Sekeluarga Bunuh Diri di Malang
Satu Keluarga Meninggal di Malang, Dinas Pendidikan Berikan Bantuan Psikologis hingga Beasiswa
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Suwarjana mengatakan, pihaknya saat ini berfokus untuk mendampingi satu anak yang selamat.
"Itu tragedi. Kami prihatin atas apa yang terjadi," ungkapnya.

Baca juga: Rumah yang Jadi Lokasi Satu Keluarga Tewas di Malang Masih Sewa, Tetangga: Selama Ini Baik-baik Saja
Kronologi
Kasatreskrim Polres Malang, AKP Gandaha Syah Hidayat menceritakan, tiga jenazah masih berada di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.
"3 mayat masih berada di rumah sakit, menunggu persetujuan autopsi," ungkapnya, Selasa, dikutip dari SuryaMalang.com.
Ia mengatakan, penemuan jasad bermula dari K yang keluar rumah sambil berteriak minta tolong ke warga sekira pukul 08.15 WIB.
Tetangga yang mendengar pun langsung menghampiri rumah K lalu membuka paksa pintu rumah.
Saat pintu terbuka, warga menemukan W sedang tak sadarkan diri.
Sedangkan S dan AKE sudah meninggal di atas kasur dengan mulut berbusa.
Ia menambahkan, K saat ini berada di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) untuk mendapatkan pendampingan psikolog.
DISCLAIMER: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.