Kamis, 2 Oktober 2025

5 Fakta Bocah di Cirebon Depresi Usai Ponsel yang Dibeli dari Menabung Dijual Ibunya

Setelah ponsel dari hasil keringatnya sendiri dijual, Arya menjadi pendiam dan suka menyendiri saat di sekolah dan sering ngamuk di sekolah

Editor: Eko Sutriyanto
Tangkapan Layar Instagram
Kisah bocah di Cirebon, Jawa Barat mengalami depresi akibat handphone dan sepeda dari hasil tabungannya dijual oleh orang tua menjadi viral. 

TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Media sosial dihebohkan dengan kasus bocah berusia 12 tahun bernama Arya menjadi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) gara-gara handphone yang ia beli dari hasil menabung dijual ibunya.

Arya adalah anak pertama dari tiga bersaudara diketahui tinggal di Kota Cirebon Jawa Barat.

Apa yang dialami  Arya  viral usai ceritanya diunggah oleh akun YouTube Pratiwi Novyanthi pada (8/5/2024) lalu.

Youtuber yang biasa dipanggil Teh Novi ini mendatangi rumah Arya.

Ibunda Arya mengaku di September 2023, terpaksa menjual ponsel sang anak karena mengalami kesulitan ekonomi.

Sebelumnya sudah izin terlebih dahulu dengan bocah tersebut.

Baca juga: Wanita ODGJ di Jember yang Dinarasikan Dijadikan PSK dengan Tarif Rp25 Ribu Berujung Laporan Polisi

“Awal mulanya ngamuk teh, saya akuin, emang ekonomi lagi turun yah, dia punya HP teh. Karena saya punya anak 3, Arya yang pertama,” papar ibu Arya.

“Karena saya butuh, saya jual teh. Ijin sama anaknya, iya enggak apa-apa, tapi pas dijual ngamuk,” katanya.

Setelah ponsel dari hasil keringatnya sendiri dijual, Arya menjadi pendiam.

Ia  suka menyendiri saat di sekolah.

Lama-lama Arya ngamuk dan suka merusak barang. Bahkan ia pun sempat kabur hingga ke Kuningan.

Tak hanya itu, ada juga rekaman Arya ngamuk sampai berteriak ingin mati.

YouTuber Pratiwi Noviyanthi temui Atya bocah 12 th yang alami depresi (YouTube Pratiwi Noviyanthi)
YouTuber Pratiwi Noviyanthi temui Atya bocah 12 th yang alami depresi (YouTube Pratiwi Noviyanthi) ()

Berikut deretan fakta-faktanya : 

1. Suka Menabung 

Tetangga Arya menceritakan,  jika bocah itu mengalami depresi setelah handphone yang ia beli dari hasil menabung dijual ibunya.

“Jadi anak ini kan suka kenclengan, jadi bawa kotak amal. Anaknya suka nabung, dia beli handphone sendiri beli sepeda sendiri.

Ada satu ketika pada saat orangtuanya nggak punya, ada barang-barang yang ia beli dijual. Karena itu dia langsung drop langsung kena,” papar salah satu tetangga Arya.

Warga juga menceritakan jika Arya pernah kabur ke luar kota.

Baca juga: Ayah di Tulungagung Bunuh Anak yang Masih Balita, Pelaku Baru Pulang dari Taiwan dan Diduga Depresi

2. Sudah berobat namun tidak ada perubahaan

Saat sampai di rumah Arya, ia pun masih bisa menjawab saat ditanya siapa namanya namun tampak gemetar seperti ketakutan.

Ia terus memeluk orang lain saat melihat banyak warga yang begerombol di depan rumah.

Arya sudah pernah diajak berobat ke rumah sakit namun kondisinya masih seperti ini.

3. Dulunya sosok yang rajin ngaji dan penurut 

Sebelum menjadi seperti ini, Arya adalah sosok yang penurut dan rajin.

Bahkan selalu salat dan mengaji tak peduli jika hujan.

"Dia anaknya dulu penurut, rajin solat, ngaji, walau hujan aja dia tetap ngaji pakai payung," kata ibunda Arya.

4. Nilai harian saat sekolah bagus

Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Ade Cahyaningsih mengatakan,  sebelum depresi Arya memiliki nilai harian sekolah yang baik.

Arya masih terdaftar sebagai siswa SDN Sidamulya meski sudah beberapa bulan tidak masuk sekolah.

"Ananda tidak dikeluarkan, masih aktif juga sebagai pelajar, penerima KIP juga. Hanya saja, saat ini, anak dalam situasi khusus. Saya yakin anak ARD akan sembuh lagi," kata Ade.

Dinas Pendidikan mengaku telah menangani Arya sebelum kasus ini viral di media sosial.

Bahkan pihak sekolah bersama dinas terkait mendorong proses penanganan kesehatan yang berkelanjutan hingga Arya pulih dan kembali bersekolah.

5. Tiba-tiba menjadi Anak tertutup

Arya sendiri tidak pernah cerita soal kekecewaan ponselnya dijual.

"Dia tidak pernah cerita terkait apa masalahnya, misalnya minta bilang saya dibelikan ponsel baru. Kalau mau omong pasti saya belikan," katanya.

Ibu Arya sendiri telah membelikan ponsel baru namun  Arya tidak ada perubahaan setahun ini.

Setelah kejadian penjualan ponsel itu, Arya menjadi anaknya yang tertutup, melamun gak mau bergaul sama teman.

Bahkan, ibunya sempat dipanggil ke sekolah karena perubahaan sikap Arya menjadi penyediri dan tidak  mau bermain walaupun diajak teman-temannya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved