Dokter Muda di Jambi Tewas Kecelakaan Tunggal, Panik Dikejar Warga dan Polisi, Dituduh Maling Mobil
Seorang dokter muda meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal setelah dikejar-kejar oleh warga dan anggota polisi lantaran dituduh mencuri mobil.
Penulis:
Isti Prasetya
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Seorang dokter muda meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal setelah dikejar-kejar oleh warga dan anggota polisi lantaran dituduh mencuri mobil.
Korban bernama Dwi Fatimahyen (29) warga Kelurahan Pasirpanjang, Danau Teluk, Kota Jambi, Jambi, itu meninggal setelah kehilangan kendali saat diteriaki maling.
Korban dikejar dari wilayah Mestong Muaro Jambi saat mengendarai mobil Ayla seorang diri.
Dia dituduh melakukan pencurian oleh warga sekitar yang meneriaki maling.
Bahkan, warga meminta pertolongan kepolisian dan Dinas Perhubungan.
Warga, petugas kepolisian, dan anggota Dinas Perhubungan lantas melakukan kejar-kejaran karena dokter muda tersebut cemas, panik, dan kabur menuju arah Kota Jambi hingga sampai ke wilayah Kedemangan, Muaro Jambi.
Setelah belasan kilometer, pengejaran kepada dokter muda itu akhirnya terhenti.
Korban yang dituduh mencuri mobil itu kecelakaan karena menabrak sebuah rumah warga di kawasan Muaro Jambi dan meninggal dunia.
Orang tua tak terima
Dikutip dari TribunJambi.com, orang tua korban, Pasiman, mengaku tak terima putrinya diteriaki maling.
Pasiman menuntut agar pihak kepolisian mengusut tuntas terhadap orang yang menuduh anaknya mencuri.
Atas kejadian tersebut, pihak keluarga menyayangkan tuduhan tidak berdasar oleh orang yang tidak bertanggungjawab terhadap korban.
Baca juga: Mahasiswi Jambi Korban TPPO Magang di Jerman: 11 Jam Berdiri Sortir Buah, Gaji 3 Bulan Rp 1,8 Juta
"Saya minta pihak berwajib mengusut tuntas dari adanya orang yang meneriaki maling hingga yang membuat anaknya celaka hingga mengalami kecelakaan," tegas Pasiman, Minggu (31/3/2024).
Menurut Pasiman, mobil yang digunakan tersebut bukanlah mobil curian seperti yang dituduhkan.
Mobil tersebut merupakan mobil pribadi milik mereka.
"Itu mobil anak saya, atas nama anak saya (korban). Bukan maling seperti yang diteriakkan orang," ujar Pasiman.
Dia juga menuturkan, sebelum kejadian anaknya pamit dari rumah izin hendak ke rumah teman untuk mencari kontrakan usaha.
"Saat itu, dapat di wilayah Bayunglencir, Sumatra Selatan. Tidak benar maling, ini bukti surat-suratnya," tuturnya sembari memperlihatkan surat BPKB dan lainnya.
Sempat minta tolong ke ayah
Insiden itu bermula saat korban sedang mencari ruko atau kios untuk usaha klinik kecantikan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Erwin, sepupu korban yang juga berprofesi sebagai dokter.
Siang sebelum kejadian, korban mendatangi rumahnya untuk urusan bisnis klinik kecantikan.
Erwin menyebut, korban sempat menghubungi ayahnya dan meminta pertolongan karena panik dikejar oleh warga dan petugas.
"Ketika dekat SPN, Dwi menelepon bapaknya Pasiman. Beliau ketakutan saat menelpon orangtuanya," ungkapnya, Senin (1/4/2024).
"Pak saya takut, saya dibuntuti orang," kata Erwin menirukan ucapan Dwi kepada ayahnya.

Dia menceritakan, ayah korban kemudian menyarankan untuk segera menghindari kejaran.
"Bapaknya menyuruh Dwi untuk bergegas ngebut agar terhindar dari orang tersebut," kata Erwin menerima informasi dari bapak korban yang ditelpon korban saat kejadian.
Dia menerangkan, korban merupakan orang yang mudah panik sehingga tidak dapat mengendalikan laju mobilnya.
"Korban ini orangnya cemasan, gugup. Semakin dikejar oleh warga dan ada aparat juga, Dwi semakin ngebut, semakin tidak terkendali lagi. Singkat cerita terjadi kecelakaan di Sekernan Muaro Jambi," ujarnya.
Baca juga: Detik-detik Penemuan Jasad Casis TNI, Identitasnya Tak Terungkap, Dikuburkan di Pemakaman Covid
Keluarga tuntut pulihkan nama baik korban
Lebih lanjut, Erwin menjelaskan, menjadi beban bagi keluarga karena korban meninggal dalam keadaan terfitnah akibat dituduh melakukan pencurian mobil.
Tak hanya dituduh mencuri, korban juga sempat dituduh melakukan tabrak lari, tetapi hal tersebut juga tidak terbukti.
"Ada pula infonya korban ini lari dikejar oleh warga dan polisi karena telah melakukan tabrak lari, itu juga tidak ada," jelasnya.
Pihaknya merasa perlu melakukan klarifikasi kepada media yang memberitakan di awal.
"Jika memang benar almarhumah ini mencuri mobil tolong dibuktikan, jika beliau melakukan tabrak lari siapa korbannya, siapa yang ditabrak tolong buktikan," jelasnya.
Dia berharap agar pihak yang menarasikan korban bersalah agar melakukan klarifikasi kepada media yang telah menyebar luaskan informasi tersebut sebab informasi awal tersebut tidak benar.
"Tujuannya apa? Biar nama baik beliau itu pulih mengingat beliau sudah jadi almarhumah," kata Erwin.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Dokter Dwi Dituduh Mencuri Mobil, Keluarga Sebut Korban Meninggal dalam Fitnahan
(Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunJambi.com/Rifani Halim)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.