Jumat, 3 Oktober 2025

Sosok Eko, Pelaku Order Fiktif Takjil Masjid Zayed Solo, Tipu Mertua hingga Rugi Ratusan Juta

Terungkap sosok pelaku penipuan order fiktif takjil di Masjid Raya Sheikh Zayed, Solo. Pelaku menipu ayah mertua dan teman sekolahnya.

Penulis: Faisal Mohay
TribunVideo.com/Arief Miftakhul Firdaus
Masjid Syeikh Zayed Solo. Polresta Solo telah mengamankan pelaku prank takjil berinidial E yang telah menipu 2 pengusaha catering dengan total kerugian mencapai Rp 960 juta. 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus penipuan order fiktif takjil di Masjid Raya Sheikh Zayed, Solo, Jawa Tengah diproses secara hukum meski pelaku berstatus menantu korban.

Pelaku yang bernama Eko telah ditemukan dengan ayah mertuanya, Supodo selaku pemilik Adilla Catering dan juga temannya, Kusnadi Slamet Widodo pemilik Vio Catering.

Eko menipu kedua korban dengan berpura-pura mendapat pesanan takjil dari pengurus Masjid Raya Sheikh Zayed, Solo.

Selama 28 hari, kedua korban selalu mengirimkan 800 porsi makanan untuk buka puasa jamaah Masjid Raya Sheikh Zayed.

Namun, hingga bulan Ramadan berakhir pelaku tak kunjung melakukan pembayaran.

Setelah ditelusuri, pelaku membuat pesan WhatsApp palsu agar kedua korban percaya ada pesanan takjil dari pengurus Masjid Raya Sheikh Zayed.

Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi, mengatakan kedua korban tak ingin kasus diselesaikan secara damai lantaran kerugian yang dialami mencapai Rp960 juta.

Eko sempat kabur ke Ngawi, Jawa Timur setelah kasusnya dilaporkan ke Polresta Solo.

Pelaku yang berasal dari Sukoharjo, Jawa Tengah telah ditahan di Mapolresta Solo dan dijerat pasal penipuan, 378 KUHP.

Menurut Kombes Pol Iwan Saktiadi, kasus ini cukup unik lantaran pelaku tak memperoleh keuntungan dari aksi penipuan.

"Sementara kita masih lanjut. Korban kan dua, kalau korban mau (damai), tapi kan pihak Slamet orang luar. Sementara seperti, ini sedikit unik ya," paparnya, Senin (22/4/2024), dikutip dari TribunSolo.com.

Baca juga: Korban Minta Kasus Orderan Fiktif Lanjut ke Jalur Hukum, Polisi Panggil Panitia Masjid Syeikh Zayed

Motif Penipuan

Saat diperiksa, Eko mengaku melakukan penipuan lantaran sudah menjanjikan akan mendapat pesanan takjil Masjid Raya Sheikh Zayed.

Namun, Eko tidak memperoleh kesepakatan dengan pengurus Masjid Raya Sheikh Zayed dan memilih melakukan penipuan karena malu.

"Keterangannya dia, mendapatkan info adanya peluang untuk memasok buka bersama, tapi kemudian tidak ada deal."

"Tapi, dia terlanjur ngomong dengan korban bahwa akan ada pesanan," ucap Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Ismanto Yuwono, Sabtu (20/4/2024).

Eko tetap merekayasa pesanan takjil berasal dari pengurus Masjid Raya Sheikh Zayed selama bulan puasa.

"Korban sudah kulakan. Akhirnya, untuk menutup malu, dia menyampaikan kepada pihak Zayed itu sodakoh dari hamba Allah."

"Dan korbannya atas nama Slamet dan Supodo yang merupakan mertuanya sendiri," lanjutnya.

Baca juga: Fakta Order Fiktif Takjil Masjid Zayed Solo: Menantu Tipu Ayah Mertua, Korban Rugi Rp960 Juta

Korban Tolak Damai

Kompol Ismanto Yuwono, mengatakan penyidik telah mempertemukan Eko dengan kedua korban yang bernama Supodo dan Kusnadi Slamet Widodo.

"Memang benar, kemarin sudah kita pertemukan antara pihak korban dan pelaku."

"Akan tetapi pertemuan tersebut bukanlah mediasi, akan tetapi lebih pada penambahan pemeriksaan untuk melengkapi BAP," paparnya, Senin (22/4/2024), dikutip dari TribunSolo.com.

Diketahui, kedua korban merupakan ayah mertua dan teman SMA pelaku.

Meski pelaku berinisial Eko masih kerabat, kasus ini tidak diselesaikan secara kekeluargaan.

"Kalau dalam pertemuan tersebut kemudian pelaku meminta maaf kepada korban itu beda cerita."

"Kemudian dari pihak korban juga sudah menyatakan agar kasus ini tetap didalami oleh pihak kepolisian," ujarnya.

Pengurus Masjid Raya Sheikh Zayed juga akan dipanggil untuk proses pemeriksaan.

Baca juga: Motif Pelaku Penipuan Takjil di Masjid Zayed Solo Terbongkar, Polisi: Kasus Sedikit Unik

"Keterangan dari pihak masjid ini penting ya. Untuk mengetahui apa sebenarnya yang terjadi. Apakah benar mereka menerima makanan tersebut, kemudian apakah makanan tersebut benar diberi secara cuma-cuma atau tidak."

"Kalau tenyata ada uang yang dibayarkan (dari pihak Masjid), berati benar ada penipuan pada kasus ini," ucapnya.

Pengakuan Korban

Mertua Eko sekaligus korban, Supodo, mengatakan pelaku tak kunjung membayarkan uang pesanan makanan hingga Lebaran.

Supodo mengungkapkan Eko berpura-pura memiliki hubungan dekat dengan pengurus Masjid Raya Sheikh Zayed Solo dan mendapatkan pesanan untuk takjil selama Ramadhan.

“Sering menunjukkan WA kayanya dalam lingkungan situ entah berkaitan apa nggak tahu. Saya betul-betul mengirim dan bisa menyerahkan,” ungkapnya, Sabtu.

Baca juga: Kronologi Penipuan Takjil di Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Catering Rugi Hampir Rp1 Miliar

Ia menjelaskan dalam perjanjian awal, pembayaran dilakukan setiap seminggu sekali.

Namun, pelaku selalu menghindar ketika jatuh tempo dengan alasan uang dari Masjid Raya Sheikh Zayed belum turun.

"Otomatis pengajuan dari masjid. Saya sudah yakin karena sering keluar masuk masjid,” bebernya.

Sementara itu, Kusnadi Slamet Widodo mengaku tak curiga terhadap Eko saat pembayaran selalu diundur.

“Saya tanya kok nggak cair. Ini ada masalah di TU katanya. Uangnya transferan dari Arab atau mana habis. Ini suruh ngelanjutkan. Semaksimal mungkin saya usaha sampai selesai,” terangnya.

Kusnadi yang juga teman pelaku merasa tertipu setelah setiap hari mengirimkan ratusan porsi makanan untuk buka puasa di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo.

Setelah Lebaran, kedua korban melaporkan kasus ini dan meminta pelaku segera melunasi pembayaran.

Kata Pihak Masjid

Sebelumnya, Wakil Direktur Operasional Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Bagus Sigit Setiawan, menyatakan pihak masjid tidak bekerja sama dengan kedua catering yang menjadi korban penipuan.

Selama bulan puasa ada beberapa makanan yang dikirimkan dan pihak masjid menganggapnya sebagai sedekah.

Baca juga: Gibran Soroti Order Fiktif Makanan Sahur di Masjid Sheikh Zayed, Pengusaha Catering Rugi Rp1 Miliar

Lantaran jumlahnya terlalu banyak, makanan tersebut dibagikan ke warga sekitar.

“Iya sempat (diantar ke masjid). Bilangnya shodaqoh. Menjelang sahur." 

"Awalnya datang untuk sahur bersama. Kita sampaikan tidak ada pembagian sahur bersama,” bebernya.

Menurutnya, kerja sama pihak masjid dengan sejumlah pengusaha catering berjalan baik.

Kedua pihak sudah memiliki kesepakatan terkait standar makanan hingga pembayaran.

“Yang jelas semua katering yang menjalin kerjasama dengan Zayed beres tidak ada persoalan,” tukasnya.

Sebagian artikel telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kasus Prank Order Fiktif Takjil Rp960 Juta Berlanjut, Panitia Masjid Sheikh Zayed Bakal Dipanggil

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunSolo.com/Ahmad Syarifuddin/Andreas Chris)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved