Jumat, 3 Oktober 2025

Alasan Rumah di Malang jadi Target Perampokan, Kedua Pelaku Bunuh dan Aniaya Penghuni Rumah

Polres Malang menangkap dua pelaku perampokan disertai pembunuhan bernama M Wakhid Hasyim (29) dan M Iqbal Faisal Amir (28).

Penulis: Faisal Mohay
SURYA/PURWANTO
Petugas Kepolisian dan TNI melakukan pengamanan di tempat kejadian perkara (TKP) diduga pembunuhan di Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jumat (22/3/2024). Satreskrim Polres Malang beserta Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inavis) Polres Malang menyebut ada dua korban didalam TKP, satu meninggal dunia dengan luka dileher dan satu luka-luka dilarikan menuju rumah sakit setempat. SURYA/PURWANTO 

TRIBUNNEWS.COM - Terungkap alasan dua pelaku perampokan disertai pembunuhan mengincar rumah korban yang bernama Sri Agus Iswanto (60).

Kasus yang terjadi di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Minggu (31/3/2024) mengakibatkan Agus tewas.

Selain itu, kakak Agus, Ester Sri mengalami luka-luka lantaran dianiaya kedua pelaku.

Kasatreskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah menjelaskan kedua pelaku M Wakhid Hasyim (29) dan M Iqbal Faisal Amir (28) merupakan kakak beradik yang masih satu desa dengan korban.

Pelaku dan korban tidak saling kenal karena beda RW.

Rumah Sri Agus Iswanto menjadi sasaran perampokan lantaran di dalamnya hanya ada dua lansia.

Keduanya sudah merencanakan kasus perampokan dengan mengamati rumah korban.

"Dari hasil pengakuan, tersangka ini merupakan (warga) RW sebelah. Sehingga sudah relatif hafal dengan tempat kejadian perkara (TKP)."

"Mereka mengetahui di daerah situ ada rumah yang ditinggali oleh orang tua (Lansia). Perlu disampaikan bahwa korban Sri Agus Iswanto ini lansia dan juga difabel," ungkapnya, Rabu (3/4/2024), dikutip dari SuryaMalang.com.

Wakhid dan Iqbal melancarkan aksinya saat para warga sedang salat tarawih.

Mereka masuk rumah korban melalui pintu samping yang tidak dikunci.

Baca juga: Pelaku Perampokan Disertai Pembunuhan di Sidoarjo Ditangkap, Pegawai Minimarket Dibekap hingga Tewas

"Tersangka ini dalam melakukan aksinya menggunakan pakaian jaket jumper warna hitam, menggunakan masker juga," tukasnya.

Aksi perampokan diketahui Agus, namun korban tidak bisa melawan.

Pelaku Iqbal kemudian memukul Agus hingga terjatuh ke lantai.

"Tersangka Iqbal ini berusaha menggorok leher Agus, tetapi korban melawan. Hingga akhirnya tersangka dengan ganas menikam leher korban di bagian belakang sebelah kiri," lanjutnya.

Sedangkan pelaku Iqbal memukul Ester sebanyak tiga kali dan membenturkan wajah korban ke tembok.

"Menurut pengakuan, kejadian berlangsung cepat karena dalam kondisi panik. Yang terdekat ada di atas meja ada dompet diambil. Di atas TV ada handphone kemudian diambil," tandasnya.

Kedua pelaku meninggalkan rumah melalui pintu samping dan membawa kabur barang berharga korban.

Baca juga: Masih Ingat Perampokan di Malang yang Tewaskan 1 Orang? Ternyata Pelakunya Tetangga Sendiri

Motif Perampokan

Wakapolres Malang, Kompol Imam Mustolih mengatakan motif kasus pembunuhan lantaran kedua pelaku sama-sama membutuhkan uang.

Pelaku Iqbal butuh uang untuk biaya resepsi pernikahan.

Sedangkan pelaku Wakhid sedang terlilit utang yang digunakan untuk biaya kebutuhan sehari-hari.

"Untuk motifnya, tersangka ini mengaku membutuhkan uang untuk biaya menikah dan untuk membayar utang."

"Jadi uang hasil curian sudah habis untuk membayar utang pelaku," lanjutnya.

Sejumlah barang bukti yang diamankan yakni sebilah pisau dapur, sebuah dozbook HP Oppo, satu unit DVR CCTV milik tetangga, satu unit Honda Beat nopol N 6601 EDS dan beberapa barang bukti lainnya.

Akibat perbuatannya, kedua pelaku dapat dijerat pasal berlapis yaitu Pasal 365 ayat (1), ayat (2) angka 1,2 dan 3, ayat (3) dan ayat (4) KUJP tentang pencurian dengan kekerasan.

Kemudian Pasal 351 ayat (1), ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan orang luka dan mati dengan ancaman hukuman pidana penjara paling lama 7 tahun.

Baca juga: Cerita Mahasiswi di Indramayu Korban Perampokan dan Penyekapan, 3 Pelaku Masuk Rumahnya Malam Hari

Kata Ketua RT

Sementara itu, Ketua RT setempat, Arif Gunawan, mengatakan kasus perampokan terjadi saat warga sedang melaksanakan salat tarawih.

Ia mengetahui adanya kasus perampokan setelah istrinya mendengar ada suara teriakan.

"Kejadiannya, pas saya pulang tarawih diberitahu oleh istri. Kalau ada orang teriak minta tolong. Lalu ada tetangga yang dengar, terus pergi ke rumah saya," bebernya.

Para tetangga kemudian mendatangi rumah korban yang kondisinya gelap.

Di sana warga menemukan Ester Sri terluka dan Agus sudah tak bernyawa.

"Kata istri saya, Bu Pur bilang gini, 'tolong lihatkan adikku.' Akhirnya tiga orang tadi masuk ke dalam ruangan gelap, karena nggak ada lampu, akhirnya pakai senter," ucapnya.

Sebelum kejadian, warga mencurigai ada orang asing yang masuk ke wilayah desa mereka menggunakan sepeda motor.

"Ada orang yang dicurigai, pakai helm, jaket warna hitam, bawa kotak, itu jalan ke arah barat. Habis itu baru ada ramai-ramai di rumah korban," pungkasnya.

Sebagian artikel telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Kronologi Kesadisan Tersangka Perampokan di Pakis Malang, Incar Rumah Korban karena Dihuni Lansia

(Tribunnews.com/Mohay) (SuryaMalang.com/Luluul Isnaiayah)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved