Jumat, 3 Oktober 2025

Banjir Bandang Lahar Dingin di Sumbar

Kisah Warga Sumbar yang Berusaha Selamatkan Diri dari Terjangan Banjir Lahar Dingin

Inilah cerita korban selamat dari banjir bandang lahar dingin di Sumbar. Saksikan tetangganya terseret arus

TRIBUNPADANG.COM/PANJI RAHMAT
Korban banjir bandang yang selamat Arnis di Kapalo Koto, Sungai Pua, Agam Sumatera Barat, saat ditemui sedang mengungsi di rumah saudaranya, Rabu (15/5/2024). 

Saat banjir, aliran air terpecah jadi dua arah di bagian jembatan.

Satu sisi ada di bagian bawah jembatan, dan sisi lain air masuk ke arah rumah warga di depan Surau Kasiak An Nur.

"Saat itu masih kayu-kayu besar saja yang menghantam bangunan, jika diingat bagaimana bunyinya sangat mengerikan, dentumannya seperti gemuruh-gemuruh petir," jelasnya.

Liviya dan empat orang teman lainnya berusaha menyelamatkan diri dengan menerobos air.

Nahas ia dan teman-temannya justru terbawa arus.

"Saya berlima yang lari bersama-sama, tiga orang cowok dan dua cewek."

"Teman saya yang cowok, ketiganya terbawa arus, tapi tersangkut di kayu-kayu besar yang sebelumnya menghantam, jadi mereka memanjat melalui kayu-kayu itu ke atap rumah orang," terangnya.

Baca juga: Cerita Korban Banjir Bandang Lahar Dingin di Sumbar, Terseret Arus saat Rapat Muda-Mudi di Agam

Ia dan temannya ikut terbawa arus dan tersangkut kayu besar.

"Begitu juga saya dengan teman saya Kayla, kami terbawa arus dan tersangkut di kayu-kayu besar."

"Saat tersangkut itu, Kayla kakinya tersangkut kayu, saya bantu kemudian kami naik ke atap rumah warga dengan memanjat kayu-kayu besar yang tersangkut itu," sambungnya.

Seorang perempuan membersihkan rumah yang rusak akibat lumpur dan kayu yang tersapu banjir bandang di Desa Rambatan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, pada 14 Mei 2024. - Tim penyelamat menemukan lebih banyak jenazah pada 14 Mei setelah banjir bandang dan aliran lahar dingin di Pulau Sumatra di Indonesia pada akhir pekan menewaskan sedikitnya 50 orang dan menyebabkan 27 lainnya hilang, kata badan bencana negara tersebut. (Photo by ADE YUANDHA / AFP)
Seorang perempuan membersihkan rumah yang rusak akibat lumpur dan kayu yang tersapu banjir bandang di Desa Rambatan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, pada 14 Mei 2024. - Tim penyelamat menemukan lebih banyak jenazah pada 14 Mei setelah banjir bandang dan aliran lahar dingin di Pulau Sumatra di Indonesia pada akhir pekan menewaskan sedikitnya 50 orang dan menyebabkan 27 lainnya hilang, kata badan bencana negara tersebut. (Photo by ADE YUANDHA / AFP) (AFP/ADE YUANDHA)

Meski telah selamat dan berhasil ke atap rumah warga, ia tetap merasa cemas karena melihat derasnya banjir yang membawa material besar seperti kayu dan batu yang menghantam rumah warga.

"Kayu dan batu besar menghantam rumah-rumah. Air semakin besar, sejumlah tiang listrik rubuh, kabel putus dan percikan api, trafo meledak gemuruh suara banjir bandang, tanah bergetar, orang-orang berteriak," ucapnya.

"Kami juga melihat rumah di depan surau yang hancur dihantam batu yang sangat besar, tapi kami tidak nampak orang di dalam rumah yang hancur itu," sambungnya.

Hingga pukul 00.30 WIB ia dan teman-temannya bertahan di atap rumah.

Setelah air surut, ia dan kawannya dievakuasi warga untuk turun dari ataap.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved