas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik, membenarkan adanya perobohan rumah milik ibu oleh anak kandungnya.

"Setelah kami mintai keterangan dari beberapa saksi, awal Mei 2024, KR sempat datang ke rumah S membawa palu. Tujuannya membongkar rumah tersebut tapi tidak dilakukan," katanya.

Setelah kejadian itu, Sugianti bermusyawarah dengan keluarga. Hasilnya, mereka sepakat rumah tersebut dibongkar oleh Khoirul Ramadani.

Demikian disampaikan Kapolsek Poncokusumo, AKP Subijanto.

Subijanto menyebut pihaknya juga turut dalam pertemuan kesepakatan yang disaksikan oleh pihak perwakilan Kantor Kecamatan Poncokusumo, kepada desa, dan kepala dusun setempat.

"Mereka sudah damai, dari awal memang sudah sepakat dirobohkan, dibuktikan dengan surat pernyataan dari yang bersangkutan."

"Saat rumah dirobohkan, kondisi rumah sudah dikosongkan sejak 7 hari lalu," terangnya melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Senin (20/5/2024).

Sebagian artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Kronologi Anak di Malang Merobohkan Rumah Ibu Pakai Buldozer Viral, Gak Mau Warisan Dibagi ke Adik

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, SuryaMalang.com/Luluul Isnainiyah, Kompas.com/Imron Hakiki)