Jumat, 3 Oktober 2025

Carok Tewaskan 4 Orang di Bangkalan, Pelaku: Ibu Sempat Melarang Saya Kembali ke TKP

HB pulang mengambil celurit hingga bertemu dengan adiknya, WD setelah ditantang duel oleh korban MTJ.

Editor: Erik S
Kolase Tribunnews.com
Kakak beradik pelaku carok di Bangkalan akhirnya ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka. Pelaku sempat dilarang ibunya kemballi ke lokasi kejadian 

TRIBUNNEWS.COM, BANGKALAN –  Polisi telah menangkap HB dan adiknya, WD (35) kasus carok berdarah yang menewaskan empat orang di Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, pada Jumat (12/1/2024) sekitar pukul 18.30 WIB.

HB dan  WD telah ditetapkan jadi tersangka dan ditahan di Polres Bangkalan.

“Orangtua tidak tahu saya berhadapan dengan siapa, saya hanya bilang punya masalah.

Baca juga: Sosok Hasan Busri dan Wardi Pelaku Duel Carok Madura, Bukan 2 vs 4 Tapi 10, 5 Kabur 1 Disuruh Pulang

Ibu melarang saya (kembali ke TKP),” ungkap tersangka HB di hadapan Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya.

HB yang mengaku pernah belajar silat saat merantau di Kalimantan tetap bersikukuh kembali ke TKP terjadinya cekcok dengan korban MTJ.

Berbekal masing-masing satu buah celurit, kakak beradik itu tiba di TKP.

Seperti diberitakan sebelumnya, HB pulang mengambil celurit hingga bertemu dengan adiknya, WD setelah ditantang duel oleh korban MTJ.

Ini setelah  terjadi cekcok antara HB dan korban MTJ di pinggir jalan.

“Kone’eh gemanah kakeh (ambil senjatamu),” kenang HB menirukan tantangan MTJ.

MTJ disebut HB sebagai pelatih silat dan penjaga tambak.

Baca juga: Pernah Berguru di Kalimantan, Kakak Beradik Tak Terluka Duel Carok vs 10 Orang, Tewaskan 4 Lawannya

Di tengah peristiwa cekcok, HB sempat menerima beberapa pukulan dari MTJ sementara adik korban, MTD disebut tersangka mengeluarkan sebilah celurit.

“Jek ngal-bengal nyapah engkok (kok beraninya menyapa saya),” tutur tersangka HB menirukan perkataan korban MTJ.

HB mengaku dalam keseharian tidak mengenal korban, hanya sebatas tahu terhadap sosok korban MTJ sementara korban MHF diakui tersangka masih keluarga jauh.

“Ketika (celurit) saya patah, saya ambil punya MTJ yang tubuhnya sudah ambruk, lanjut (carok) dengan yang lain,” pungkas tersangka HB.

Patahan gagang celurit milik HB dijadikan salah satu barang bukti dari peristiwa carok itu.

Baca juga: Kakak Beradik Pelaku Carok yang Tewaskan 4 Orang Ditangkap, Sempat Dilarang Ibu Kembali ke Lokasi

Polisi juga menyita satu buah celurit tanpa selongsong yang masih terdapat bercak darah, kemudian satu buah celurit beserta selongsongnya, serta pisau lengkap dengan selongsong, dan satu buah jaket berbahan jeans milik tersangka HB.

Sementara tersangka WD mengaku bahwa dirinya bertemu dengan kakaknya, HB ketika hendak mengambil celurit.

Tanpa berpikir panjang, ia langsung tancap gas membonceng HB menuju TKP cekcok dengan korban MTJ.

Tubuh kedua kakak beradik itu tidak mengalami luka.

Sempat cekcok

Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya mengatakan, sebelum peristiwa carok pecah pelaku sempat terlibat cekcok karena ditegur oleh korban saat mengendarai sepeda motor karena dianggap laju motor terlalu kencang dan sorot lampu mengenai mata korban.

“Pelaku ditantang korban dengan kalimat, kalau kamu berani pulanglah ambil senjata."

Baca juga: Kakak Beradik Pelaku Carok yang Tewaskan 4 Orang Ditangkap, Sempat Dilarang Ibu Kembali ke Lokasi

"Ternyata pelaku meladeni dan pulang ambil dua buah celurit, di tengah perjalanan bertemu saudaranya dan mengajak ke TKP,” ungkap Febri.

Saat mengambil dua buah celurit itulah, lanjut Febri, tersangka HB juga sempat meminta izin kepada orang tua namun dilarang.

“Sebenarnya orang tua melarang, tidak usah pergi. Tetapi pelaku tetap memaksa untuk kembali ke TKP,” pungkas Febri.

Artikel ini telah tayang di TribunMadura.com dengan judul Pengakuan Kakak Beradik Pelaku Carok di Bangkalan, Pernah Belajar Silat di Kalimantan

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved