Bukan Bullying, Siswi SMP di Konawe yang Dikeroyok Temannya Kini Berdamai, Polisi: Salah Paham
Polisi sebut siswi SMP di Konawe yang ngaku dikeroyok teman-temannya bukan merupakan tindakan bullying dan disebut ada kesalahpahaman
TRIBUNNEWS.COM – Polisi buka suara terkait kasus dugaan pengeroyokan terhadap LA (13), siswa SMPN di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.
Kapolsek Mowila, Ipda Komang mengatakan tak ada aksi bullying dalam kejadian tersebut.
"Iya, tidak ada aksi bullying," ujar Ipda Komang saat dikonfirmasi TribunnewsSultra.com, Minggu (25/2/2024).
Bahkan, Ipda Komang membantah LA menjadi korban pengeroyokan.
Ipda Komang meluruskan tidak ada aksi pengeroyokan dalam kejadian tersebut.
Namun, ia membenarkan terdapat aksi saling dorong dalam kasus tersebut.
"Jadi tidak baku pukul, hanya kesalahpahaman, saling dorong dan baku tarik, terus teman-temannya mau memisahkan di situlah ada aksi gigit itu," ujarnya.
Lebih lanjut, Ipda Komang menyebut pihaknya sudah memanggil orangtua terlapor dan korban untuk bertemu di Polsek Mowila.
Hasilnya, orangtua kedua belah pihak sepakat berdamai.
"Kedua orangtuanya sepakat untuk berdamai," sambungnya.
Meski keduanya sudah sepakat memaafkan, namun proses kasusnya tetap akan berjalan.
Baca juga: Viral Siswi SMP di Konawe Dikeroyok Teman hingga Lebam, Dipicu Salah Paham Status di Medsos
Hal ini disebabkan karena korban sudah membuat laporan polisi.
"Jadi penyidik tetap memproses laporan tersebut dan bila nanti kedua bela pihak mengadakan mediasi maka akan dilakukan sidang diversi dengan melibatkan berbagai pihak terkait sehingga kasus ini dapat diselesaikan," ujarnya, Senin (26/2/2024) dikutip dari TribunnewsSultra.com.
Diberitakan sebelumnya, seorang pelajar SMP di Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara berinisial LA menjadi korban pengeroyokan oleh teman-temannya.
Kejadian tersebut dilatarbelakangi karena adanya ketersinggungan status media sosial.
Kabar ini bahkan beredar luas di media sosial Instagram.
Melalui unggahan di akun Instagram @kendariinfo, Senin (26/2/2024), LA menunjukkan luka lebam di punggungnya akibat kejadian tersebut.
EL, kakak korban mengatakan kejadian tersebut membuat diknya mengalami trauma.
"Adik saya trauma karena kejadian itu," ujar EL, Minggu (25/2/2024).
EL berharap tak ada lagi kasus serupa yang terjadi di lingkungan sekolah.
Ia juga berharap insiden ini juga dapat menjadi pelajaran dan memberikan efek jera kepada pelaku.
"Juga memberikan efek jera kepada para pelaku," pungkasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Kata Polisi Soal Pengeroyokan Pelajar SMP Negeri 22 Konawe Selatan Sultra, Tak Terjadi Bullying
(Tribunnews.com/Linda) (TribunnewsSultra.com/Sugi Hartono)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.