Jumlah Nelayan yang Tewas Akibat Penembakan Oknum Polisi di Konawe Selatan Sultra Menjadi 2 Orang
Korban sempat dirawat di RS Santa Anna kemudian dirujuk ke RS Bhayangkara Kendari.
TRIBUNNEWS.COM, KENDARI - Korban tewas nelayan yang ditembak oknum polisi di Pulau Cempedak, Kecamatan Laonti, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara menjadi dua orang.
Putra, korban yang sempat dirawat di RS Bhayangkara Kendari meninggal dunia pada Minggu (26/11/2023).
Hal tersebut, dibenarkan tim kuasa hukum keluarga korban, Fairin saat dikonfirmasi.
Baca juga: 4 Nelayan di Konawe Selatan Jadi Korban Penembakan, Pelakunya Diduga Oknum Polairud Polda Sultra
"Iya info tadi korban atas nama Putra meninggal dunia," katanya.
Nelayan bernama Putra sebelumnya menjalani perawatan karena mengalami luka tembak di pinggul sebelah kiri.
Korban sempat dirawat di RS Santa Anna kemudian dirujuk ke RS Bhayangkara Kendari.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak empat nelayan di Kecamatan Laonti, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra), ditembak.
Insiden empat nelayan ditembak, terjadi di Cempedak, pada Jumat (24/11/2023), sekira pukul 02.00 dini hari.
Akibat penemabakan itu satu orang nelayan meninggal dunia bernama La Maco dan dua orang mengalami kritis di Rumah Sakit Santa Anna Kota Kendari.
Sementara, satu korban lainya masih mendapat perawatan khusus di Puskesmas Langara, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep).
Kronologis penembakan
Insiden penembakan tersebut saat para nelayan berangkat mencari ikan dengan menggunakan kapal bodi.
Baca juga: Senggolan di Jalan, Oknum Polisi di Majene Sulawesi Barat Aniaya Seorang Pelajar
Identitas empat nelayan korban penembakan ini yakni Maco, Putra, Ucok, dan Alung.
Saat baru berlayar sekitar 100 meter dari bibir pantai, kapal yang ditumpangi empat nelayan tersebut diadang polisi dari Polairud Polda Sultra.
Ketiga oknum polisi yang mengadang sedang berpatroli. Mereka menggunakan kapal jolor atau kapal kayu mesin.
Para anggota polisi yakni Bripka RP dan Bripka AR melakukan patroli dengan mengenakan pakaian preman dan membawa senjata api laras panjang.
Polisi mengadang kapal empat nelayan itu karena akan mencari ikan menggunakan bahan peledak atau bom ikan.
Polisi mengatakan seorang nelayan melawan dengan memukul pakai dayung.
Baca juga: Kronologis Penembakan 4 Nelayan di Konawe Selatan Sultra: Satu Orang Tewas, Anggota Polairud Ditahan
Anggota polisi kemudian membalas dengan menembak empat korban hingga Maco tewas karena tertembak di leher sebelah kanan dan menembus bawah sebelah kanan tembus di belakang.
Sementara Juswan alias Ucok terkena tembakan pada bagian bahu bawah sebelah kanan. Putra terkena tembakan pada bagian pangkal paha luar kaki kiri dan Ilham terkena tembakan pada bagian paha atas sebelah kiri.
Tiga korban kemudian melompat ke laut dan menyelamatkan diri.
Ucok dan Putra dievakuasi oleh keluarganya ke RS Santa Anna Kota Kendari dan satu orang korban Ilham dievakuasi ke Puskesmas Langara Kabupaten Konkep.
Sementara jenazah Maco ditemukan nelayan sedang mengapung dan dievakuasi.
Pada kasus tersebut, polisi telah menahan Bripka AR.
Penulis: Laode Ari
Artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Satu Lagi Korban Penembakan Oknum Polairud Polda Sulawesi Tenggara di Konawe Selatan Meninggal Dunia
Sumber: Tribun Sultra
Dilaporkan Hilang oleh Warga, Bupati Buton Ngaku di Jakarta 20 Hari untuk Cari Pendanaan |
![]() |
---|
Anak Sulung Mpok Alpa Ingin Ikuti Jejak sang Ibunda sebagai Artis |
![]() |
---|
Nenek Mpok Alpa Ungkap Sikap Aji Darmaji ke Sherly, Sudah Dianggap seperti Anak Sendiri |
![]() |
---|
Sempat Bersitegang, Aji Darmaji Menangis Minta Maaf pada Kakak Mpok Alpa |
![]() |
---|
Profil Yurike Sanger dan Kisah Hidupnya, Istri ke-7 Ir Soekarno |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.